Barcelona, Chelsea, Juventus, PSV: Jawara yang Tertidur
A
A
A
BARCELONA - Musim 2015/2016 menjadi momen sulit bagi juara bertahan di sejumlah liga elite Eropa. Jawara Spanyol Barcelona, Chelsea (Inggris), Juventus (Italia), PSV Eindhoven (Belanda), dan Benfica (Portugal), kesulitan menapaki awal musim ini. Mengapa?
Di La Liga spanyol, Barcelona mengalami dua kekalahan setelah tujuh laga dimainkan. Barcelona bertengger di peringkat 4 klasemen dengan 15 poin. Memang, Barca hanya tertinggal satu angka dari Villarreal yang memuncaki klasemen, tapi dibanding tujuh laga awal musim 2014/2015, Pasukan Luis Enrique telah kehilangan empat poin.
Derita Barcelona sepertinya akan lebih panjang lantaran mereka kehilangan Lionel Messi hingga beberapa pekan ke depan. Tanpa Messi, Barcelona ditekuk Sevilla 1-2 di Ramon Sanchez Pizjuan, Sabtu (3/10) malam WIB. Pelatih Luis Enrique pun heran, tanpa Messi, dari 28 percobaan ke gawang, Barcelona hanya mampu cetak satu gol. (Baca juga: 28 Peluang Satu Gol, Penyelesaian Akhir Barcelona Mencemaskan)
Di Inggris, nasib Chelsea lebih parah. Pasukan Jose Mourinho tercecer di peringkat 16 klasemen Liga Primer. The Blues hanya mampu mengamankan delapan poin dari delapan laga. Mereka hanya memetik dua kemenangan, dua imbang dan empat kali kalah. Sang juara bertahan itu tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen Manchester City. Di banding musim lalu, Chelsea kehilangan 14 angka. Musim lalu, dalam delapan laga Chelsea mengemas 22 poin.
Chelsea bermasalah dengan pemain belakangnya. Dari delapan laga Liga Primer, The Blues kebobolan 17 kali, dan mencetak gol hanya 12 kali. Rata-rata, Chelsea kebobolan 2,1 gol per laga. Di Liga Primer sejauh ini, Sunderland (peringkat 19) merupakan tim terbanyak kebobolan dengan 18 gol.
Juara bertahan lainnya yang masih tertidur adalah Juventus. Jawara Serie A musim lalu itu mengumpulkan 11 poin, lebih rendah 7 angka dari musim sebelumnya di Giornata yang sama. Pasukan Massimiliano Allegri hanya menang dua dari tujuh pertandingan. Seperti Chelsea, La Vecchia Signora tertinggal 10 poin di belakang Fiorentina.
Di Portugal, jawara musim lalu Benfica terdampar di peringkat 5 klasemen dengan 12 poin dari enam laga. Dibanding tahun lalu, raihan poin Benfica lebih rendah empat angka di pekan yang sama. Mirip dengan Benfica adalah juara Eredivisi 2014/2015, PSV Eindhoven. Pasukan Phillip Cocu ada di peringkat 4 dengan 17 poin, dua poin di belakang Ajax Amsterdam. PSV kehilangan satu poin di banding musim 2014/15 di pekan yang sama.
Sementara di Jerman, jawara Bundesliga musim lalu tak ada masala dengan performa mereka. Begitupun jawara Ligue1 Paris Saint-Germain. Kedua tim masih menguasai klasemen. Bayern mengoleksi 24 poin dari delapan laga, sementara PSG meraup 23 angka dari sembilan laga.
Di La Liga spanyol, Barcelona mengalami dua kekalahan setelah tujuh laga dimainkan. Barcelona bertengger di peringkat 4 klasemen dengan 15 poin. Memang, Barca hanya tertinggal satu angka dari Villarreal yang memuncaki klasemen, tapi dibanding tujuh laga awal musim 2014/2015, Pasukan Luis Enrique telah kehilangan empat poin.
Derita Barcelona sepertinya akan lebih panjang lantaran mereka kehilangan Lionel Messi hingga beberapa pekan ke depan. Tanpa Messi, Barcelona ditekuk Sevilla 1-2 di Ramon Sanchez Pizjuan, Sabtu (3/10) malam WIB. Pelatih Luis Enrique pun heran, tanpa Messi, dari 28 percobaan ke gawang, Barcelona hanya mampu cetak satu gol. (Baca juga: 28 Peluang Satu Gol, Penyelesaian Akhir Barcelona Mencemaskan)
Di Inggris, nasib Chelsea lebih parah. Pasukan Jose Mourinho tercecer di peringkat 16 klasemen Liga Primer. The Blues hanya mampu mengamankan delapan poin dari delapan laga. Mereka hanya memetik dua kemenangan, dua imbang dan empat kali kalah. Sang juara bertahan itu tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen Manchester City. Di banding musim lalu, Chelsea kehilangan 14 angka. Musim lalu, dalam delapan laga Chelsea mengemas 22 poin.
Chelsea bermasalah dengan pemain belakangnya. Dari delapan laga Liga Primer, The Blues kebobolan 17 kali, dan mencetak gol hanya 12 kali. Rata-rata, Chelsea kebobolan 2,1 gol per laga. Di Liga Primer sejauh ini, Sunderland (peringkat 19) merupakan tim terbanyak kebobolan dengan 18 gol.
Juara bertahan lainnya yang masih tertidur adalah Juventus. Jawara Serie A musim lalu itu mengumpulkan 11 poin, lebih rendah 7 angka dari musim sebelumnya di Giornata yang sama. Pasukan Massimiliano Allegri hanya menang dua dari tujuh pertandingan. Seperti Chelsea, La Vecchia Signora tertinggal 10 poin di belakang Fiorentina.
Di Portugal, jawara musim lalu Benfica terdampar di peringkat 5 klasemen dengan 12 poin dari enam laga. Dibanding tahun lalu, raihan poin Benfica lebih rendah empat angka di pekan yang sama. Mirip dengan Benfica adalah juara Eredivisi 2014/2015, PSV Eindhoven. Pasukan Phillip Cocu ada di peringkat 4 dengan 17 poin, dua poin di belakang Ajax Amsterdam. PSV kehilangan satu poin di banding musim 2014/15 di pekan yang sama.
Sementara di Jerman, jawara Bundesliga musim lalu tak ada masala dengan performa mereka. Begitupun jawara Ligue1 Paris Saint-Germain. Kedua tim masih menguasai klasemen. Bayern mengoleksi 24 poin dari delapan laga, sementara PSG meraup 23 angka dari sembilan laga.
(sha)