Hapus Trauma
A
A
A
TEXAS - Hasil buruk di Copa America 2015 masih membekas, khususnya bagi pemain tim unggulkan, seperti Argentina, Brasil, Uruguay. Akan tetapi, mereka wajib menghapus trauma itu saat kembali membela negara pada pertandingan persahabatan.
Argentina bisa dibilang negara paling sial dalam dua ajang besar terakhir. Pertama, La Albiceleste dipaksa mengubur mimpi menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya. Lionel Messi dkk dibuat menangis saat gelandang Jerman Mario Goetze mencetak gol semata wayang pada laga puncak Piala Dunia 2014 di Brasil. Kesedihan mendalam masyarakat Argentina pun berlanjut di Copa America.
Kembali menembus partai final, Argentina kembali menelan pil pahit setelah usaha La Albicelestemengangkat Trofi Copa America digagalkan Cile melalui drama adu penalti. Kondisi itu tentunya menjadi perkara sulit bagi pemain Argentina untuk lepas dari bayangbayang tersebut. Akan tetapi, Gerardo ”Tata” Martino yang masih diplot sebagai pelatih kepala optimistis bisa mengembalikan kepercayaan diri timnya.
Mantan pelatih Barcelona itu yakin mengantarkan Argentina meraih kemenangan saat menggelar laga persahabatan kontra Bolivia di BBVA Compass Stadium, Texas, Amerika Serikat (AS), pagi ini. Dalam laga itu, sosok Messi akan kembali jadi sorotan. Meski begitu, dia terus saja dikritik karena tidak mampu berbuat banyak kepada Argentina.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan capaian yang dia lakukan bersama Barcelona. Akan tetapi, gelandang Argentina Javier Mascherano tetap mendukung kinerja Messi bersama timnas. ”Messi tidak pernah bersembunyi dari setiap kritik yang ditujukan kepadanya. Mungkin, satu sisi Anda akan tidak suka berada di posisinya. Namun, mau berkata apa pun, dia adalah pemain yang sangat istimewa,” ungkap Mascherano, dilansir Soccerway.
”Kami adalah pemain sepak bola yang ingin memberikan yang terbaik, terutama dengan bekerja sekeras mungkin.” Tidak hanya Argentina, Brasil pun akan memulai langkah baru setelah gagal total di Copa America 2015. Insiden keributan Neymar saat berjumpa Kolombia membuat bintang Barcelona itu diganjar larangan bermain empat laga.
Fakta itu adalah pengalaman yang harus dihadapi tim Samba pada perjalanan mereka di Copa America. Brasil sejatinya harus melupakan kegagalan mereka di ajang itu ketika disingkirkan Paraguay pada babak perdelapan final Copa America. Mereka kini harus bekerja keras saat berjumpa Kosta Rika pada laga persahabatan di Red Bull Arena, New Jersey, AS, dini hari nanti. Pelatih Brasil Carlos Dunga pun dituntut mengangkat moral skuadnya.
”Jelas sekali kami wajib bangkit dari kekecewaan yang didapat pada ajang Copa America. Semua itu harus segera dilupakan dan sekarang saatnya membangun kembali kekuatan tim secara utuh. Ada waktu untuk berbenah dan kami tidak boleh membuang kesempatan itu,” papar Dunga. Uruguay juga mendapatkan mimpi buruk di Copa America tahun ini.
Apalagi, tersingkirnya La Charruasdari tuan rumah Cile harus dibarengi dengan insiden Edinson Cavani. Penyerang Paris Saint- Germain (PSG) itu diganjar kartu merah setelah berselisih dengan bek Cile Gonzalo Jara. Pada laga persahabatan kontra Panama, kegagalan di Copa America wajib dilupakan tim besutan Oscar Tabarez.
Walaupun pada pertandingan tersebut, juara Piala Dunia 1930 itu harus tampil tanpa Cavani dan Luis Suarez karena masih dalam masa hukuman. Tabarez optimistis La Charruas bisa meraih kemenangan di laga tersebut.
