Belum Habis
A
A
A
COLORADO - Ricardo Kaka dan David Villa membawa Major League Soccer (MLS) All Star menundukkan Tottenham Hotspur 2-1 pada uji coba di Dicks Sporting Goods Park, Colorado, AS, kemarin. Hasil itu menegaskan kualitas mereka belum habis, meski tampil di Kompetisi MLS.
MLS sempat diperbincangkan sebagai kompetisi buangan bagi pemain macam Kaka atau Villa. Namun, mereka membuktikan kualitas pemain di Kompetisi MLS belum sepenuhnya habis. Kaka mengawali pesta MLS All Star melalui penalti pada menit ke-20, sedangkan Villa mencetak gol kedua tiga menit kemudian.
Kemenangan itu memberikan kekalahan pertama Tottenham di ajang pramusim, meski Harry Kane sempat membuka asa saat memperkecil kedudukan pada menit ke-37. Performa apik yang ditunjukkan Kaka dan Villa bisa dibilang mematahkan banyak spekulasi mengenai Kompetisi MLS.
Selain dianggap sebagai kompetisi penutup karier karena tidak lagi mampu bersaing di level Eropa, banyak juga anggapan yang muncul karena faktor uang. Namun, Kaka dan Villa mengesampingkan anggapan tersebut. Pemain yang menjalani musim keduanya bersama Orlando City dan New York City itu menilai Kompetisi MLS sangat kompetitif.
“Saya rasa hasil ini tidak buruk di pertandingan pertama saya bersama All Star, walaupun saya sempat tidak berpikir akan bisa tampil seperti ini sebelumnya,” ungkap Kaka, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan itu, dilansir Yahoosport.
“Saya pikir hasil itu akan membuat semua orang senang. Karena, besok dunia sepak bola akan membicarakan tim MLS All Star bisa mengalahkan tim Eropa yang memiliki kualitas bagus,” papar Kaka, pemain yang turut serta mengantarkan tim nasional Brasil menjuarai Piala Dunia 2002.
Tidak berbeda jauh dengan Villa, mantan bintang Barcelona itu secara mengejutkan tampil di MLS bersama New York City. Padahal, striker berusia 33 tahun asal Spanyol itu masih diminati klub besar Eropa. Villa kini tak memedulikan itu, karena prestasi bersama New York City menjadi prioritasnya saat ini.
Sementara Pelatih MLS All Star Pablo Mastroen sangat berterima kasih kepada Kaka dan Villa, karena keduanya mau turut serta ke dalam tim yang diasuhnya. Pelatih berusia 38 tahun itu menilai kehadiran mereka menjadi pembeda pada pertandingan tersebut.
“Keinginan tampil saja sudah luar biasa. Untuk sekelas pemain yang memiliki karier luar biasa di sepak bola dan masih berkeinginan tampil di ajang uji coba seperti ini tentu patut diapresiasi. Karena, energi yang mereka berikan sangat membantu tim ini dengan sangat baik,” papar Mastroen.
Pujian pun diberikan Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino. Pelatih berkebangsaan Argentina itu menegaskan kualitas permainan Kaka dan Villa sebenarnya masih layak tampil di kompetisi elite Benua Biru.
“Mereka (MLS All Star) memiliki beberapa pemain hebat seperti Kaka dan Villa. Tidak bisa dimungkiri mereka adalah pemain-pemain yang memiliki kemampuan besar dan kualitas terbaik. Itu tidak bisa terbantahkan oleh tim kami,” papar mantan pelatih Espanyol dan Southampton tersebut.
MLS memang menjadi buah bibir belakangan ini. Apalagi, pemain hebat macam Andrea Pirlo dan Frank Lampard memilih bergabung bersama New York City, Steven Gerrard (LA Galaxy), dan teranyar bergabungnya Didier Drogba bersama Montreal Impact.
Decky irawan jasri
MLS sempat diperbincangkan sebagai kompetisi buangan bagi pemain macam Kaka atau Villa. Namun, mereka membuktikan kualitas pemain di Kompetisi MLS belum sepenuhnya habis. Kaka mengawali pesta MLS All Star melalui penalti pada menit ke-20, sedangkan Villa mencetak gol kedua tiga menit kemudian.
Kemenangan itu memberikan kekalahan pertama Tottenham di ajang pramusim, meski Harry Kane sempat membuka asa saat memperkecil kedudukan pada menit ke-37. Performa apik yang ditunjukkan Kaka dan Villa bisa dibilang mematahkan banyak spekulasi mengenai Kompetisi MLS.
Selain dianggap sebagai kompetisi penutup karier karena tidak lagi mampu bersaing di level Eropa, banyak juga anggapan yang muncul karena faktor uang. Namun, Kaka dan Villa mengesampingkan anggapan tersebut. Pemain yang menjalani musim keduanya bersama Orlando City dan New York City itu menilai Kompetisi MLS sangat kompetitif.
“Saya rasa hasil ini tidak buruk di pertandingan pertama saya bersama All Star, walaupun saya sempat tidak berpikir akan bisa tampil seperti ini sebelumnya,” ungkap Kaka, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan itu, dilansir Yahoosport.
“Saya pikir hasil itu akan membuat semua orang senang. Karena, besok dunia sepak bola akan membicarakan tim MLS All Star bisa mengalahkan tim Eropa yang memiliki kualitas bagus,” papar Kaka, pemain yang turut serta mengantarkan tim nasional Brasil menjuarai Piala Dunia 2002.
Tidak berbeda jauh dengan Villa, mantan bintang Barcelona itu secara mengejutkan tampil di MLS bersama New York City. Padahal, striker berusia 33 tahun asal Spanyol itu masih diminati klub besar Eropa. Villa kini tak memedulikan itu, karena prestasi bersama New York City menjadi prioritasnya saat ini.
Sementara Pelatih MLS All Star Pablo Mastroen sangat berterima kasih kepada Kaka dan Villa, karena keduanya mau turut serta ke dalam tim yang diasuhnya. Pelatih berusia 38 tahun itu menilai kehadiran mereka menjadi pembeda pada pertandingan tersebut.
“Keinginan tampil saja sudah luar biasa. Untuk sekelas pemain yang memiliki karier luar biasa di sepak bola dan masih berkeinginan tampil di ajang uji coba seperti ini tentu patut diapresiasi. Karena, energi yang mereka berikan sangat membantu tim ini dengan sangat baik,” papar Mastroen.
Pujian pun diberikan Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino. Pelatih berkebangsaan Argentina itu menegaskan kualitas permainan Kaka dan Villa sebenarnya masih layak tampil di kompetisi elite Benua Biru.
“Mereka (MLS All Star) memiliki beberapa pemain hebat seperti Kaka dan Villa. Tidak bisa dimungkiri mereka adalah pemain-pemain yang memiliki kemampuan besar dan kualitas terbaik. Itu tidak bisa terbantahkan oleh tim kami,” papar mantan pelatih Espanyol dan Southampton tersebut.
MLS memang menjadi buah bibir belakangan ini. Apalagi, pemain hebat macam Andrea Pirlo dan Frank Lampard memilih bergabung bersama New York City, Steven Gerrard (LA Galaxy), dan teranyar bergabungnya Didier Drogba bersama Montreal Impact.
Decky irawan jasri
(bbg)