Imbas Skandal Doping, FINA Tarik Sampel Kejuaraan Renang Rusia
A
A
A
BARCELONA - Skandal doping yang melilit Rusia membuat sebagian induk organisasi olah raga dunia mulai diselimuti kekhawatiran. Federasi Internasional Renang (FINA) misalnya, mereka menarik sampel para atlet yang berlaga di Kejuaraan Dunia Renang di Kazan, beberapa waktu lalu.
Rusia pada 24 Juli-9 Agustus lalu memang menggelar Kejuaraan Dunia Renang di Kazan untuk pertama kalinya. Dalam hajatan FINA edisi ke-16 itu, Rusia keluar sebagai juara umum ketiga di bawah China dan Amerika Serikat.
Ada sekitar 645 sampel yang saat itu dikumpulkan untuk kemudian dianalisis oleh Departemen Pengawasan Doping FINA pimpinan Profesor Andrew Pipa. Sampel itu terdiri dari 457 urine dan 188 tes darah serta ada lebih dari 418 sampel darah sebagai bagian dari program Athlete Biologi Passport.
Ketika itu, tes dilakukan di laboratorium Moscow yang telah mendapat akreditasi WADA. Tapi WADA telah membekukan akreditasi pusat anti doping di Moskow pada Rabu (11/11/2015) setelah Komisi Independen memberi nilai kinerja laboratorium sangat buruk.
FINA selaku empu acara pun akhirnya merasa terganggu dengan skandal doping yang sedang melilit Rusia saat ini. Presiden FINA Julio C. Maglione menegaskan, pihaknya akan segera menarik sampel kejuaraan dunia renang yang sebelumnya ada di laboratorium Moscow, ke markas Badan Anti-Doping Dunia (WADA) di Barcelona, Spanyol.
"Tentu saja ini adalah situasi yang sulit untuk olahraga dan tentu saja atlet kami di FINA terkejut dan sedih dengan laporan Komisi Independen WADA. FINA menjunjung tinggi sikap yang kuat dan tegas pada praktek doping di mana tujuan kami adalah memberantas doping dari Aquatics. FINA berkomitmen melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjadi olahraga paling bersih di dunia," tegas Julio dilansir inside the gamez, Kamis (12/11/2015).
Rusia memang sedang was-was soal nasib olah raganya setelah dihajar isu doping pada Selasa (10/11/2015). Presiden Rusia Vladimir Putin sampai meminta kasus tersebut diselidiki di bawah pimpinan Menteri Olah Raga Vitali Mutko. (Baca Juga: Vladimir Putin Buka Suara Soal Doping di Rusia)
Rusia pada 24 Juli-9 Agustus lalu memang menggelar Kejuaraan Dunia Renang di Kazan untuk pertama kalinya. Dalam hajatan FINA edisi ke-16 itu, Rusia keluar sebagai juara umum ketiga di bawah China dan Amerika Serikat.
Ada sekitar 645 sampel yang saat itu dikumpulkan untuk kemudian dianalisis oleh Departemen Pengawasan Doping FINA pimpinan Profesor Andrew Pipa. Sampel itu terdiri dari 457 urine dan 188 tes darah serta ada lebih dari 418 sampel darah sebagai bagian dari program Athlete Biologi Passport.
Ketika itu, tes dilakukan di laboratorium Moscow yang telah mendapat akreditasi WADA. Tapi WADA telah membekukan akreditasi pusat anti doping di Moskow pada Rabu (11/11/2015) setelah Komisi Independen memberi nilai kinerja laboratorium sangat buruk.
FINA selaku empu acara pun akhirnya merasa terganggu dengan skandal doping yang sedang melilit Rusia saat ini. Presiden FINA Julio C. Maglione menegaskan, pihaknya akan segera menarik sampel kejuaraan dunia renang yang sebelumnya ada di laboratorium Moscow, ke markas Badan Anti-Doping Dunia (WADA) di Barcelona, Spanyol.
"Tentu saja ini adalah situasi yang sulit untuk olahraga dan tentu saja atlet kami di FINA terkejut dan sedih dengan laporan Komisi Independen WADA. FINA menjunjung tinggi sikap yang kuat dan tegas pada praktek doping di mana tujuan kami adalah memberantas doping dari Aquatics. FINA berkomitmen melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjadi olahraga paling bersih di dunia," tegas Julio dilansir inside the gamez, Kamis (12/11/2015).
Rusia memang sedang was-was soal nasib olah raganya setelah dihajar isu doping pada Selasa (10/11/2015). Presiden Rusia Vladimir Putin sampai meminta kasus tersebut diselidiki di bawah pimpinan Menteri Olah Raga Vitali Mutko. (Baca Juga: Vladimir Putin Buka Suara Soal Doping di Rusia)
(bbk)