Ganda Putri Indonesia Redam Ekspektasi Juara
A
A
A
JAKARTA - Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polli/Nitya Krishinda Maheswari mengaku peluangnya di ajang Total BWF Badminton Championship 2015 bakal lebih berat. Tak heran bila peraih medali emas di Asian Games 2015 mulai mengesampingkan peluangnya menjuarai turnamen bergengsi ini, meskipun Istora Senayan, Jakarta, notabennya merupakan arena pertandingan yang sudah akrab bagi pebulutangkis nasional.
"Juara pasti adalah keinginan setiap pemain yang berlaga di turnamen ini. Tetapi itu yang justru kami kendalikan, kami akan lebih mengatur ekspektasi kita. Jadi yang dipikirkan bukan soal turnamen ini, tetapi lebih ke permainannya," ucap Greysia di Jakarta, Minggu (9/8/2015).
Pada turnamen edisi ke-22, Greysia menambahkan konsentrasinya tak ingin terganggu tentang target juara saja. Sekarang yang diperlukan adalah menerapkan strategi dalam menaklukan lawan. (Baca juga: Status Non Pelatnas Bikin Tommy Sugiarto Tampil Lebih Rileks)
"Kami tidak hanya memikirkan bagaimana soal juara, tetapi lebih memperhatikan mindset permainan itu sendiri. Bagaimana menerapkan strategi di lapangan itu yang lebih penting," pungkasnya.
Bersama Nitya, ganda putri Indonesia akan mengarungi turnamen kali ini langsung di babak kedua. Unggulan ketujuh turnamen itu tinggal menungu pemenang antara Loo Lim Yin/Lee Meng Yean (Malaysia) vs Shinta Mulia Sari/Yu Yan Vanessa Neo (Singapura).
Kemungkinan Greysia/Nitya lolos ke perempatfinal terbuka lebar andai bisa menang di partai pertamanya kemudian mengalahkan unggulan Jepang Shizuka Matsuo/Mami Naito yang juga langsung menunggu lawannya di babak kedua. Wakil Jepang sendiri bakal menunggu pemenang antara Pradnya Gadre/Sikki N. Reddy (India) vs Isabel Herttrich/Birgit Michels (Jerman) di babak pertama.
Misi Greysia/Nitya di Kejuaraan Dunia kali ini terbilang berat. Pasalnya nomor Ganda Putri belum pernah memberi satupun gelar di ajang bergengsi ini sejak pertama kali bergulir 1977 lalu.
"Juara pasti adalah keinginan setiap pemain yang berlaga di turnamen ini. Tetapi itu yang justru kami kendalikan, kami akan lebih mengatur ekspektasi kita. Jadi yang dipikirkan bukan soal turnamen ini, tetapi lebih ke permainannya," ucap Greysia di Jakarta, Minggu (9/8/2015).
Pada turnamen edisi ke-22, Greysia menambahkan konsentrasinya tak ingin terganggu tentang target juara saja. Sekarang yang diperlukan adalah menerapkan strategi dalam menaklukan lawan. (Baca juga: Status Non Pelatnas Bikin Tommy Sugiarto Tampil Lebih Rileks)
"Kami tidak hanya memikirkan bagaimana soal juara, tetapi lebih memperhatikan mindset permainan itu sendiri. Bagaimana menerapkan strategi di lapangan itu yang lebih penting," pungkasnya.
Bersama Nitya, ganda putri Indonesia akan mengarungi turnamen kali ini langsung di babak kedua. Unggulan ketujuh turnamen itu tinggal menungu pemenang antara Loo Lim Yin/Lee Meng Yean (Malaysia) vs Shinta Mulia Sari/Yu Yan Vanessa Neo (Singapura).
Kemungkinan Greysia/Nitya lolos ke perempatfinal terbuka lebar andai bisa menang di partai pertamanya kemudian mengalahkan unggulan Jepang Shizuka Matsuo/Mami Naito yang juga langsung menunggu lawannya di babak kedua. Wakil Jepang sendiri bakal menunggu pemenang antara Pradnya Gadre/Sikki N. Reddy (India) vs Isabel Herttrich/Birgit Michels (Jerman) di babak pertama.
Misi Greysia/Nitya di Kejuaraan Dunia kali ini terbilang berat. Pasalnya nomor Ganda Putri belum pernah memberi satupun gelar di ajang bergengsi ini sejak pertama kali bergulir 1977 lalu.
(akr)