Mandiri Jakarta Marathon 2015 Jadi Sarana Festival Budaya
A
A
A
JAKARTA - Kegiatan lomba lari Mandiri Jakarta Marathon 2015 yang berlangsung Minggu, (25/10/2015) mendongkrak sektor pariwisata dan kebudayaan. Hal itu terlihat dari tema Festival City Marathon.
Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Purba Hutapea mengatakan, festival lomba lari bertaraf internasional ini dapat dimanfaatkan untuk promosi beragam budaya nusantara. "Mulai dari lagu, tarian hingga kelompok musik tradisional," kata Purba, Minggu (25/10/2015).
"Kami bangga mendukung Jakarta Marathon 2015 sesuai dengan temanya yaitu Festival City Marathon yang membedakan festival di Jakarta dengan kota-kota lain di dunia," lanjutnya.
Sebelumnya Co Founder dan Chairman Jakarta Marathon 2015, Sapta Nirwandar mengatakan festival lari tahun ini juga akan membangkitkan gairah pariwisata di Indonesia. Menurutnya, peran sport tourism sebagai salah satu bagian dari ekonomi kreatif akan sangat strategis.
"Selain mampu menggerakan ekonomi daerah, event ini juga efektif menarik unsur pariwisata," katanya. (Baca juga : Mandiri Jakarta Marathon 2015 Genjot Industri Pariwisata)
Mandiri Jakarta Marathon 2015 sendiri resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Silang Barat Daya Monas, Jakarta, Minggu (25/10/2015). Sebanyak 15.000 peserta, 1.300 diantaranya dari mancanegara telah menyemut di sekitar garis start sejak pukul 04.00 WIB.
Selain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Mandiri Jakarta Marathon juga dibuka oleh Dirut Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin.
Seperti Jakarta Marathon sebelumnya, rute perlombaan akan mengajak peserta menikmati landmark-landmark ikonik kota Jakarta seperti Kawasan Kota Tua, Fatahilah Square, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan Bundaran Hotel Indonesia, sekaligus menikmati festival budaya Indonesia yang digelar di beberapa titik lomba.
Tahun ini, sejumlah elite runner seperti Agus Prayogo (Jawa Barat), Atjong Tio Purwanto (Jawa Timur), Tryaningsih (DKI Jakarta), Nikolas Albinus Sila (Bali), Ishari (Jawa Barat), Sukarno (Jawa Tengah), Feri Marcine Subnafeu (Kalimantan Timur), Nyai Agita (Sumatra Utara), Yulia Ningsih (Jawa Timur)
dan Novita Andrayani (Jawa Tengah) ikut dalam perlombaan.
Adapun beberapa elite runner dari mancanegara seperti Moses Kigen Kipkosgei (Kenya), Weldon Kirui (Kenya), Duncan Cheruiyot Koech (Kenya), Melesech (Ethiophia), Debesat Tsige Bahlbi (Eritrean) , Andrea Sambu Spie (Tanzania) juga menyemarakan acara.
Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Purba Hutapea mengatakan, festival lomba lari bertaraf internasional ini dapat dimanfaatkan untuk promosi beragam budaya nusantara. "Mulai dari lagu, tarian hingga kelompok musik tradisional," kata Purba, Minggu (25/10/2015).
"Kami bangga mendukung Jakarta Marathon 2015 sesuai dengan temanya yaitu Festival City Marathon yang membedakan festival di Jakarta dengan kota-kota lain di dunia," lanjutnya.
Sebelumnya Co Founder dan Chairman Jakarta Marathon 2015, Sapta Nirwandar mengatakan festival lari tahun ini juga akan membangkitkan gairah pariwisata di Indonesia. Menurutnya, peran sport tourism sebagai salah satu bagian dari ekonomi kreatif akan sangat strategis.
"Selain mampu menggerakan ekonomi daerah, event ini juga efektif menarik unsur pariwisata," katanya. (Baca juga : Mandiri Jakarta Marathon 2015 Genjot Industri Pariwisata)
Mandiri Jakarta Marathon 2015 sendiri resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Silang Barat Daya Monas, Jakarta, Minggu (25/10/2015). Sebanyak 15.000 peserta, 1.300 diantaranya dari mancanegara telah menyemut di sekitar garis start sejak pukul 04.00 WIB.
Selain Menteri Pariwisata Arief Yahya, Mandiri Jakarta Marathon juga dibuka oleh Dirut Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin.
Seperti Jakarta Marathon sebelumnya, rute perlombaan akan mengajak peserta menikmati landmark-landmark ikonik kota Jakarta seperti Kawasan Kota Tua, Fatahilah Square, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan Bundaran Hotel Indonesia, sekaligus menikmati festival budaya Indonesia yang digelar di beberapa titik lomba.
Tahun ini, sejumlah elite runner seperti Agus Prayogo (Jawa Barat), Atjong Tio Purwanto (Jawa Timur), Tryaningsih (DKI Jakarta), Nikolas Albinus Sila (Bali), Ishari (Jawa Barat), Sukarno (Jawa Tengah), Feri Marcine Subnafeu (Kalimantan Timur), Nyai Agita (Sumatra Utara), Yulia Ningsih (Jawa Timur)
dan Novita Andrayani (Jawa Tengah) ikut dalam perlombaan.
Adapun beberapa elite runner dari mancanegara seperti Moses Kigen Kipkosgei (Kenya), Weldon Kirui (Kenya), Duncan Cheruiyot Koech (Kenya), Melesech (Ethiophia), Debesat Tsige Bahlbi (Eritrean) , Andrea Sambu Spie (Tanzania) juga menyemarakan acara.
(sha)