Pupusnya Harapan
A
A
A
AMSTERDAM - Ajax Amsterdam tidak akan mengikuti Liga Champions musim 2015/2016. Wakil Belanda itu batal menemani PSV Eindhoven karena disingkirkan Rapid Vienna saat mengikuti babak play-off.
Ajax merupakan salah satu tim tradisional di Liga Champions karena sudah empat kali menjadi juara. Tim besutan Frank de Boer itu pun termasuk tim reguler di kompetisi tertinggi Eropa tersebut. Terhitung sejak 1992/1993, mereka sudah 13 kali ikut serta. Tapi, semua itu tidak cukup menjinakkan Rapid.
Ajax terpaksa mengikuti play-off karena menjadi runner-up Eredivisie musim lalu. Tapi, mereka urung masuk putaran utama lantaran kalah 2-3 dari Rapid, yang ironisnya terjadi di Amsterdam ArenA. Di depan publik sendiri, gawang Jasper Cillessen dkk dibobol Robert Beric (12) dan Louis Schaub (39). Tuan rumah mampu menyamakan kedudukan setelah istirahat melalui Arkadiusz Milik (52) dan Nemanja Gudelj (75).
Namun, langkah Ajax terhenti setelah Schaub mencetak gol kedua (77), yang sekaligus memastikan kemenangan tim tamu. Ini sangat ironis mengingat Ajax punya keuntungan dua gol tandang. “Setelah kedudukan 2-2, saya ingin mentrasformasi tim dan memainkan gelandang bertahan. Itu memungkinkan (Arkadiusz) Milik bermain di belakang (Yaya) Sanogo. Dengan demikian, Anda bisa membangun sedikit rasa aman. Saya seharusnya melakukan itu 15 detik lebih cepat,” ucap De Boer, dilansir Goal.
Ajax mampu menahan Rapid 2-2 pada leg pertama di Ernst- Happel-Stadion, Vienna. Mereka hanya perlu imbang 0-0 atau 1-1 pada leg kedua agar lolos ke fase berikutnya. Tapi, syarat itu tidak terpenuhi. Ajax tersingkir karena kalah agregat 4-5 dan gagal mengikuti Liga Champions untuk keenam kali secara beruntun. “Ini momen yang sangat menyedihkan, bagi kami dan persepakbolaan Belanda. Tapi, kami akan terus melangkah maju. Liga Europa juga kompetisi yang bergengsi. Sebab, sangat penting tampil di Eropa,” pungkas De Boer.
Tim berjuluk De Godenzonen itu masih bisa tampil di Benua Biru, yakni Liga Europa. Ini menjadi kesempatan bagi Ajax untuk menebus rasa malu. Apalagi, Ajax belum pernah lagi memenangkan Liga Europa (Piala UEFA) sejak 1991/1992. Setidaknya Ajax masih bisa meningkatkan peringkat Eredevisie. Nasib berbeda dialami AS Monaco. Utusan Ligue 1 itu melenggang dengan keunggulan agregat 7-1 atas Young Boys. Monaco memupus asa wakil Swiss setelah menang 4-0 di Stade Louis II.
Stephan El Shaarawy yang baru dipinjam dari AC Milan ikut berjasa dengan menyumbang gol keempat. El Shaarawy melengkapi kontribusi Ivan Cavaleiro (54), Layvin Kurzawa (64), dan Anthony Martial (70) yang lebih dulu menaklukkan kiper Yvon Landry Mvogo.
Sementara APOEL (Siprus) berhasil menyingkirkan Midtjylland (Denmark) berkat gol tandang. Begitu juga Dinamo Zagreb (Kroasia) yang mengempaskan Molde (Norwegia).
M mirza
Ajax merupakan salah satu tim tradisional di Liga Champions karena sudah empat kali menjadi juara. Tim besutan Frank de Boer itu pun termasuk tim reguler di kompetisi tertinggi Eropa tersebut. Terhitung sejak 1992/1993, mereka sudah 13 kali ikut serta. Tapi, semua itu tidak cukup menjinakkan Rapid.
Ajax terpaksa mengikuti play-off karena menjadi runner-up Eredivisie musim lalu. Tapi, mereka urung masuk putaran utama lantaran kalah 2-3 dari Rapid, yang ironisnya terjadi di Amsterdam ArenA. Di depan publik sendiri, gawang Jasper Cillessen dkk dibobol Robert Beric (12) dan Louis Schaub (39). Tuan rumah mampu menyamakan kedudukan setelah istirahat melalui Arkadiusz Milik (52) dan Nemanja Gudelj (75).
Namun, langkah Ajax terhenti setelah Schaub mencetak gol kedua (77), yang sekaligus memastikan kemenangan tim tamu. Ini sangat ironis mengingat Ajax punya keuntungan dua gol tandang. “Setelah kedudukan 2-2, saya ingin mentrasformasi tim dan memainkan gelandang bertahan. Itu memungkinkan (Arkadiusz) Milik bermain di belakang (Yaya) Sanogo. Dengan demikian, Anda bisa membangun sedikit rasa aman. Saya seharusnya melakukan itu 15 detik lebih cepat,” ucap De Boer, dilansir Goal.
Ajax mampu menahan Rapid 2-2 pada leg pertama di Ernst- Happel-Stadion, Vienna. Mereka hanya perlu imbang 0-0 atau 1-1 pada leg kedua agar lolos ke fase berikutnya. Tapi, syarat itu tidak terpenuhi. Ajax tersingkir karena kalah agregat 4-5 dan gagal mengikuti Liga Champions untuk keenam kali secara beruntun. “Ini momen yang sangat menyedihkan, bagi kami dan persepakbolaan Belanda. Tapi, kami akan terus melangkah maju. Liga Europa juga kompetisi yang bergengsi. Sebab, sangat penting tampil di Eropa,” pungkas De Boer.
Tim berjuluk De Godenzonen itu masih bisa tampil di Benua Biru, yakni Liga Europa. Ini menjadi kesempatan bagi Ajax untuk menebus rasa malu. Apalagi, Ajax belum pernah lagi memenangkan Liga Europa (Piala UEFA) sejak 1991/1992. Setidaknya Ajax masih bisa meningkatkan peringkat Eredevisie. Nasib berbeda dialami AS Monaco. Utusan Ligue 1 itu melenggang dengan keunggulan agregat 7-1 atas Young Boys. Monaco memupus asa wakil Swiss setelah menang 4-0 di Stade Louis II.
Stephan El Shaarawy yang baru dipinjam dari AC Milan ikut berjasa dengan menyumbang gol keempat. El Shaarawy melengkapi kontribusi Ivan Cavaleiro (54), Layvin Kurzawa (64), dan Anthony Martial (70) yang lebih dulu menaklukkan kiper Yvon Landry Mvogo.
Sementara APOEL (Siprus) berhasil menyingkirkan Midtjylland (Denmark) berkat gol tandang. Begitu juga Dinamo Zagreb (Kroasia) yang mengempaskan Molde (Norwegia).
M mirza
(ars)