Kento Momota Tak Tahan Digoda Kaum Hawa
A
A
A
JAKARTA - Istora Senayan ternyata memiliki daya magis tersendiri bagi pebulutangkis dunia. Kento Momota misalnya, pemain tunggal putra asal Jepang ini mengaku senang ketika Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 diselenggarakan di Jakarta.
Kerinduan yang masih terpatri dalam pikiran Kento Momota adalah dukungan dari fans wanita Indonesia di Istora Senayan. Teriakan kaum hawa di arena pertandingan ternyata dijadikan juara Indonesia Terbuka 2015 sebagai motivasi untuk mengulang keberhasilannya menorehkan prestasi di Jakarta.
Itu dibuktikan Kento dalam pertandingan perdana di Kejuaraan Dunia 2015. Berstatus sebagai unggulan keempat, ia sukses menyudahi perlawanan Dieter Domke asal Jerman dengan straight game 21-17, 21-8.
Dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan, pemain yang bulan depan genap berusia 21 tahun itu mengaku masih merasakan atmosfer juara di Indonesia yang ia dapatkan Juni lalu. Dirinya juga mengaku, dukungan dari penggemarnya di Indonesia yang rata-rata berasal dari kaum hawa membuatnya bisa menatap Martin Giuffre di babak kedua dengan nyaman.
"Dia sudah menang di Indonesia Open, tapi saya merasa kemenangan ini (lawan Domke) jadi modal yang bagus. Saya juga sudah pernah juara di sini, terlebih banyak dukungan dari fans Indonesia wanita," beber penerjemah asal Indonesia menjelaskan maksud pernyataan Momota yang terucap dengan Bahasa Jepang, Selasa (8/11/2015).
Menanggapi kendala permainan di babak pertama, tambah Momota, angin di Istora jadi masalah yang cukup mengganggu. Beruntung kesabaran bisa memberinya kemenangan dan terus melaju di turnamen kali ini.
"Main di Jakarta itu sulit sebab anginnya kencang. Selain itu masalah juga datang dari cleaner (pembersih lapangan) sebab saya sering tergelincir. Tetapi secara keseluruhan, saya cukup senang dengan hasil ini. Pertandingan tadi tidak susah, tapi tidak gampang juga, mungkin karena bisa lebih sabar aja akhirnya bisa menang," pungkasnya.
Kerinduan yang masih terpatri dalam pikiran Kento Momota adalah dukungan dari fans wanita Indonesia di Istora Senayan. Teriakan kaum hawa di arena pertandingan ternyata dijadikan juara Indonesia Terbuka 2015 sebagai motivasi untuk mengulang keberhasilannya menorehkan prestasi di Jakarta.
Itu dibuktikan Kento dalam pertandingan perdana di Kejuaraan Dunia 2015. Berstatus sebagai unggulan keempat, ia sukses menyudahi perlawanan Dieter Domke asal Jerman dengan straight game 21-17, 21-8.
Dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan, pemain yang bulan depan genap berusia 21 tahun itu mengaku masih merasakan atmosfer juara di Indonesia yang ia dapatkan Juni lalu. Dirinya juga mengaku, dukungan dari penggemarnya di Indonesia yang rata-rata berasal dari kaum hawa membuatnya bisa menatap Martin Giuffre di babak kedua dengan nyaman.
"Dia sudah menang di Indonesia Open, tapi saya merasa kemenangan ini (lawan Domke) jadi modal yang bagus. Saya juga sudah pernah juara di sini, terlebih banyak dukungan dari fans Indonesia wanita," beber penerjemah asal Indonesia menjelaskan maksud pernyataan Momota yang terucap dengan Bahasa Jepang, Selasa (8/11/2015).
Menanggapi kendala permainan di babak pertama, tambah Momota, angin di Istora jadi masalah yang cukup mengganggu. Beruntung kesabaran bisa memberinya kemenangan dan terus melaju di turnamen kali ini.
"Main di Jakarta itu sulit sebab anginnya kencang. Selain itu masalah juga datang dari cleaner (pembersih lapangan) sebab saya sering tergelincir. Tetapi secara keseluruhan, saya cukup senang dengan hasil ini. Pertandingan tadi tidak susah, tapi tidak gampang juga, mungkin karena bisa lebih sabar aja akhirnya bisa menang," pungkasnya.
(aww)