Begitu Emosional
A
A
A
BARCELONA - Lionel Messi selama ini dikenal sebagai pemain yang jauh dari masalah. Akan tetapi, saat Barcelona mengalahkan AS Roma 3-0 di ajang Joan Gamper Trophy, Kamis (6/8), pemain asal Argentina tersebut menebar kontroversi setelah menanduk bek Roma Mapou Yanga-Mbiwa.
Kejadian itu bermula saat Messi mencoba menggiring bola ke wilayah pertahanan Roma. Ketika wasit Javier Estrada menghentikan pertandingan lantaran Neymar terjebak offside , tiba-tiba Messi menghampiri Yanga-Mbiwa.
Dia kemudian memukul, menanduk, bahkan mencekiknya. Namun, insiden itu tidak berlanjut setelah keduanya dilerai pemain kedua tim. Wasit pun memutuskan memberikan kartu kuning kepada Messi dan Yanga-Mbiwa pada menit ke-34. Banyak yang memperkirakan Messi kesal dengan perkataan yang dilontarkan Yanga-Mbiwa. Terlepas dari insiden tersebut, Messi tetap menunjukkan performa terbaiknya.
Dia turut menyumbang gol pada menit ke-41, sedangkan dua gol Barca lainnya dicetak Neymar (26) dan Ivan Rakitic (66). Bagi Messi, penampilan gemilangnya kontra Roma menjadi bukti dirinya telah kembali fit setelah membela Argentina di Copa America 2015. Selain itu, kemenangan atas Roma sekaligus mengakhiri rentetan hasil mengecewakan yang mereka alami. Pada tiga laga sebelumnya Blaugrana menuai tiga kekalahan dari Manchester United (MU) 1-3, Minggu (26/7), Chelsea lewat adu penalti 2-4, Rabu (29/7), dan menyerah 1-2 dari Fiorentina, Senin (3/8).
Keberhasilan Barca meraih Joan Gamper Trophy disambut sukacita Luis Enrique. Pelatih Barca itu mengatakan bahwa seluruh pemainnya tampil seperti yang diharapkannya. Pelatih berusia 45 tahun itu menilai, performa lini belakangnya menjadi salah satu kunci kemenangan timnya atas Roma. “Kami jauh lebih baik ketimbang awal pramusim dan itu adalah tujuannya. Anda tidak akan bisa memenangkan apapun tanpa lini pertahanan yang solid,” kata Enrique, dilansir laman resmi klub.
Enrique juga mengatakan dirinya puas dengan kondisi Messi, Neymar, Javier Mascherano, dan Dani Alves yang tetap bugar setelah memperkuat tim nasional masing-masing di Copa America 2015. “Ketika mereka pergi berlibur, mereka tetap melakukan program diet dan latihan. Mereka lebih mengetahui bentuk ideal mereka sendiri. Hal itu memudahkan mereka untuk kembali ke performa terbaiknya,” ujarnya.
Kendati Barca telah kembali ke jalur kemenangan, Enrique tidak ingin larut dalam euforia berlebihan. Pasalnya, jadwal padat telah menanti mereka. Enrique berharap pasukannya mampu melanjutkan tren positif saat menghadapi Sevilla di Piala Super Eropa, Rabu (12/8), dan Athletic Bilbao pada leg pertama Supercopa de Espana, Sabtu (15/8). Sementara kekalahan dari Barca makin menambah nestapa Roma. Total dari lima uji coba, tim berjuluk I Lupi tersebut menderita empat kekalahan dan hanya meraih satu kemenangan.
Hasil minor itu tentunya wajib menjadi perhatian khusus Pelatih Rudi Garcia. Dia wajib memaksimalkan uji coba terakhir kontra Valencia, Minggu (9/8), untuk memperbaiki kelemahan yang ada sebelum menghadapi Hellas Verona di laga pembuka Seri A, Sabtu (22/8).
Alimansyah
Kejadian itu bermula saat Messi mencoba menggiring bola ke wilayah pertahanan Roma. Ketika wasit Javier Estrada menghentikan pertandingan lantaran Neymar terjebak offside , tiba-tiba Messi menghampiri Yanga-Mbiwa.
Dia kemudian memukul, menanduk, bahkan mencekiknya. Namun, insiden itu tidak berlanjut setelah keduanya dilerai pemain kedua tim. Wasit pun memutuskan memberikan kartu kuning kepada Messi dan Yanga-Mbiwa pada menit ke-34. Banyak yang memperkirakan Messi kesal dengan perkataan yang dilontarkan Yanga-Mbiwa. Terlepas dari insiden tersebut, Messi tetap menunjukkan performa terbaiknya.
Dia turut menyumbang gol pada menit ke-41, sedangkan dua gol Barca lainnya dicetak Neymar (26) dan Ivan Rakitic (66). Bagi Messi, penampilan gemilangnya kontra Roma menjadi bukti dirinya telah kembali fit setelah membela Argentina di Copa America 2015. Selain itu, kemenangan atas Roma sekaligus mengakhiri rentetan hasil mengecewakan yang mereka alami. Pada tiga laga sebelumnya Blaugrana menuai tiga kekalahan dari Manchester United (MU) 1-3, Minggu (26/7), Chelsea lewat adu penalti 2-4, Rabu (29/7), dan menyerah 1-2 dari Fiorentina, Senin (3/8).
Keberhasilan Barca meraih Joan Gamper Trophy disambut sukacita Luis Enrique. Pelatih Barca itu mengatakan bahwa seluruh pemainnya tampil seperti yang diharapkannya. Pelatih berusia 45 tahun itu menilai, performa lini belakangnya menjadi salah satu kunci kemenangan timnya atas Roma. “Kami jauh lebih baik ketimbang awal pramusim dan itu adalah tujuannya. Anda tidak akan bisa memenangkan apapun tanpa lini pertahanan yang solid,” kata Enrique, dilansir laman resmi klub.
Enrique juga mengatakan dirinya puas dengan kondisi Messi, Neymar, Javier Mascherano, dan Dani Alves yang tetap bugar setelah memperkuat tim nasional masing-masing di Copa America 2015. “Ketika mereka pergi berlibur, mereka tetap melakukan program diet dan latihan. Mereka lebih mengetahui bentuk ideal mereka sendiri. Hal itu memudahkan mereka untuk kembali ke performa terbaiknya,” ujarnya.
Kendati Barca telah kembali ke jalur kemenangan, Enrique tidak ingin larut dalam euforia berlebihan. Pasalnya, jadwal padat telah menanti mereka. Enrique berharap pasukannya mampu melanjutkan tren positif saat menghadapi Sevilla di Piala Super Eropa, Rabu (12/8), dan Athletic Bilbao pada leg pertama Supercopa de Espana, Sabtu (15/8). Sementara kekalahan dari Barca makin menambah nestapa Roma. Total dari lima uji coba, tim berjuluk I Lupi tersebut menderita empat kekalahan dan hanya meraih satu kemenangan.
Hasil minor itu tentunya wajib menjadi perhatian khusus Pelatih Rudi Garcia. Dia wajib memaksimalkan uji coba terakhir kontra Valencia, Minggu (9/8), untuk memperbaiki kelemahan yang ada sebelum menghadapi Hellas Verona di laga pembuka Seri A, Sabtu (22/8).
Alimansyah
(ars)