Momentum Bangkit
A
A
A
LISABON - Tim nasional Prancis diminta segera bangkit dari performa buruk. Setelah dua kali tumbang di laga uji coba, tuan rumah Piala Eropa 2016 itu akan dijajal Portugal di Estadio Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, dini hari nanti.
Laga kontra A Seleccao das Quinas, julukan Portugal, dipandang sebagai momentum tepat mengembalikan kepercayaan diri Prancis. Maklum, performa Karim Benzema dkk terbilang buruk sepanjang 2015. Dari empat pertandingan yang dimainkan selama tahun ini, hanya sekali Prancis menang dan sisanya selalu tumbang. Kekalahan pertama diterima ketika menjamu Brasil, 26 Maret 2015.
Tampil di Stade de France, Paris, tim berjuluk Les Bleus itu dipermalukan 1-3. Dua kekalahan lain malah didapat secara beruntun dan dialami baru-baru ini. Pertama, Prancis tidak bisa berbuat banyak saat ditekuk Belgia, 3-4, 7 Juni 2015. Sementara kekalahan kedua ketika dipermalukan tuan rumah Albania satu gol tanpa balas di Elbasan Arena, Elbasan, enam hari berselang setelah kalah tipis dari Belgia.
Satu-satunya kemenangan Prancis dikantongi mereka ketika menjamu Denmark, 29 Maret 2015. Ketika itu dua gol juara Piala Dunia 1998 itu dicetak Alexandre Lacazette dan Olivier Giroud. Mengingat hasil-hasil buruk yang kerap didapat, Pelatih Prancis Didier Deschamps berharap timnya bisa kembali ke jalur yang diinginkan sebelum putaran final Piala Eropa 2016 bergulir. “Kami harus melanjutkan perjalanan kami sebelum tampil di Piala Eropa 2016.
Pada tahap akhir memang hasil mengecewakan yang didapat, baik itu dari segi penampilan dan hasil pertandingan. Untuk itu, kami wajib memperbaikinya, apalagi kami memiliki kualitas melakukan hal tersebut,” ungkap Deschamps, dilansir Pulse. “Mari kami bermain dengan pilihan tingkat yang diinginkan. Pertama, menghadapi Portugal jelas menjadi sebuah momentum yang akan kami ambil untuk bangkit.
Kami ingin menghapus citra yang masih tersisa saat dikandaskan Albania,” tutur mantan pelatih AS Monaco, Juventus, dan Olympique Marseille tersebut. Selain menjadi momen kebangkitan Prancis, pertandingan nanti bisa menjadi panggung pembuktian Anthony Martial. Pemain berusia 19 tahun itu dapat memanfaatkan momen ini setelah di luar dugaan diboyong Manchester United (MU) dengan mahar senilai 36 juta pounds (Rp780 miliar) dari Monaco.
Keputusan manajemen Setan Merah, julukan MU, merekrut Martial mendapat banyak pertanyaan. Striker Wayne Rooney bahkan sampai memberi pernyataan ketidaktahuannya mengenai sepak terjang striker yang mengenyam pendidikan sepak bola di CO Les Ulis dan Olympique Lyon itu. Jika diturunkan Deschamps pada uji coba nanti, kesempatan itu tentu saja akan menjadi kesempatan Martial menunjukkan kualitasnya di kancah sepak bola dunia.
Malahan, kesempatan itu bisa meyakinkan rekan-rekannya di MU untuk bisa melihat aksi Martial sebelum tampil bersama skuad asuhan Louis van Gaal. Keyakinan Martial akan mendapat kesuksesan disampaikan penyerang muda timnas Prancis lain, Nabil Fakir. Bomber berusia 22 tahun yang kini berstatus sebagai juru gedor Lyon itu yakin rekannya itu akan mendapat kesuksesan di masa depan.
Apalagi, Martial direkrut MU, salah satu tim terbaik dunia. “Anthony (Martial) adalah pemain yang sangat bagus. Saya berpikir dia akan menjadi salah satu yang terbaik pada masa mendatang. Kepindahannya (ke MU) menjadi transfer yang sangat besar dan menjadi sorotan. Untuk pemain dengan kualitas bagus, nilai tersebut saya rasa sudah sangat layak,” tutur Fekir.
Sementara Portugal akan merusak segala ambisi tim tamu. Mereka akan berusaha meraih kemenangan pada laga persahabatan tersebut, terlebih Portugal memiliki keuntungan bermain di kandang. “Dengan tidak mengurangi hormat kami kepada mereka, kami akan berusaha mencari jalan kami meraih kemenangan di pertandingan ini,” ujar Pelatih Portugal Fernando Santos, dikutip Reuters.
