Ini Rincian Pengeluaran Indonesia untuk Asian Games 2018
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) telah menyusun strategi pengeluaran uang yang harus disetor ke Olympic Council of Asia (OCA) dalam rangka penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia. Uang setoran pemerintah itu bernilai USD17 juta atau sekitar Rp 229,2 miliar.
Jumlah tersebut akan terbagi dalam dua kategori yakni USD 2 Juta (Rp 26,9 juta) untuk Guarantee Deposit serta USD15 Juta (Rp 202,6 juta) untuk Public Relations and Advertising Campaign sebagai tuan rumah. Sementara diketahui, anggaran Kemenpora yang telah disetujui DPR RI adalah sebesar Rp 381 milyar.
Dalam laporan hasil rapat Kemenpora beserta Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senin (27/7/2015) di Jakarta, biaya yang mendesak untuk dibayarkan adalah Guarantee Deposit sebesar Rp 26,9 juta. Namun, lembaga pimpinan Menpora Imam Nahrawi baru berencana membayarkan jumlah tersebut ke OCA setelah MoU bersama KOI disepakati.
"Dana tersebut harus segera ditransfer karena dikhawatirkan akan meningkat seandainya nilai tukar Rupiah terus melemah," demikian pernyataan tertulis Kemenpora, Senin (27/7/2015).
Jika kewajiban melunasi biaya-biaya tersebut telah dipenuhi, pemerintah masih harus melakukan finalisasi master plan penyelenggaraan Asian Games yang telah dirancang sejak 14 Juni 2015. Dalam laporan yang sama, materi final diharapkan sudah dapat selesai pada awal Agustus 2015.
Kemenpora juga masih memiliki sisa dana sebesar Rp 160 miliar setelah pelunasan Guarantee Deposit dan Advertising Campaign. Jumlah tersebut akan digunakan untuk akan dialokasikan untuk kesiapan lain, diantaranya melakukan peremajaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBK) Jakarta.
"Khusus untuk renovasi GBK Senayan, Pemda DKI (Jakarta) bersikap kooperatif sejauh segera dibahas dan ada surat permintaan penanganannya dari Kemenpora dan Setneg," lanjut pernyataan tersebut.
Seperti kita ketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Hingga saat ini, kesiapan atlet, infrastruktur dan perencanaan anggaran menjadi poin krusial dalam menyambut peta olah raga terbesar se-Asia itu. (Baca juga : OCA Pantau Anggaran Asian Games dan Polemik Sepak Bola)
Jumlah tersebut akan terbagi dalam dua kategori yakni USD 2 Juta (Rp 26,9 juta) untuk Guarantee Deposit serta USD15 Juta (Rp 202,6 juta) untuk Public Relations and Advertising Campaign sebagai tuan rumah. Sementara diketahui, anggaran Kemenpora yang telah disetujui DPR RI adalah sebesar Rp 381 milyar.
Dalam laporan hasil rapat Kemenpora beserta Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senin (27/7/2015) di Jakarta, biaya yang mendesak untuk dibayarkan adalah Guarantee Deposit sebesar Rp 26,9 juta. Namun, lembaga pimpinan Menpora Imam Nahrawi baru berencana membayarkan jumlah tersebut ke OCA setelah MoU bersama KOI disepakati.
"Dana tersebut harus segera ditransfer karena dikhawatirkan akan meningkat seandainya nilai tukar Rupiah terus melemah," demikian pernyataan tertulis Kemenpora, Senin (27/7/2015).
Jika kewajiban melunasi biaya-biaya tersebut telah dipenuhi, pemerintah masih harus melakukan finalisasi master plan penyelenggaraan Asian Games yang telah dirancang sejak 14 Juni 2015. Dalam laporan yang sama, materi final diharapkan sudah dapat selesai pada awal Agustus 2015.
Kemenpora juga masih memiliki sisa dana sebesar Rp 160 miliar setelah pelunasan Guarantee Deposit dan Advertising Campaign. Jumlah tersebut akan digunakan untuk akan dialokasikan untuk kesiapan lain, diantaranya melakukan peremajaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBK) Jakarta.
"Khusus untuk renovasi GBK Senayan, Pemda DKI (Jakarta) bersikap kooperatif sejauh segera dibahas dan ada surat permintaan penanganannya dari Kemenpora dan Setneg," lanjut pernyataan tersebut.
Seperti kita ketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Hingga saat ini, kesiapan atlet, infrastruktur dan perencanaan anggaran menjadi poin krusial dalam menyambut peta olah raga terbesar se-Asia itu. (Baca juga : OCA Pantau Anggaran Asian Games dan Polemik Sepak Bola)
(bbk)