Lagi, Tontowi/Liliyana Gagal di Denmark Terbuka
A
A
A
ODENSE - Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum berhasil memecahkan telur di Denmark Terbuka 2015. Tahun ini mereka kembali gagal membawa pulang gelar setelah ditundukkan pasangan Korsel, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, 22-20, 18-21, 9-21 di partai final.
Usai laga, seperti dilaporkan Badmintonindonesia, Minggu (18/10/2015), Liliyana menuturkan kekalahan yang dialaminya bersama Tontowi karena terburu-buru. “Kami sebenarnya ada kesempatan buat menang straight game. Di game pertama kami menang, kami ada kepercayaan diri lebih. Di game kedua kami juga tertinggal tapi bisa menyusul, tapi kemudian kami terpancing untuk main buru-buru lagi dan kurang kontrol. Di game ketiga mau bangkit lagi beberapa kali, tapi kami sudah ketinggalan jauh. Untuk membangkitkan itu agak sulit,” jelas Liliyana.
Game ketiga berlangsung anti klimaks bagi pasangan Tontowi/Liliyana. Mereka tertinggal 0-7 di awal, dan terus tak bisa mengembangkan permainan. Game penentu tersebut pun berakhir 9-21 untuk pasangan Indonesia.
“Kita lihat persaingan semakin ketat di sini. Unggulan-unggulan juga banyak yang kalah di sini. Untuk ukuran ini kami bisa dibilang stabil. Tahun lalu kami final, tahun ini bisa ke final lagi. Dari pemain top five juga hanya kami yang berhasil. Jadi kami ingin mengambil sisi positifnya aja. Biar pun tidak jadi juara, kami bersyukur bisa tetap stabil. Kami berharap bisa mempertahankan terus sampai Olimpiade nanti berada di rangking dua,” jelas Liliyana lagi.
Hasil ini menyamai pencapaian keduanya tahun 2012. Tontowi/Liliyana menjadi runner up di Denmark selama empat tahun berturut-turut.
Usai laga, seperti dilaporkan Badmintonindonesia, Minggu (18/10/2015), Liliyana menuturkan kekalahan yang dialaminya bersama Tontowi karena terburu-buru. “Kami sebenarnya ada kesempatan buat menang straight game. Di game pertama kami menang, kami ada kepercayaan diri lebih. Di game kedua kami juga tertinggal tapi bisa menyusul, tapi kemudian kami terpancing untuk main buru-buru lagi dan kurang kontrol. Di game ketiga mau bangkit lagi beberapa kali, tapi kami sudah ketinggalan jauh. Untuk membangkitkan itu agak sulit,” jelas Liliyana.
Game ketiga berlangsung anti klimaks bagi pasangan Tontowi/Liliyana. Mereka tertinggal 0-7 di awal, dan terus tak bisa mengembangkan permainan. Game penentu tersebut pun berakhir 9-21 untuk pasangan Indonesia.
“Kita lihat persaingan semakin ketat di sini. Unggulan-unggulan juga banyak yang kalah di sini. Untuk ukuran ini kami bisa dibilang stabil. Tahun lalu kami final, tahun ini bisa ke final lagi. Dari pemain top five juga hanya kami yang berhasil. Jadi kami ingin mengambil sisi positifnya aja. Biar pun tidak jadi juara, kami bersyukur bisa tetap stabil. Kami berharap bisa mempertahankan terus sampai Olimpiade nanti berada di rangking dua,” jelas Liliyana lagi.
Hasil ini menyamai pencapaian keduanya tahun 2012. Tontowi/Liliyana menjadi runner up di Denmark selama empat tahun berturut-turut.
(bbk)