Masih Tuai Kegagalan, Tontowi/Liliyana Tetap Puas
A
A
A
ODENSE - Pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tetap mengaku puas meski hingga saat ini belum mampu meraih gelar di Denmark Terbuka. Tontowi/Liliyana selalu gagal empat tahun berturut-turut.
Tahun ini pasangan yang kerap disapa Owi/Butet itu kembali harus mengubur impian. Di laga puncak yang berlangsung, Minggu (18/10/2015) waktu setempat, mereka dikalahkan pasangan Korsel, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na lewat pertarungan tiga gim. Sejam lebih lima menit Owi/Butet harus berjuang dan akhirnya mereka harus mengakui lawannya dengan skor 22-20, 18-21, 9-21
“Kami sudah tiga kali berturut-turut sebelumnya bisa ke final di Denmark. Apapun hasilnya tetap bersyukur,” kata Tontowi seperti dilansir Badmintonindonesia, Senin (19/10/2015).
Liliyana menilai persaingan di nomor ganda campuran sudah sangat ketat. "Unggulan-unggulan juga banyak yang kalah di sini. Untuk ukuran ini kami bisa dibilang stabil. Tahun lalu kami final, tahun ini bisa ke final lagi. Dari pemain top five juga hanya kami yang berhasil. Jadi kami ingin mengambil sisi positifnya aja. Biar pun tidak jadi juara, kami bersyukur bisa tetap stabil. Kami berharap bisa mempertahankan terus sampai olimpiade nanti berada di rangking dua,” imbuh Liliyana.
Tak hanya tahun lalu, Tontowi/Liliyana juga berhasil mencapai partai final sejak 2012. Namun pada 2012, Tontowi/Liliyana yang menjadi unggulan empat, kalah dari Xu Chen/Ma Jin yang merupakan unggulan pertama turnamen. Laga ketat 72 menit kala itu dimenangkan Xu/Ma 23-21, 24-26, 21-11.
Pada 2013, Tontowi/Liliyana dihentikan unggulan pertama, Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China. Pasangan Indonesia tersebut kalah dua gim langsung dengan 11-21, 20-22. Sementara tahun lalu, Tontowi/Liliyana jadi runner up usai kalah lagi dari Xu Chen/Ma Jin, 20-22, 15-21.
“Harapan ke depannya kami bisa menang lagi. Karena tahun ini di super series kami bisa dibilang, nggak hoki. Kaya misalnya tadi, bisa balik unggul 16-15 di gim kedua, kami seharusnya bisa memanfaatkan. Tapi kenyataannya kami kalah lagi. Mudah-mudahan kedepannya bisa tampil lebih baik lagi dan lebih maksimal,” ujar Tontowi.
Tahun ini pasangan yang kerap disapa Owi/Butet itu kembali harus mengubur impian. Di laga puncak yang berlangsung, Minggu (18/10/2015) waktu setempat, mereka dikalahkan pasangan Korsel, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na lewat pertarungan tiga gim. Sejam lebih lima menit Owi/Butet harus berjuang dan akhirnya mereka harus mengakui lawannya dengan skor 22-20, 18-21, 9-21
“Kami sudah tiga kali berturut-turut sebelumnya bisa ke final di Denmark. Apapun hasilnya tetap bersyukur,” kata Tontowi seperti dilansir Badmintonindonesia, Senin (19/10/2015).
Liliyana menilai persaingan di nomor ganda campuran sudah sangat ketat. "Unggulan-unggulan juga banyak yang kalah di sini. Untuk ukuran ini kami bisa dibilang stabil. Tahun lalu kami final, tahun ini bisa ke final lagi. Dari pemain top five juga hanya kami yang berhasil. Jadi kami ingin mengambil sisi positifnya aja. Biar pun tidak jadi juara, kami bersyukur bisa tetap stabil. Kami berharap bisa mempertahankan terus sampai olimpiade nanti berada di rangking dua,” imbuh Liliyana.
Tak hanya tahun lalu, Tontowi/Liliyana juga berhasil mencapai partai final sejak 2012. Namun pada 2012, Tontowi/Liliyana yang menjadi unggulan empat, kalah dari Xu Chen/Ma Jin yang merupakan unggulan pertama turnamen. Laga ketat 72 menit kala itu dimenangkan Xu/Ma 23-21, 24-26, 21-11.
Pada 2013, Tontowi/Liliyana dihentikan unggulan pertama, Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China. Pasangan Indonesia tersebut kalah dua gim langsung dengan 11-21, 20-22. Sementara tahun lalu, Tontowi/Liliyana jadi runner up usai kalah lagi dari Xu Chen/Ma Jin, 20-22, 15-21.
“Harapan ke depannya kami bisa menang lagi. Karena tahun ini di super series kami bisa dibilang, nggak hoki. Kaya misalnya tadi, bisa balik unggul 16-15 di gim kedua, kami seharusnya bisa memanfaatkan. Tapi kenyataannya kami kalah lagi. Mudah-mudahan kedepannya bisa tampil lebih baik lagi dan lebih maksimal,” ujar Tontowi.
(bbk)