Mathew Fogarty Catat Rekor Tertua di Kejuaraan Dunia 2015
A
A
A
JAKARTA - Banyak kalangan menilai, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 yang dihelat di Istora, Senayan, Jakarta, bakal jadi panggung pertunjukkan pemain muda. Namun tetap saja, pemain senior yang berperan jadi guru sekaligus lawan mereka.
Kejuaraan Dunia edisi ke-22 ini kedatangan seorang pemain yang terbilang sangat pengalaman. Ya, Mathew Fogarty asal Amerika Serikaat jadi pemain tertua di Istora Senayan.
Fogarty, yang turun di nomor ganda campuran bersama Bjorn Seguin, adalah pemain tertua di Kejuaraan Dunia 2015. Pria kelahiran 30 Oktober 1956 itu berlaga di hari pertama dengan berhadapan dengan Ganda Indonesia, Hendra Aprida Gunawan/Andrei Adisti.
Bersama Seguin, yang terpaut usia hampir separuh umurnya, Fogarty kandas di babak pertama setelah dibekuk Hendra/Andrei dengan skor 21-18, 21-8. Kendati hasilnya kurang memuaskan, Fogarty rupanya punya misi di balik keikutsertaannya di Kejuaraan Dunia kali ini.
Setelah pertandingan, Fogarty yang jadi buruan pewarta berita di Istora membeberkan rahasia penampilannya. Di samping menjaga kesehatann di usianya yang telah menginjak setengah abad, ia juga ingin olah raga bulu tangkis makin populer.
"Bulu tangkis adalah olah raga terbaik di dunia. Saya tetap memainkannya sebab ingin mengenalkan pada dunia bulu tangkis tak mengenal usia," beber Fogarty dengan nafas yang tersenggal-senggal.
Fogarty yang di tahun 2014 mengikuti 12 turnamen bulu tangkis, juga berprofesi sebagai seorang dokter di Amerika. Jelas, bulu tangkis yang menguras banyak keringat, jadi kegiatan positifnya.
"Selain jadi pebulu tangkis, saya juga seorang dokter. Olah raga ini pun membuat saya tetap sehat. Bahkan saya masih latihan sebanyak enam kali tiap minggunya," pungkasnya.
Kendati langsung tersingkir di babak pertama Kejuaraan Dunia 2015, ada begitu banyak kesan yang ditinggalkan Fogarty di Jakarta. Semangat yang dipertontonkannya diharapkan bisa menular kepada pemain muda lainnya, tak terkecuali pemain Indonesia.
Kejuaraan Dunia edisi ke-22 ini kedatangan seorang pemain yang terbilang sangat pengalaman. Ya, Mathew Fogarty asal Amerika Serikaat jadi pemain tertua di Istora Senayan.
Fogarty, yang turun di nomor ganda campuran bersama Bjorn Seguin, adalah pemain tertua di Kejuaraan Dunia 2015. Pria kelahiran 30 Oktober 1956 itu berlaga di hari pertama dengan berhadapan dengan Ganda Indonesia, Hendra Aprida Gunawan/Andrei Adisti.
Bersama Seguin, yang terpaut usia hampir separuh umurnya, Fogarty kandas di babak pertama setelah dibekuk Hendra/Andrei dengan skor 21-18, 21-8. Kendati hasilnya kurang memuaskan, Fogarty rupanya punya misi di balik keikutsertaannya di Kejuaraan Dunia kali ini.
Setelah pertandingan, Fogarty yang jadi buruan pewarta berita di Istora membeberkan rahasia penampilannya. Di samping menjaga kesehatann di usianya yang telah menginjak setengah abad, ia juga ingin olah raga bulu tangkis makin populer.
"Bulu tangkis adalah olah raga terbaik di dunia. Saya tetap memainkannya sebab ingin mengenalkan pada dunia bulu tangkis tak mengenal usia," beber Fogarty dengan nafas yang tersenggal-senggal.
Fogarty yang di tahun 2014 mengikuti 12 turnamen bulu tangkis, juga berprofesi sebagai seorang dokter di Amerika. Jelas, bulu tangkis yang menguras banyak keringat, jadi kegiatan positifnya.
"Selain jadi pebulu tangkis, saya juga seorang dokter. Olah raga ini pun membuat saya tetap sehat. Bahkan saya masih latihan sebanyak enam kali tiap minggunya," pungkasnya.
Kendati langsung tersingkir di babak pertama Kejuaraan Dunia 2015, ada begitu banyak kesan yang ditinggalkan Fogarty di Jakarta. Semangat yang dipertontonkannya diharapkan bisa menular kepada pemain muda lainnya, tak terkecuali pemain Indonesia.
(akr)