Decky irawan jasri
Argentina bisa dibilang negara paling sial dalam dua ajang besar terakhir. Pertama, La Albiceleste dipaksa mengubur mimpi menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya. Lionel Messi dkk dibuat menangis saat gelandang Jerman Mario Goetze mencetak gol semata wayang pada laga puncak Piala Dunia 2014 di Brasil. Kesedihan mendalam masyarakat Argentina pun berlanjut di Copa America.
Kembali menembus partai final, Argentina kembali menelan pil pahit setelah usaha La Albicelestemengangkat Trofi Copa America digagalkan Cile melalui drama adu penalti. Kondisi itu tentunya menjadi perkara sulit bagi pemain Argentina untuk lepas dari bayangbayang tersebut. Akan tetapi, Gerardo ”Tata” Martino yang masih diplot sebagai pelatih kepala optimistis bisa mengembalikan kepercayaan diri timnya.
Mantan pelatih Barcelona itu yakin mengantarkan Argentina meraih kemenangan saat menggelar laga persahabatan kontra Bolivia di BBVA Compass Stadium, Texas, Amerika Serikat (AS), pagi ini. Dalam laga itu, sosok Messi akan kembali jadi sorotan. Meski begitu, dia terus saja dikritik karena tidak mampu berbuat banyak kepada Argentina.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan capaian yang dia lakukan bersama Barcelona. Akan tetapi, gelandang Argentina Javier Mascherano tetap mendukung kinerja Messi bersama timnas. ”Messi tidak pernah bersembunyi dari setiap kritik yang ditujukan kepadanya. Mungkin, satu sisi Anda akan tidak suka berada di posisinya. Namun, mau berkata apa pun, dia adalah pemain yang sangat istimewa,” ungkap Mascherano, dilansir Soccerway.
”Kami adalah pemain sepak bola yang ingin memberikan yang terbaik, terutama dengan bekerja sekeras mungkin.” Tidak hanya Argentina, Brasil pun akan memulai langkah baru setelah gagal total di Copa America 2015. Insiden keributan Neymar saat berjumpa Kolombia membuat bintang Barcelona itu diganjar larangan bermain empat laga.
Fakta itu adalah pengalaman yang harus dihadapi tim Samba pada perjalanan mereka di Copa America. Brasil sejatinya harus melupakan kegagalan mereka di ajang itu ketika disingkirkan Paraguay pada babak perdelapan final Copa America. Mereka kini harus bekerja keras saat berjumpa Kosta Rika pada laga persahabatan di Red Bull Arena, New Jersey, AS, dini hari nanti. Pelatih Brasil Carlos Dunga pun dituntut mengangkat moral skuadnya.
”Jelas sekali kami wajib bangkit dari kekecewaan yang didapat pada ajang Copa America. Semua itu harus segera dilupakan dan sekarang saatnya membangun kembali kekuatan tim secara utuh. Ada waktu untuk berbenah dan kami tidak boleh membuang kesempatan itu,” papar Dunga. Uruguay juga mendapatkan mimpi buruk di Copa America tahun ini.
Apalagi, tersingkirnya La Charruasdari tuan rumah Cile harus dibarengi dengan insiden Edinson Cavani. Penyerang Paris Saint- Germain (PSG) itu diganjar kartu merah setelah berselisih dengan bek Cile Gonzalo Jara. Pada laga persahabatan kontra Panama, kegagalan di Copa America wajib dilupakan tim besutan Oscar Tabarez.
Walaupun pada pertandingan tersebut, juara Piala Dunia 1930 itu harus tampil tanpa Cavani dan Luis Suarez karena masih dalam masa hukuman. Tabarez optimistis La Charruas bisa meraih kemenangan di laga tersebut.
Decky irawan jasri
(bbg)