Asprov PSSI Konsolidasi Sikapi Manuver Ngawur Kemenpora
A
A
A
YOGYAKARTA - Asprov PSSI DI Yogyakarta mengaku belum mengetahui wacana dan rencana digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI oleh Kemenpora. Hingga Selasa (13/10), tidak ada infomasi apa pun mengenai persoalan tersebut.
Saat ini, Asprov PSSI DIY masih fokus pada persoalan penyelenggaraan babak kualifikasi cabang sepak bola Pra-PON yang gagal digelar di Semarang, Selasa (6/10). "Kita masih fokus pada persoalan Pra-PON. Malah belum tahu mengenai wacana KLB. Informasinya seperti apa yang beredar di media,"tandas Ketua Umum Asprov PSSI DIY Hadianto Ismangoen.
Lelaki yang akrab disapa Dokter Antok tersebut mengatakan, mengenai wacana KLB pihaknya menyerahkan kebijakannya ke PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia. Hal itu dikarenakan, Asprov merupakan anggota dari PSSI sehingga segala kebijakan yang dilakukan juga harus seiring dan sejalan dengan apa yang dilakukan oleh induk organisasi.
Menghadapi karut-marut persoalan yang ada, diharapkan PSSI untuk melakukan langkah mengkonsolidasikan keadaan. Sambil melihat langkah-langkah yang dianggap "ngawur" dari Kemenpora, PSSI dapat menggalang aspirasi dari seluruh Asprov di Indonesia untuk memunculkan kebijakan terbaru atas persoalan yang ada.
"Galang aspirasi apa yang diingini. Sambil kita lihat langkah-langkah ngawur dari Menpora. Kalau ngawur nanti akan ditertawakan oleh banyak orang dengan sendirinya,"tandas Dokter Antok lebih lanjut.
Mengenai kisruh PSSI vs Kemenpora yang masih saja belum terurai, saat ini Asprov PSSI DIY hanya mencoba untuk melakukan komunikasi dengan Asprov PSSI Jateng. Dari komunikasi yang dilakukan, menyikapi wacana KLB adalah memilih menunggu apa yang akan diambil oleh PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia.
Saat ini, Asprov PSSI DIY masih fokus pada persoalan penyelenggaraan babak kualifikasi cabang sepak bola Pra-PON yang gagal digelar di Semarang, Selasa (6/10). "Kita masih fokus pada persoalan Pra-PON. Malah belum tahu mengenai wacana KLB. Informasinya seperti apa yang beredar di media,"tandas Ketua Umum Asprov PSSI DIY Hadianto Ismangoen.
Lelaki yang akrab disapa Dokter Antok tersebut mengatakan, mengenai wacana KLB pihaknya menyerahkan kebijakannya ke PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia. Hal itu dikarenakan, Asprov merupakan anggota dari PSSI sehingga segala kebijakan yang dilakukan juga harus seiring dan sejalan dengan apa yang dilakukan oleh induk organisasi.
Menghadapi karut-marut persoalan yang ada, diharapkan PSSI untuk melakukan langkah mengkonsolidasikan keadaan. Sambil melihat langkah-langkah yang dianggap "ngawur" dari Kemenpora, PSSI dapat menggalang aspirasi dari seluruh Asprov di Indonesia untuk memunculkan kebijakan terbaru atas persoalan yang ada.
"Galang aspirasi apa yang diingini. Sambil kita lihat langkah-langkah ngawur dari Menpora. Kalau ngawur nanti akan ditertawakan oleh banyak orang dengan sendirinya,"tandas Dokter Antok lebih lanjut.
Mengenai kisruh PSSI vs Kemenpora yang masih saja belum terurai, saat ini Asprov PSSI DIY hanya mencoba untuk melakukan komunikasi dengan Asprov PSSI Jateng. Dari komunikasi yang dilakukan, menyikapi wacana KLB adalah memilih menunggu apa yang akan diambil oleh PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia.
(aww)