Jadwal Kick Off Mundur, Piala Kemerdekaan Tetap Disambut Positif
A
A
A
TUBAN - Keputusan Tim Transisi memundurkan jadwal kick off Piala Kemerdekaan ditanggapi positif oleh beberapa klub. Mereka jadi lebih yakin turnamen ini bakal terselenggara dengan sukses karena persiapannya dilakukan secara matang.
"Syukurlah jadwal sudah dikirimkan ke klub-klub. Paling tidak sudah ada kepastian walau harus masih ditunggu lagi perkembangannya. Kami tidak mau ada penundaan lagi yang berimplikasi pada pengeluaran klub," ujar Fahmy Fikroni, Manager Persatu Tuban.
Piala Kemerdekaan dijadwalkan mulai pada 15 Agustus 2015. Jika sampai ditunda lagi, semua tim merasa dirugikan khususnya dalam hal keuangan.
"Tentunya semua tim merasakan hal yang sama. Setelah kompetisi Divisi Utama gagal digelar tahun 2015, tim selama ini tidak punya pemasukan pasti. Jelas akan memberatkan kalau terus tertunda karena persiapan butuh dana yang tidak sedikit," ucap Fahmy.
Kontestan lainnya yaitu Persepam Madura Utama juga lega setelah menerima jadwal Piala Kemerdekaan. Manajemen Persepam ingin jadwal tersebut benar-benar pasti sehingga tidak bingung lagi mengatur keuangan serta program tim. Bagi Persepam, penundaan jadwal ada sisi positif dan negatifnya.
Positifnya, tim memiliki lebih banyak waktu mempersiapkan diri setelah sempat berganti pelatih. Negatifnya, aspek finansial sulit dikalkulasi jika event terus mengalami kemunduran.
"Semoga jadwal ini sudah pasti dan tidak ada perubahan," kata Nadi Mulyadi, Asisten Manager Persepam.
"Dengan adanya kepastian, maka klub lebih mudah menentukan program latihan serta kalkulasi dana yang dibutuhkan. Persepam pada intinya siap kapan saja Piala Kemerdekaan digelar, asalkan ada kepastian kick-offnya," sambung Mulyadi.
Persepam maupun Persatu sama-sama tergabung di Grup D yang dipusatkan di Stadion Wilis, Madiun, Jawa Timur. Stadion Wilis ditunjuk sebagai pengganti Gelora Bangkalan, karena Madiun dianggap lebih representatif dari aspek akomodasi, terutama ketersediaan hotel atau penginapan.
"Syukurlah jadwal sudah dikirimkan ke klub-klub. Paling tidak sudah ada kepastian walau harus masih ditunggu lagi perkembangannya. Kami tidak mau ada penundaan lagi yang berimplikasi pada pengeluaran klub," ujar Fahmy Fikroni, Manager Persatu Tuban.
Piala Kemerdekaan dijadwalkan mulai pada 15 Agustus 2015. Jika sampai ditunda lagi, semua tim merasa dirugikan khususnya dalam hal keuangan.
"Tentunya semua tim merasakan hal yang sama. Setelah kompetisi Divisi Utama gagal digelar tahun 2015, tim selama ini tidak punya pemasukan pasti. Jelas akan memberatkan kalau terus tertunda karena persiapan butuh dana yang tidak sedikit," ucap Fahmy.
Kontestan lainnya yaitu Persepam Madura Utama juga lega setelah menerima jadwal Piala Kemerdekaan. Manajemen Persepam ingin jadwal tersebut benar-benar pasti sehingga tidak bingung lagi mengatur keuangan serta program tim. Bagi Persepam, penundaan jadwal ada sisi positif dan negatifnya.
Positifnya, tim memiliki lebih banyak waktu mempersiapkan diri setelah sempat berganti pelatih. Negatifnya, aspek finansial sulit dikalkulasi jika event terus mengalami kemunduran.
"Semoga jadwal ini sudah pasti dan tidak ada perubahan," kata Nadi Mulyadi, Asisten Manager Persepam.
"Dengan adanya kepastian, maka klub lebih mudah menentukan program latihan serta kalkulasi dana yang dibutuhkan. Persepam pada intinya siap kapan saja Piala Kemerdekaan digelar, asalkan ada kepastian kick-offnya," sambung Mulyadi.
Persepam maupun Persatu sama-sama tergabung di Grup D yang dipusatkan di Stadion Wilis, Madiun, Jawa Timur. Stadion Wilis ditunjuk sebagai pengganti Gelora Bangkalan, karena Madiun dianggap lebih representatif dari aspek akomodasi, terutama ketersediaan hotel atau penginapan.
(bep)