Ada Pihak yang Sengaja Memberi Informasi Sesat pada Jokowi?
A
A
A
JAKARTA - Beberapa pelatih nasional tampaknya mulai geram dengan gelagat Menpora yang lebih mengedepankan turnamen sesaat ketimbang kompetisi yang jelas-punya manfaat besar. Salah satunya adalah Rully Nere. Pria asal Papua yang pernah dipercaya untuk menukangi Timnas Putri Indonesia ini, dengan menyatakan kalau Menpora tidak akan pernah bisa melihat Indonesia mendapatkan prestasi bila tidak segera menggelar kompetisi.
''Piala Presiden dan turnamen-turnamen yang dijanjikan itu hanya sebatas eforia saja. Tidak ada sasaran berikutnya. Jadi, jangan pernah Menpora Imam Nahrawi bermimpi prestasi sepakbola bisa ditingkatkan tanpa melalui kompetisi,'' ungkap Rully Nere.
Rully juga beranggapan, kalau selama ini Presiden Jokowi telah mendapatkan informasi yang salah soal pentingnya sebuah kompetisi. Karena dasar pembinaan setiap pesepak bola menurutnya dibentuk dalam sebuah kompetisi, bukan turnamen yang berakhir tak lebih dari 90 hari.
"Harus dijelaskan bahwa turnamen itu hanya bersifat sesaat. Dan, yang paling dibutuhkan pemain adalah kompetisi yang merupakan pembinaan sepakbola berjenjang dan berkesinambungan. Di kompetisi bukan hanya ada jenjang promosi dan degradasi tetapi sasaran event internasionalnya juga jelas. Tidak seperti turnamen dimana juaranya terhenti di situ saja," tambah Rully.
"Yang paling penting lagi perlu diungkapkan kepada Presiden bahwa wewenang memutar kompetisi itu ada pada federasi. Dalam hal ini PSSI bukan Tim Transisi," jelasnya.
''Piala Presiden dan turnamen-turnamen yang dijanjikan itu hanya sebatas eforia saja. Tidak ada sasaran berikutnya. Jadi, jangan pernah Menpora Imam Nahrawi bermimpi prestasi sepakbola bisa ditingkatkan tanpa melalui kompetisi,'' ungkap Rully Nere.
Rully juga beranggapan, kalau selama ini Presiden Jokowi telah mendapatkan informasi yang salah soal pentingnya sebuah kompetisi. Karena dasar pembinaan setiap pesepak bola menurutnya dibentuk dalam sebuah kompetisi, bukan turnamen yang berakhir tak lebih dari 90 hari.
"Harus dijelaskan bahwa turnamen itu hanya bersifat sesaat. Dan, yang paling dibutuhkan pemain adalah kompetisi yang merupakan pembinaan sepakbola berjenjang dan berkesinambungan. Di kompetisi bukan hanya ada jenjang promosi dan degradasi tetapi sasaran event internasionalnya juga jelas. Tidak seperti turnamen dimana juaranya terhenti di situ saja," tambah Rully.
"Yang paling penting lagi perlu diungkapkan kepada Presiden bahwa wewenang memutar kompetisi itu ada pada federasi. Dalam hal ini PSSI bukan Tim Transisi," jelasnya.
(rus)