Alasan Tontowi/Liliyana Kalah dari Musuh Bebuyutan
A
A
A
JAKARTA - Tampil di depan pendukung sendiri tak menjamin bahwa atlet tuan rumah selalu diselimuti dewi keberuntungan. Itu juga berlaku pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ketika turun mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015.
Duet andalan Indonesia di sektor ganda campuran gagal melaju ke final Total BWF World Championship 2015 usai dikalahkan juara bertahan asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei lewat pertarungan sengit rubber game 22-20, 21-23, 12-21 dalam tempo 92 menit di Istora Senayan, Sabtu (15/8/2015). Artinya, tidak semua langkah pemain selalu mulus ketika negara terpilih menjadi tuan rumah. (Baca juga: Tontowi/Liliyana Jadi Tumbal Pasangan China)
Selepas pertandingan, Liliyana mengaku tak mampu mengimbangi permainan lawan yang mulai terbawa emosi akibat sengitnya pertarungan di gim kedua. "Di gim ketiga, kami kepikiran duel di gim kedua. Ketika berada di poin-poin kritis, kami yang sempat unggul justru kalah. Di gim ketiga, kami berusaha mengulangi penampilan bukan mengulang kekalahannya. Tapi kami malah kepikiran kalah tadi (gim kedua). Kami gak mau mikir itu, tapi ya manusiawi, tetap saja kepikiran di lapangan," ungkap pemain yang akrab di sapa Butet.
Dalam pertandingan yang berdurasi 1 jam 32 menit, Tontowi membantah anggapan kalangan yang menyebut jika ia tengah keletihan akibat lebih banyak Butet yang melakukan smash. Ia menyebut itu spontan terjadi di lapangan.
"Keadaannya di lapangan memang begitu. Kebetulan posisi Butet memang lagi di belakang jadi dia banyak yang kasih smash," timpal Owi.
Kekalahan ini membuat Owi/Butet kembali menambah catatan buruknya atas Zhang/Zhao secara berturut-turut jadi 5 menang 11 kali kalah. Sebelumnya, mereka juga kalah dari lawan yang sama di Indonesia Open, Juni lalu.
Duet andalan Indonesia di sektor ganda campuran gagal melaju ke final Total BWF World Championship 2015 usai dikalahkan juara bertahan asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei lewat pertarungan sengit rubber game 22-20, 21-23, 12-21 dalam tempo 92 menit di Istora Senayan, Sabtu (15/8/2015). Artinya, tidak semua langkah pemain selalu mulus ketika negara terpilih menjadi tuan rumah. (Baca juga: Tontowi/Liliyana Jadi Tumbal Pasangan China)
Selepas pertandingan, Liliyana mengaku tak mampu mengimbangi permainan lawan yang mulai terbawa emosi akibat sengitnya pertarungan di gim kedua. "Di gim ketiga, kami kepikiran duel di gim kedua. Ketika berada di poin-poin kritis, kami yang sempat unggul justru kalah. Di gim ketiga, kami berusaha mengulangi penampilan bukan mengulang kekalahannya. Tapi kami malah kepikiran kalah tadi (gim kedua). Kami gak mau mikir itu, tapi ya manusiawi, tetap saja kepikiran di lapangan," ungkap pemain yang akrab di sapa Butet.
Dalam pertandingan yang berdurasi 1 jam 32 menit, Tontowi membantah anggapan kalangan yang menyebut jika ia tengah keletihan akibat lebih banyak Butet yang melakukan smash. Ia menyebut itu spontan terjadi di lapangan.
"Keadaannya di lapangan memang begitu. Kebetulan posisi Butet memang lagi di belakang jadi dia banyak yang kasih smash," timpal Owi.
Kekalahan ini membuat Owi/Butet kembali menambah catatan buruknya atas Zhang/Zhao secara berturut-turut jadi 5 menang 11 kali kalah. Sebelumnya, mereka juga kalah dari lawan yang sama di Indonesia Open, Juni lalu.
(bep)