Kualitas Rendah, Arema Tes Legiun Impor Kontra Martapura
A
A
A
MARTAPURA - Kehilangan tiga pemain asing usai gelaran Piala Presiden, Arema Cronus menyeleksi enam pemain sebagai penggantinya. Empat pemain asing kini mengadu peruntungan di Arema, sementara dua lainnya adalah pemain lokal. Semuanya dilibatkan dalam laga uji coba kontra Martapura FC.
Pemain yang menjalani seleksi adalah Abanda Herman, Sackie Doe, Banaken Bassoken, Patrice Nzekou, Hermawan dan Muhamad Kamri. Jika dinilai dari kualitasnya, sebagian besar sebenarnya bukan pemain impian Singo Edan. Hanya Hermawan yang sudah teruji sebelumnya di tim asuhan Joko Susilo.
Hermawan pernah dilibatkan dalam tim Arema di Sunrise of Java Cup 2015 dan penampilannya cukup memuaskan. Sedangkan lima pemain seleksi lainnya sebelumnya sama sekali tak terlintas dalam rencana transfer Arema. Kecuali Abanda Herman.
Abanda pernah diincar Singo Edan ketika masih berkostum PSM Makassar hampir satu dasawarsa silam. Saat itu Arema masih dilatih Benny Dolo dan dikelola PT Bentoel Prima pada musim 2004-2005. Hanya saja rencana memboyong Abanda kala itu gagal diwujudkan.
Kini penampilan Abanda Herman sudah jauh menurun dibanding musim-musim awalnya di Indonesia walau pernah memperkuat tim besar seperti Persib Bandung beberapa musim lalu. Kendati demikian, nama Abanda lebih menonjol dibanding pemain asing seleksi lainnya.
Sackie Doe, Patrice Nzekou dan Banaken Bossoken, tidak pernah benar-benar cemerlang di Indonesia. Mereka nyaris tidak pernah bermain untuk klub besar yang selevel dengan Arema. Bassoken terakhir malah gagal menembus tim Persela Lamongan di Piala Presiden 2015 lalu.
Sackie Doe spesialis tim-tim medioker macam Deltras Sidoarjo, Barito Putra, PS Bangka, serta Persebaya 1927. Hampir serupa dengan Nzekou yang dikenal pernah bermain untuk Persebaya. Dia tak pernah menarik minat klub besar selama berada di Indonesia.
Walau kualitas merek sebenarnya di bawah standar mutu Singo Edan, mau tak mau Joko Susilo harus memilih tiga dari empat pemain asing tersebut. Risikonya paling logis adalah merosotnya performa Arema karena minimal dituntut bisa menutup posisi Fabiano Beltrame dan Lancine Kone.
"Dalam situasi seperti sekarang memang tidak leluasa melakukan transfer. Siapa pemain yang tertarik bergabung ya akan kami seleksi seketat mungkin. Saya berharap pemain seleksi yang ada bisa menjawab ekspektasi Arema dengan penampilan terbaiknya," jelas Joko Susilo.
Disinggung soal kualitas empat pemain asing, pelatih bersama Gethuk ini masih enggan memberikan penilaian. Dia pilih melihat dulu bagaimana performa mereka di laga sesungguhnya, yakni lawan Martapura FC dan Persis Solo, sebelum memastikan dipakai di Piala Jenderal Soedirman.
Sementara, satu pemain lainnya yakni M Kamri, bagi Arema sejatinya adalah sosok dengan kemampuan biasa. Eks winger Persema Malang yang terakhir bermain di Persegres Gresik United ini dibawa ke Martapura karena absennya Samsul Arif.
Pemain yang menjalani seleksi adalah Abanda Herman, Sackie Doe, Banaken Bassoken, Patrice Nzekou, Hermawan dan Muhamad Kamri. Jika dinilai dari kualitasnya, sebagian besar sebenarnya bukan pemain impian Singo Edan. Hanya Hermawan yang sudah teruji sebelumnya di tim asuhan Joko Susilo.
Hermawan pernah dilibatkan dalam tim Arema di Sunrise of Java Cup 2015 dan penampilannya cukup memuaskan. Sedangkan lima pemain seleksi lainnya sebelumnya sama sekali tak terlintas dalam rencana transfer Arema. Kecuali Abanda Herman.
Abanda pernah diincar Singo Edan ketika masih berkostum PSM Makassar hampir satu dasawarsa silam. Saat itu Arema masih dilatih Benny Dolo dan dikelola PT Bentoel Prima pada musim 2004-2005. Hanya saja rencana memboyong Abanda kala itu gagal diwujudkan.
Kini penampilan Abanda Herman sudah jauh menurun dibanding musim-musim awalnya di Indonesia walau pernah memperkuat tim besar seperti Persib Bandung beberapa musim lalu. Kendati demikian, nama Abanda lebih menonjol dibanding pemain asing seleksi lainnya.
Sackie Doe, Patrice Nzekou dan Banaken Bossoken, tidak pernah benar-benar cemerlang di Indonesia. Mereka nyaris tidak pernah bermain untuk klub besar yang selevel dengan Arema. Bassoken terakhir malah gagal menembus tim Persela Lamongan di Piala Presiden 2015 lalu.
Sackie Doe spesialis tim-tim medioker macam Deltras Sidoarjo, Barito Putra, PS Bangka, serta Persebaya 1927. Hampir serupa dengan Nzekou yang dikenal pernah bermain untuk Persebaya. Dia tak pernah menarik minat klub besar selama berada di Indonesia.
Walau kualitas merek sebenarnya di bawah standar mutu Singo Edan, mau tak mau Joko Susilo harus memilih tiga dari empat pemain asing tersebut. Risikonya paling logis adalah merosotnya performa Arema karena minimal dituntut bisa menutup posisi Fabiano Beltrame dan Lancine Kone.
"Dalam situasi seperti sekarang memang tidak leluasa melakukan transfer. Siapa pemain yang tertarik bergabung ya akan kami seleksi seketat mungkin. Saya berharap pemain seleksi yang ada bisa menjawab ekspektasi Arema dengan penampilan terbaiknya," jelas Joko Susilo.
Disinggung soal kualitas empat pemain asing, pelatih bersama Gethuk ini masih enggan memberikan penilaian. Dia pilih melihat dulu bagaimana performa mereka di laga sesungguhnya, yakni lawan Martapura FC dan Persis Solo, sebelum memastikan dipakai di Piala Jenderal Soedirman.
Sementara, satu pemain lainnya yakni M Kamri, bagi Arema sejatinya adalah sosok dengan kemampuan biasa. Eks winger Persema Malang yang terakhir bermain di Persegres Gresik United ini dibawa ke Martapura karena absennya Samsul Arif.
(aww)