Lemieux Babak Belur, Golovkin Curi Sabuk IBF
A
A
A
NEW YORK - Gennady Golovkin mencuri sabuk juara IBF milik David Lemieux sekaligus mempertahankan gelar juara WBA (Super)/IBO/interim WBC setelah menang TKO di ronde kedelapan di Madison Square Garden, New York, Minggu (18/10/2015) WIB. Berkat kemenangan ini petinju berusia 33 tahun belum terkalahkan (33-0).
Duel unifikasi perebutan gelar juara WBA (Super)/IBO/interim WBC milik Golovkin, dan IBF (Lemieux), awalnya sempat diprediksi bakal menandingi mega duel Manny Pacquiao versus Floyd Mayweather pada Mei lalu.
Namun ketika melihat duel tersebut, Golovkin lebih leluasa mendikte Lemieux. Sementara strategi petinju berpaspor Kanada sepertinya tak berjalan sesuai rencana, sehingga ia terlihat pasrah ketika lawannya melepaskan pukulan combo kiri dan kanan ke wajah dan tubuhnya.
Jalannya pertarungan
Golovkin mengawali ronde pertama dengan bagus. Pukulan jab kiri dan kanannya beberapa kali membuat Lemieux kerepotan. Sebaliknya Lemieux mulai terpancing ketika wajahnya yang mulus terus dihujani pukulan oleh lawannya tersebut.
Dan, saat akan membalas pukulan petinju kazakhstan, pemegang sabuk IBF tampak kesulitan. Sebab Golovkin mampu mempertontonkan kelincahan kakinya. Cara petinju yang lebih tua tujuh tahun mendikte permainan Lemieux tak berubah hingga ronde ketiga di mana Triple G sukses mengurung pertahanan petinju Kanada tersebut.
Di ronde keempat, Golovkin masih mengendalikan dengan jab kirinya. Meskipun Lemieux sukses melepaskan pukulan keras yang membuat lawannya terlempar ke tali, namun GGG mampu membalas pukulannya tersebut.
Petaka datang di ronde kelima. Stamina dan pertahanan Lemieux mulai runtuh setelah pukulan combo kiri dan kanan Golovkin membuatnya tersungkur ke kanvas. Meski sempat sempoyongan, namun Lemieux mampu melanjutkan pertarungan.
Ronde kedelapan menjadi akhir dari pertarungan duel unifikasi ini. Golovkin, yang terus menghujani pukulan ke wajah dan tubuh Lemieux membuat wasit memutuskan untuk menghentikan duel tersebut setelah pengadil di atas ring ini melihat Lemieux mulai kehilangan keseimbangan.
Duel unifikasi perebutan gelar juara WBA (Super)/IBO/interim WBC milik Golovkin, dan IBF (Lemieux), awalnya sempat diprediksi bakal menandingi mega duel Manny Pacquiao versus Floyd Mayweather pada Mei lalu.
Namun ketika melihat duel tersebut, Golovkin lebih leluasa mendikte Lemieux. Sementara strategi petinju berpaspor Kanada sepertinya tak berjalan sesuai rencana, sehingga ia terlihat pasrah ketika lawannya melepaskan pukulan combo kiri dan kanan ke wajah dan tubuhnya.
Jalannya pertarungan
Golovkin mengawali ronde pertama dengan bagus. Pukulan jab kiri dan kanannya beberapa kali membuat Lemieux kerepotan. Sebaliknya Lemieux mulai terpancing ketika wajahnya yang mulus terus dihujani pukulan oleh lawannya tersebut.
Dan, saat akan membalas pukulan petinju kazakhstan, pemegang sabuk IBF tampak kesulitan. Sebab Golovkin mampu mempertontonkan kelincahan kakinya. Cara petinju yang lebih tua tujuh tahun mendikte permainan Lemieux tak berubah hingga ronde ketiga di mana Triple G sukses mengurung pertahanan petinju Kanada tersebut.
Di ronde keempat, Golovkin masih mengendalikan dengan jab kirinya. Meskipun Lemieux sukses melepaskan pukulan keras yang membuat lawannya terlempar ke tali, namun GGG mampu membalas pukulannya tersebut.
Petaka datang di ronde kelima. Stamina dan pertahanan Lemieux mulai runtuh setelah pukulan combo kiri dan kanan Golovkin membuatnya tersungkur ke kanvas. Meski sempat sempoyongan, namun Lemieux mampu melanjutkan pertarungan.
Ronde kedelapan menjadi akhir dari pertarungan duel unifikasi ini. Golovkin, yang terus menghujani pukulan ke wajah dan tubuh Lemieux membuat wasit memutuskan untuk menghentikan duel tersebut setelah pengadil di atas ring ini melihat Lemieux mulai kehilangan keseimbangan.
(bbk)