15 Ribu Pendukung Rossi Ngamuk di Tavullia
A
A
A
TAVULLIA - Sebanyak 15 ribu pendukung Valentino Rossi menelan kekecewaan setelah idola mereka gagal merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini. Menurut laporan Riminitoday, Senin (9/11/2015), mereka mengamuk dengan menuduh pembalap Spanyol melakukan konspirasi dengan melanggengkan perjalanan Jorge Lorenzo menuju tahta juara.
Puluhan ribu pendukung menggelar nonton bareng (nobar) di alun-alun kota Tavullia. Dua layar raksasa itu akan berada di dua tempat berbeda. Satu layar akan berada di Pizza Dante Alighieri, sedang lainnya di depan gereja dekat dengan perbatasan Kota Roma.
Menurut informasi, walikota Tavullia, Francesca Paolucci, Walikota Coriano, walikota Pesaro dan Konselor Pariwisata dari Emilia Romagna akan menyaksikan balapan GP Valencia. Sayang, pesta kemenangan yang sudah disiapkan begitu matang malah berujung kekecewaan. Sebab Rossi kalah dalam perebutan gelar juara dengan rekan setimnya Lorenzo. (Baca juga: Batal Eksodus ke Valencia, Warga Tavullia Nobar Bareng Wali Kota)
Kekecewaan penggemar cukup beralasan. Karena isu konspirasi yang ramai dibicarakan selama beberapa pekan terakhir justru terlihat ketika sirkus MotoGP mengaspal di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (8/11/2015) malam WIB.
"Ada lebih dari 15 ribu untuk datang ke Tavullia, sebuah desa yang dihuni oleh 8000 jiwa, untuk menghadiri final MotoGP musim ini. Semua bersama-sama untuk melihat Grand Prix Valencia dan, dengan bersorak hiruk pikuk, berharap bahwa 'dokter' berhasil memenangkan gelar kesepuluh. Tapi kemeriahan itu berubah dan puluhan ribu pendukung yang menyaksikan balapan melalui layar raksasa menelan kekecewaan. Kemarahan mereka tak terelakan, bahkan mereka berteriak dengan menuduh pembalap Spanyol melakukan konspirasi besar," ujar salah satu sumber kepada Riminitoday.
Kendati gagal menjadikan nomor 46 kramat, namun Rossi tetap jadi perbincangan banyak orang. Hal tersebut bisa dilihat dari media sosial Twitter. Nama Rossi bertengger di posisi teratas daftar trending topic dunia. (Baca juga: Valentino Rossi Jadi Juara di Media Sosial)
Puluhan ribu pendukung menggelar nonton bareng (nobar) di alun-alun kota Tavullia. Dua layar raksasa itu akan berada di dua tempat berbeda. Satu layar akan berada di Pizza Dante Alighieri, sedang lainnya di depan gereja dekat dengan perbatasan Kota Roma.
Menurut informasi, walikota Tavullia, Francesca Paolucci, Walikota Coriano, walikota Pesaro dan Konselor Pariwisata dari Emilia Romagna akan menyaksikan balapan GP Valencia. Sayang, pesta kemenangan yang sudah disiapkan begitu matang malah berujung kekecewaan. Sebab Rossi kalah dalam perebutan gelar juara dengan rekan setimnya Lorenzo. (Baca juga: Batal Eksodus ke Valencia, Warga Tavullia Nobar Bareng Wali Kota)
Kekecewaan penggemar cukup beralasan. Karena isu konspirasi yang ramai dibicarakan selama beberapa pekan terakhir justru terlihat ketika sirkus MotoGP mengaspal di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (8/11/2015) malam WIB.
"Ada lebih dari 15 ribu untuk datang ke Tavullia, sebuah desa yang dihuni oleh 8000 jiwa, untuk menghadiri final MotoGP musim ini. Semua bersama-sama untuk melihat Grand Prix Valencia dan, dengan bersorak hiruk pikuk, berharap bahwa 'dokter' berhasil memenangkan gelar kesepuluh. Tapi kemeriahan itu berubah dan puluhan ribu pendukung yang menyaksikan balapan melalui layar raksasa menelan kekecewaan. Kemarahan mereka tak terelakan, bahkan mereka berteriak dengan menuduh pembalap Spanyol melakukan konspirasi besar," ujar salah satu sumber kepada Riminitoday.
Kendati gagal menjadikan nomor 46 kramat, namun Rossi tetap jadi perbincangan banyak orang. Hal tersebut bisa dilihat dari media sosial Twitter. Nama Rossi bertengger di posisi teratas daftar trending topic dunia. (Baca juga: Valentino Rossi Jadi Juara di Media Sosial)
(bbk)