Tersingkir, Tommy Sugiarto Sempat Berpikir Menang
A
A
A
JAKARTA - Pemain tunggal putra Indonesia tinggal tersisa satu di Total BWF World Championship 2015 usai Tommy Sugiarto dibekuk wakil Hong Kong, Wei Nan di babak kedua, Rabu (12/8/2015). Menanggapi kekalahannya, putra legenda Icuk Sugiarto itu menilai dirinya sedikit terburu-buru di akhir laga.
Tommy tersingkir atas Wei Nan setelah berduel tiga gim di Istora Senayan, Jakarta. Sempat menyamakan kedudukan di gim kedua, pemain berusia 27 tahun itu tersingkir dengan skor akhir 26-24, 8-21, 22-20.
Seusai pertandingan, Tommy mengaku ada perubahan strategi lawannya kendati sempat memimpin gim pertama. "Saya sempat leading di gim pertama, tapi poinnya cuma selisih dikit. Cuma satu atau dua poin. Di gim kedua, perubahan strategi lawan sangat terlihat ketika saya menang telak di gim kedua. Mungkin dia jaga kondisi untuk gim selanjutnya," jelas Tommy dengan wajah murung.
Asa Tommy menang sejatinya terbuka lebar di akhir gim ketiga. Saat perolehan poin Tommy unggul 20-19, pemain berusia 27 tahun itu mengaku sedikit terburu-buru.
"Saya sempat berpikir bisa menjegal dia, terutama di poin saya unggul 20-19. Tapi saya sedikit terburu-buru dan akhinya kalah. Saya pikir ini hal yang biasa sebab dalam pertandingan selalu ada menang dan kalah. Ya, saya juga sudah tampil lebih rileks, tapi saya pikir Wei Nan jauh lebih santai," pungkasnya.
Kekalahan ini jadi yang kedua dirasakan Tommy di kandang sendiri secara berturut-turut. Sebelumnya ia juga kalah ketika berlaga di Istora Senayan dalam ajang Indonesia Open 2015, Juni lalu.
Tommy tersingkir atas Wei Nan setelah berduel tiga gim di Istora Senayan, Jakarta. Sempat menyamakan kedudukan di gim kedua, pemain berusia 27 tahun itu tersingkir dengan skor akhir 26-24, 8-21, 22-20.
Seusai pertandingan, Tommy mengaku ada perubahan strategi lawannya kendati sempat memimpin gim pertama. "Saya sempat leading di gim pertama, tapi poinnya cuma selisih dikit. Cuma satu atau dua poin. Di gim kedua, perubahan strategi lawan sangat terlihat ketika saya menang telak di gim kedua. Mungkin dia jaga kondisi untuk gim selanjutnya," jelas Tommy dengan wajah murung.
Asa Tommy menang sejatinya terbuka lebar di akhir gim ketiga. Saat perolehan poin Tommy unggul 20-19, pemain berusia 27 tahun itu mengaku sedikit terburu-buru.
"Saya sempat berpikir bisa menjegal dia, terutama di poin saya unggul 20-19. Tapi saya sedikit terburu-buru dan akhinya kalah. Saya pikir ini hal yang biasa sebab dalam pertandingan selalu ada menang dan kalah. Ya, saya juga sudah tampil lebih rileks, tapi saya pikir Wei Nan jauh lebih santai," pungkasnya.
Kekalahan ini jadi yang kedua dirasakan Tommy di kandang sendiri secara berturut-turut. Sebelumnya ia juga kalah ketika berlaga di Istora Senayan dalam ajang Indonesia Open 2015, Juni lalu.
(bbk)