Beckham, Fenomena MLS dan Penutup Karir Pemain Top

Senin, 27 Juli 2015 - 18:25 WIB
Beckham, Fenomena MLS...
Beckham, Fenomena MLS dan Penutup Karir Pemain Top
A A A
LOS ANGELES - Kompetisi Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat memang baru seumur jagung, tapi dalam beberapa tahun terakhir liga di Negara berjuluk Paman Sam itu telah menjelma jadi sebuah fenomena dalam sepak bola dunia. Didirikan pada tahun 1993 sebagai bagian dari tawaran Amerika menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994, MLS kini telah menjadi tujuan baru pemain sepak bola top. Bahkan MLS telah menjadi tren tujuan pemain sepak bola tenar dipenghujung karirnya.

Permainan si kulit bundar memang tidak populer di Amerika, bahkan MLS sempat mengalami masa-masa sulit. Pada lima musim pertama, MLS mengalami kerugian hingga USD750 juta dan menyebabkan dua kesebelasan harus gulung tikar. Pada setiap pertandingan, stadion sepi penonton. Namun perlahan tapi pasti semua mulai berubah, saat MLS sudah mendapatkan pemasukan dari hak siar televisi dengan jumlah cukup besar.

Kedatangan mantan kapten timnas Inggris, David Beckham seakan menjadi titik balik ketenaran MLS di kancah sepak bola dunia. Sebutan The Bechkam Effect menjadi satu faktor penting dalam perkembangan MLS. Diboyong dari Real Madrid untuk bergabung bersama Los Angeles Galaxy pada Juli 2007 berdurasi kontrak lima tahun. Beckham yang dibayar gaji selangit, terbukti mampu mendongkrak popularitas MLS.

Tercatat setelah kedatangan David Beckham, penjualan kostum seluruh kesebelasan MLS meningkat hingga 700 persen. MLS bahkan makin tenar, meski sang bintang sudah tidak lagi merumput. Semenjak kedatangan Beckham, setiap tahunnya semakin banyak nama-nama pemain sepak bola yang pernah tenar di Eropa yang mulai mencicipi MLS, sebut saja Thierry Henry, Alessandro Nesta, David Villa hingga Robbie Keane.

MLS terus berkembang hingga kini menjadi magnet untuk pemain kelas dunia, terbukti musim depan mereka akan kembali kedatangan dua bintang Inggris, Steven Gerrard, dan Frank Lampard. Tidak hanya menarik buat para pemain yang tengah berada dipenghujung karir, MLS juga jadi pilihan pemain yang sedang dalam masa keemasan seperti Sebastian Giovinco saat meninggalkan Juventus ke Toronto FC dan masih banyak lagi pemain lainnya.

Konsistensi pengembangan sepak bola di Amerika serta tawaran gaji tinggi, menjadi alasan kenapa berbondong-bondong para pemain kelas dunia ingin merumput di Amerika Serikat (AS). Dengan kehadiran para pemain kelas dunia tersebut, MLS diharapkan dapat menggeser liga-liga olahraga lain seperti MLB, NBA, dan NFL.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)