Decky irawan jasri
Laga kontra A Seleccao das Quinas, julukan Portugal, dipandang sebagai momentum tepat mengembalikan kepercayaan diri Prancis. Maklum, performa Karim Benzema dkk terbilang buruk sepanjang 2015. Dari empat pertandingan yang dimainkan selama tahun ini, hanya sekali Prancis menang dan sisanya selalu tumbang. Kekalahan pertama diterima ketika menjamu Brasil, 26 Maret 2015.
Tampil di Stade de France, Paris, tim berjuluk Les Bleus itu dipermalukan 1-3. Dua kekalahan lain malah didapat secara beruntun dan dialami baru-baru ini. Pertama, Prancis tidak bisa berbuat banyak saat ditekuk Belgia, 3-4, 7 Juni 2015. Sementara kekalahan kedua ketika dipermalukan tuan rumah Albania satu gol tanpa balas di Elbasan Arena, Elbasan, enam hari berselang setelah kalah tipis dari Belgia.
Satu-satunya kemenangan Prancis dikantongi mereka ketika menjamu Denmark, 29 Maret 2015. Ketika itu dua gol juara Piala Dunia 1998 itu dicetak Alexandre Lacazette dan Olivier Giroud. Mengingat hasil-hasil buruk yang kerap didapat, Pelatih Prancis Didier Deschamps berharap timnya bisa kembali ke jalur yang diinginkan sebelum putaran final Piala Eropa 2016 bergulir. “Kami harus melanjutkan perjalanan kami sebelum tampil di Piala Eropa 2016.
Pada tahap akhir memang hasil mengecewakan yang didapat, baik itu dari segi penampilan dan hasil pertandingan. Untuk itu, kami wajib memperbaikinya, apalagi kami memiliki kualitas melakukan hal tersebut,” ungkap Deschamps, dilansir Pulse. “Mari kami bermain dengan pilihan tingkat yang diinginkan. Pertama, menghadapi Portugal jelas menjadi sebuah momentum yang akan kami ambil untuk bangkit.
Kami ingin menghapus citra yang masih tersisa saat dikandaskan Albania,” tutur mantan pelatih AS Monaco, Juventus, dan Olympique Marseille tersebut. Selain menjadi momen kebangkitan Prancis, pertandingan nanti bisa menjadi panggung pembuktian Anthony Martial. Pemain berusia 19 tahun itu dapat memanfaatkan momen ini setelah di luar dugaan diboyong Manchester United (MU) dengan mahar senilai 36 juta pounds (Rp780 miliar) dari Monaco.
Keputusan manajemen Setan Merah, julukan MU, merekrut Martial mendapat banyak pertanyaan. Striker Wayne Rooney bahkan sampai memberi pernyataan ketidaktahuannya mengenai sepak terjang striker yang mengenyam pendidikan sepak bola di CO Les Ulis dan Olympique Lyon itu. Jika diturunkan Deschamps pada uji coba nanti, kesempatan itu tentu saja akan menjadi kesempatan Martial menunjukkan kualitasnya di kancah sepak bola dunia.
Malahan, kesempatan itu bisa meyakinkan rekan-rekannya di MU untuk bisa melihat aksi Martial sebelum tampil bersama skuad asuhan Louis van Gaal. Keyakinan Martial akan mendapat kesuksesan disampaikan penyerang muda timnas Prancis lain, Nabil Fakir. Bomber berusia 22 tahun yang kini berstatus sebagai juru gedor Lyon itu yakin rekannya itu akan mendapat kesuksesan di masa depan.
Apalagi, Martial direkrut MU, salah satu tim terbaik dunia. “Anthony (Martial) adalah pemain yang sangat bagus. Saya berpikir dia akan menjadi salah satu yang terbaik pada masa mendatang. Kepindahannya (ke MU) menjadi transfer yang sangat besar dan menjadi sorotan. Untuk pemain dengan kualitas bagus, nilai tersebut saya rasa sudah sangat layak,” tutur Fekir.
Sementara Portugal akan merusak segala ambisi tim tamu. Mereka akan berusaha meraih kemenangan pada laga persahabatan tersebut, terlebih Portugal memiliki keuntungan bermain di kandang. “Dengan tidak mengurangi hormat kami kepada mereka, kami akan berusaha mencari jalan kami meraih kemenangan di pertandingan ini,” ujar Pelatih Portugal Fernando Santos, dikutip Reuters.
Decky irawan jasri
(ars)