Saat Nasionalisme Andy Murray Dipertanyakan
A
A
A
LONDON - Petenis Andy Murray tengah bingung dan nasionalismenya tengah dipertanyakan. Pasalnya, ia harus memilih membela Inggris Raya di final Piala Davis atau menuruti keinginan pribadinya untuk berlaga di ATP Final.
Bukan perkara mudah memutuskan buat Murray. Sebagai petenis dunia tentunya, ajang ATP Final yang akan berlangsung di London pada 15 hingga 22 November mendatang. Sedangkan ajang final Piala Davis akan dilangsungkan pada 27 November.
Murray sendiri baru saja mengantarkan Inggris untuk kali pertama tampil di final Piala Davis usai mengalahkan Australia di semifinal. Di laga puncak Inggris akan menghadapi Belgia yang sebelumnya mengatasi perlawanan Argentina.
Di posisi road to ATP Final nama Murray sudah jelas tertera di bawah Novak Djokovic. Murray otomatis lolos setelah mengoleksi poin 7.510. Raihan ini lebih baik dibandingkan dengan Roger Federer dan Stan Wawrinka yang berada di posisi ketiga dan keempat.
Murray tambah dipusingkan dengan pernyataan Presiden ATP Chris Kermode yang berharap agar Murray tetap bisa tampil di ajang penutup tahun itu.
"ATP Final adalah event wajib dalam ATP World Tour dan diikuti semua pemain yang lolos kecuali mengalami cedera. Murray telah melewati musim yang fantastis dan mendapatkan tempat di antara delapan petenis dunia," ucap Kermode dilansir BBC, Rabu (23/9/2015).
Usai tampil di semifinal, Murray memang sudah mengatakan kalau dirinya ingin mengorbankan ATP Final. Mengenai hal tersebut Kermode bisa memakluminya.
"Kami bisa maklumi dengan komentarnya, meski begitu kami tetap berharap dia mendapatkan kondisi yang prima sehingga bisa tampil di ATP Final," imbuh Kermode.
Sementara itu dalam wawancara dengan stasiun radio, Murray mengatakan jadi tanda tanya besar ia bisa berlaga di ATP Final kalau harus bermain di lapangan tanah liat.
Bukan perkara mudah memutuskan buat Murray. Sebagai petenis dunia tentunya, ajang ATP Final yang akan berlangsung di London pada 15 hingga 22 November mendatang. Sedangkan ajang final Piala Davis akan dilangsungkan pada 27 November.
Murray sendiri baru saja mengantarkan Inggris untuk kali pertama tampil di final Piala Davis usai mengalahkan Australia di semifinal. Di laga puncak Inggris akan menghadapi Belgia yang sebelumnya mengatasi perlawanan Argentina.
Di posisi road to ATP Final nama Murray sudah jelas tertera di bawah Novak Djokovic. Murray otomatis lolos setelah mengoleksi poin 7.510. Raihan ini lebih baik dibandingkan dengan Roger Federer dan Stan Wawrinka yang berada di posisi ketiga dan keempat.
Murray tambah dipusingkan dengan pernyataan Presiden ATP Chris Kermode yang berharap agar Murray tetap bisa tampil di ajang penutup tahun itu.
"ATP Final adalah event wajib dalam ATP World Tour dan diikuti semua pemain yang lolos kecuali mengalami cedera. Murray telah melewati musim yang fantastis dan mendapatkan tempat di antara delapan petenis dunia," ucap Kermode dilansir BBC, Rabu (23/9/2015).
Usai tampil di semifinal, Murray memang sudah mengatakan kalau dirinya ingin mengorbankan ATP Final. Mengenai hal tersebut Kermode bisa memakluminya.
"Kami bisa maklumi dengan komentarnya, meski begitu kami tetap berharap dia mendapatkan kondisi yang prima sehingga bisa tampil di ATP Final," imbuh Kermode.
Sementara itu dalam wawancara dengan stasiun radio, Murray mengatakan jadi tanda tanya besar ia bisa berlaga di ATP Final kalau harus bermain di lapangan tanah liat.
(bbk)