Sinyal Laskar Sambernyawa Lengserkan ABS
A
A
A
SOLO - Persis Solo memberi sinyalemen memberhentikan Aris Budi Sulistyo dari jabatan pelatih kepala. Petinggi Persisakan memutuskan nasib Aris Budi Sulistyo (ABS) sebagai Pelatih Kepala pada Jumat (4/9), melalui rapat direksi PT Persis Solo Saestu, perusahaan pengelola Persis Solo.
Selain Aris Budi, direksi di Laskar Sambernyawa juga akan segera memberikan kejelasan nasib terhadap para asisten pelatih, dan para pemain. Evaluasi sudah menjadi agenda rutin, tim yang ber-homebase di Stadion Manahan, Solo, setiap selesai melakoni kompetisi atau pun turnamen.
Dalam evaluasi tersebut, direksi memiliki kewenangan untuk mengganti pelatih baru, jika prestasi suksesor Widyantoro itu belum bisa memenuhi target tim. Manajemen memberi sinyal tidak akan memperpanjang kontrak dengan mantan pelatih Persik Kediri itu.
“Bisa saja ganti pelatih baru dalam rapat direksi nanti. Termasuk dengan yang di dalamnya, para pemain, mana saja yang layak dipertahankan dan tidak,” ungkap Direktur Teknik dan Olahraga Persis Solo Totok Supriyanto, Kamis (3/9).
Totok mengatakan, Persis sudah dua kali melakoni turnamen sebagai pengisi kekosongan kompetisi yang sedang mati suri. Di antaranya turnamen Polda Jateng Cup dan Piala Kemerdekaan. ''Performa pemain, akan dilihat secara keseluruhan dari dua turnamen tersebut. Itu jadi pertimbangan utama,” ucapnya.
Musim 2015, Persis Solo memang tampil tidak konsisten. Dalam ajang Piala Polda Jateng Cup, Ferry Anto dkk nyaris tersisih di fase grup. Bongkar pasang pemain hingga tiga kali, membuat tim yang memiliki suporter fanatik Pasoepati ini belum menunjukkan performa maksimal.
Walhasil, Persis bisa menjadi runner-up Piala Polda Jateng setelah dikalahkan oleh PSIS Semarang 1-0, setelah Mahesa Jenar mendapat hadiah penalti. Pada turnamen Piala Kemerdekaan, Persis justru gagal untuk lolos ke babak delapan besar setelah hanya mampu mengantongi poin 8.
Selain Aris Budi, direksi di Laskar Sambernyawa juga akan segera memberikan kejelasan nasib terhadap para asisten pelatih, dan para pemain. Evaluasi sudah menjadi agenda rutin, tim yang ber-homebase di Stadion Manahan, Solo, setiap selesai melakoni kompetisi atau pun turnamen.
Dalam evaluasi tersebut, direksi memiliki kewenangan untuk mengganti pelatih baru, jika prestasi suksesor Widyantoro itu belum bisa memenuhi target tim. Manajemen memberi sinyal tidak akan memperpanjang kontrak dengan mantan pelatih Persik Kediri itu.
“Bisa saja ganti pelatih baru dalam rapat direksi nanti. Termasuk dengan yang di dalamnya, para pemain, mana saja yang layak dipertahankan dan tidak,” ungkap Direktur Teknik dan Olahraga Persis Solo Totok Supriyanto, Kamis (3/9).
Totok mengatakan, Persis sudah dua kali melakoni turnamen sebagai pengisi kekosongan kompetisi yang sedang mati suri. Di antaranya turnamen Polda Jateng Cup dan Piala Kemerdekaan. ''Performa pemain, akan dilihat secara keseluruhan dari dua turnamen tersebut. Itu jadi pertimbangan utama,” ucapnya.
Musim 2015, Persis Solo memang tampil tidak konsisten. Dalam ajang Piala Polda Jateng Cup, Ferry Anto dkk nyaris tersisih di fase grup. Bongkar pasang pemain hingga tiga kali, membuat tim yang memiliki suporter fanatik Pasoepati ini belum menunjukkan performa maksimal.
Walhasil, Persis bisa menjadi runner-up Piala Polda Jateng setelah dikalahkan oleh PSIS Semarang 1-0, setelah Mahesa Jenar mendapat hadiah penalti. Pada turnamen Piala Kemerdekaan, Persis justru gagal untuk lolos ke babak delapan besar setelah hanya mampu mengantongi poin 8.
(aww)