Sebelum Meninggal, Suharno Masih Melatih Arema di Sore Hari
A
A
A
MALANG - Kepergian Pelatih Arema Cronus Suharno yang meninggal dunia di Puskesmas Pakisaji, Kabupaten Malang, Rabu (19/8) malam, sangat mengejutkan semua pihak. Itu mengingat sore harinya, Suhano masih mendampingi tim Singo Edan berlatih di Stadion Kanjuruhan, Malang. Almarhum meninggal dengan masih mengenakan jersey Arema. (Baca: Pelatih Arema, Suharno Wafat, Singo Edan Berduka)
Jenazah kemudian langsung dibawa ke rumah duka di Wlingi, Blitar, sekitar pukul 22:00 WIB. Belum ada yang mengetahui pasti sebab meninggalnya Suharno di usia 55 tahun, namun diperkirakan karena serangan jantung sepulang dari latihan.
CEO Arema Cronus Iwan Budianto ketika dihubungi juga mengaku belum tahu sebab meninggalnya Suharno. "Saya sendiri tidak tahu penyebab meninggalnya Coach Suharno. Dia baru pulang dari melatih tim Arema di Stadion Kanjuruhan. Jenazah langsung dibawa ke Blitar," jelas Iwan Budianto.
Iwan Budianto sendiri yang pertama menyebarkan kabar meninggalnya Suharno ke media. Iwan mengirimkan BlackBerry Messenger (BBM), "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, pelatih tercinta kita, Suharno, malam ini, di Puskesmas Pakisaji. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tutur kata ataupun perbuatan yang salah. Wassalam."
Suharno adalah sosok penting di Arema Cronus dan mempunyai keterikatan kuat dengan klub pujaan Aremania tersebut. Dia melatih Arema tiga kali dalam periode berbeda, yakni Ligina II, ISL 2011-2012 dan ISL 2014. Catatan terbaik di kompetisi reguler bersama Arema adalah semifinal ISL 2014.
Namun Suharno juga mengoleksi banyak trofi turnamen bersama Singo Edan, sebut saja Inter Island Cup 2014 , SCM Cup 2015, Bali Island Cup 2015, serta yang terakhir adalah Sunrise of Java Cup 2015. Kemenangan terakhir bersama Arema adalah mengalahkan Persib Bandung di laga seremoni ulang tahun Arema ke-28 pada 11 Agustus lalu.
Suharno sejatinya dipertahankan Arema untuk kompetisi musim depan, termasuk event terdekat yakni Piala Presiden 2015 pada awal September nanti. "Ini kehilangan besar. Kami kehilangan sosok yang loyal dan selalu bekerja keras demi Arema," kata Iwan Budianto.
Jenazah kemudian langsung dibawa ke rumah duka di Wlingi, Blitar, sekitar pukul 22:00 WIB. Belum ada yang mengetahui pasti sebab meninggalnya Suharno di usia 55 tahun, namun diperkirakan karena serangan jantung sepulang dari latihan.
CEO Arema Cronus Iwan Budianto ketika dihubungi juga mengaku belum tahu sebab meninggalnya Suharno. "Saya sendiri tidak tahu penyebab meninggalnya Coach Suharno. Dia baru pulang dari melatih tim Arema di Stadion Kanjuruhan. Jenazah langsung dibawa ke Blitar," jelas Iwan Budianto.
Iwan Budianto sendiri yang pertama menyebarkan kabar meninggalnya Suharno ke media. Iwan mengirimkan BlackBerry Messenger (BBM), "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, pelatih tercinta kita, Suharno, malam ini, di Puskesmas Pakisaji. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tutur kata ataupun perbuatan yang salah. Wassalam."
Suharno adalah sosok penting di Arema Cronus dan mempunyai keterikatan kuat dengan klub pujaan Aremania tersebut. Dia melatih Arema tiga kali dalam periode berbeda, yakni Ligina II, ISL 2011-2012 dan ISL 2014. Catatan terbaik di kompetisi reguler bersama Arema adalah semifinal ISL 2014.
Namun Suharno juga mengoleksi banyak trofi turnamen bersama Singo Edan, sebut saja Inter Island Cup 2014 , SCM Cup 2015, Bali Island Cup 2015, serta yang terakhir adalah Sunrise of Java Cup 2015. Kemenangan terakhir bersama Arema adalah mengalahkan Persib Bandung di laga seremoni ulang tahun Arema ke-28 pada 11 Agustus lalu.
Suharno sejatinya dipertahankan Arema untuk kompetisi musim depan, termasuk event terdekat yakni Piala Presiden 2015 pada awal September nanti. "Ini kehilangan besar. Kami kehilangan sosok yang loyal dan selalu bekerja keras demi Arema," kata Iwan Budianto.
(aww)