Lawan Persebaya United di Surabaya, Sriwijaya Minta Bonek Dewasa
A
A
A
PALEMBANG - Sriwijaya FC terkejut atas keputusan penyelenggara yang menggelar 8 Besar Piala Presiden melawan Persebaya United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Rencananya, duel tersebut dimainkan Minggu (20/9) pukul 15.00 WIB. (BAca juga: Persebaya United Utamakan Jamu Sriwijaya FC di GBT)
Padahal, sebelumnya laga tersebut dipindahkan ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Alasannya untuk mengantisipasi aksi demo dari suporter Persebaya 1927 yang dikenal sebagai Bonek karena tidak mengakui keberadaan Persebaya United.
Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid menjelaskan, baru saja mendapatkan kabar kepastian tanggal dan waktu laga perempat final turnamen Piala Presiden dari pihak penyelenggara.
Mahaka Sport and Entertainment memberikan jadwal laga away Sriwijaya FC dilaksanakan Minggu (20/9) pukul 15.00 WIB di Surabaya dan Minggu (27/9) pukul 15.00 WIB di Palembang untuk laga home. "Memang kita juga sedikit terkejut kenapa laga away lokasinya berubah. Karena wajar kita khawatir dengan tim nantinya,"kata Faisal.
Kendati demikian kekhawatiran manajemen SFC akhirnya bisa ditepis. Lantaran pihak penyelenggara menjamin keamanan dan kenyamanan tim tamu berkunjung ke sana. "Kita juga tidak meminta SFC dijaga secara khusus atau ada pengawalan. Karena kami percaya kepada penyelenggara bisa menjamin keamanan tim, ofisial dan pelatih di sana,"tuturnya.
Aksi demo bisa saja dilakukan Bonek 1927 yang dikabarkan menolak keras kehadiran Persebaya United sebagai imbas dualisme klub yang belum rampung selama bertahun-tahun. Sebagai tim tamu, Faisal menuturkan, dari sejarah persepakbolaan Tanah Air juga, Laskar Wong Kito tidak pernah terlibat konflik dengan Persebaya atau pun suporter mereka (Bonek).
"Semoga tidak terjadi apa-apa di laga away perempat final tim di Surabaya. Bonek juga harus dewasa jangan sampai rusuh saat pertandingan, bisa terimbas ke tim kita. Karena SFC tidak pernah ada permasalahan dengan mereka,"pungkasnya.
Padahal, sebelumnya laga tersebut dipindahkan ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Alasannya untuk mengantisipasi aksi demo dari suporter Persebaya 1927 yang dikenal sebagai Bonek karena tidak mengakui keberadaan Persebaya United.
Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid menjelaskan, baru saja mendapatkan kabar kepastian tanggal dan waktu laga perempat final turnamen Piala Presiden dari pihak penyelenggara.
Mahaka Sport and Entertainment memberikan jadwal laga away Sriwijaya FC dilaksanakan Minggu (20/9) pukul 15.00 WIB di Surabaya dan Minggu (27/9) pukul 15.00 WIB di Palembang untuk laga home. "Memang kita juga sedikit terkejut kenapa laga away lokasinya berubah. Karena wajar kita khawatir dengan tim nantinya,"kata Faisal.
Kendati demikian kekhawatiran manajemen SFC akhirnya bisa ditepis. Lantaran pihak penyelenggara menjamin keamanan dan kenyamanan tim tamu berkunjung ke sana. "Kita juga tidak meminta SFC dijaga secara khusus atau ada pengawalan. Karena kami percaya kepada penyelenggara bisa menjamin keamanan tim, ofisial dan pelatih di sana,"tuturnya.
Aksi demo bisa saja dilakukan Bonek 1927 yang dikabarkan menolak keras kehadiran Persebaya United sebagai imbas dualisme klub yang belum rampung selama bertahun-tahun. Sebagai tim tamu, Faisal menuturkan, dari sejarah persepakbolaan Tanah Air juga, Laskar Wong Kito tidak pernah terlibat konflik dengan Persebaya atau pun suporter mereka (Bonek).
"Semoga tidak terjadi apa-apa di laga away perempat final tim di Surabaya. Bonek juga harus dewasa jangan sampai rusuh saat pertandingan, bisa terimbas ke tim kita. Karena SFC tidak pernah ada permasalahan dengan mereka,"pungkasnya.
(aww)