Banyak Pemain ke Luar Negeri, Ini Tanggapan Kemenpora
A
A
A
JAKARTA - Kabar kepindahan mantan kapten Tim Nasional Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono ke sebuah klub Spanyol dalam status trial disambut berbagai tanggapan. Ada yang menganggap kepergian Evan merupakan bukti pemain Indonesia dipandang di Eropa, namun sebagian lain merasa keputuasan tersebut adalah buntut dari kisruh bola nasional.
Kementrian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) sendiri mengaku mencermati fenomena tersebut. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto berpendapat, keputusan pemain Persebaya Surabaya menajajal pengalaman di Eropa murni karena hendak mencicipi atmosfer kompetisi di luar negeri alih-alih menghindar dari konflik sepak bola nasional yang menyandra kompetisi domestik.
"Kemenpora memantau semua, termasuk pemain yang bermaksud merumput di luar negeri. Kami sebetulnya konsen dengan fenomena tersebut, tetapi kami tidak bisa mencegah atau menghalagi pemain merumput di luar," kata Gatot kepada Sindonews, Rabu (29/7/2015)
"Kami sendiri berharap pemain seperti Evan Dimas mendapat pengalaman yang tidak dia dapatkan ketika bermain di sini, tentu kita berharap Evan Dimas tetap bisa bermain jika dipanggil Timnas (Indonesia). Kalau main di Eropa kan kita tahu agak sulit bagi negara yang minta pemain dari klubnya," lanjut Gatot.
Gatot yang pernah menjadi anggota Tim Sembilan bentukan Menpora Imam Nahwari memastikan, predikat 'disanksi' yang dijatuhkan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak akan berdampak pada status pemain Indonesia di luar negeri.
"Evan dan pemain Indonesia lain yang merumput di luar negeri tidak akan dicap dari negara yang dibanned, waktu Yunani disanksi FIFA juga pemain asal negara itu bisa merumput di Eropa, kalo sanksi kan ke lembaga, nah ini (urusan) pemain, konteksnya tentu berbeda," kata Gatot.
Sebelumnya, Evan Dimas diberitakan akan memulai perjalanan ke Spanyol pertengahan bulan Agustus 2015 mendatang untuk memulai debutnya sebagai pemain pinjaman di sebuah klub Spanyol. CEO Persebaya Surabaya, Gede Widiade mengamini kabar tersebut. (Baca juga : Tolak 2 Klub Asia, Evan Dimas Pilih Spanyol)
Kementrian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) sendiri mengaku mencermati fenomena tersebut. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto berpendapat, keputusan pemain Persebaya Surabaya menajajal pengalaman di Eropa murni karena hendak mencicipi atmosfer kompetisi di luar negeri alih-alih menghindar dari konflik sepak bola nasional yang menyandra kompetisi domestik.
"Kemenpora memantau semua, termasuk pemain yang bermaksud merumput di luar negeri. Kami sebetulnya konsen dengan fenomena tersebut, tetapi kami tidak bisa mencegah atau menghalagi pemain merumput di luar," kata Gatot kepada Sindonews, Rabu (29/7/2015)
"Kami sendiri berharap pemain seperti Evan Dimas mendapat pengalaman yang tidak dia dapatkan ketika bermain di sini, tentu kita berharap Evan Dimas tetap bisa bermain jika dipanggil Timnas (Indonesia). Kalau main di Eropa kan kita tahu agak sulit bagi negara yang minta pemain dari klubnya," lanjut Gatot.
Gatot yang pernah menjadi anggota Tim Sembilan bentukan Menpora Imam Nahwari memastikan, predikat 'disanksi' yang dijatuhkan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak akan berdampak pada status pemain Indonesia di luar negeri.
"Evan dan pemain Indonesia lain yang merumput di luar negeri tidak akan dicap dari negara yang dibanned, waktu Yunani disanksi FIFA juga pemain asal negara itu bisa merumput di Eropa, kalo sanksi kan ke lembaga, nah ini (urusan) pemain, konteksnya tentu berbeda," kata Gatot.
Sebelumnya, Evan Dimas diberitakan akan memulai perjalanan ke Spanyol pertengahan bulan Agustus 2015 mendatang untuk memulai debutnya sebagai pemain pinjaman di sebuah klub Spanyol. CEO Persebaya Surabaya, Gede Widiade mengamini kabar tersebut. (Baca juga : Tolak 2 Klub Asia, Evan Dimas Pilih Spanyol)
(bbk)