Smartphone Selamatkan Pendukung Prancis dari Serangan Teror
A
A
A
PARIS - Keajaiban selalu datang dalam keadaan yang tak terduga. Itulah kesaksian hidup seorang pria bernama Sylvestre ketika terjadi baku tembak dan ledakan bom di luar Stadion Stade de France, Jumat (13/11/2015) malam.
Dalam sebuah wawancara dengan iTele, Sabtu (14/11/2015) WIB, Sylvestre mengaku kepalanya bisa saja tertembus oleh peluru jika ia tidak menggenggam smartphone. Pria berkulit legam itu memperlihatkan bagaimana kondisi ponsel berwarna putih yang penyok akibat teror yang terjadi di luar Stadion Stade de France selama pertandingan persahabatan Prancis versus Jerman.
Dengan nada gemetar Sylvestre berkata: "Begini, ini ponsel saya yang menyelamatkan hidup saya. Jika tidak, kepala saya sudah tertembus peluru," bebernya seperti dikutip Sydney Morning Herald.
Kendati selamat dari peristiwa mencekam tersebut, Sylvestre diketahui menderita luka tembak pada bagian kaki dan tulang rusuknya. Namun dewi keberuntungan masih menyelimuti lantaran jaket tebalnya itu sedikit memperlambat, sehingga peluru itu hanya menyerempet tulang rusuknya.
"Saya tidak ingin hal itu terjadi pada siapa pun," pesan Sylvestre.
Sekadar informasi, Entah apa yang terbesit dalam pikiran 80.000 penonton ketika mereka mendengar sebuah ledakan yang terjadi di luar Stadion Stade de France atau saat mereka menyaksikan pertandingan persahabatan timnas Prancis versus Jerman, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. Satu diantara puluhan ribu penggemar mengira tiga suara ledakan tersebut adalah kembang api. (Baca juga: Penonton Kira Kembang Api Bukan Bom)
"Saya pikir itu hanya kembang api, kemudian teman-teman saya mengatakan kepada saya apa yang terjadi di Paris," kata penggemar Prancis berusia 20-an seperti dikutip YahooSports.
Serangkaian serangan teror melanda Paris, Prancis, sepanjang Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. Setidaknya ada enam tempat yang menjadi sasaran serangan itu, termasuk sebuah stadion tempat digelarnya pertandingan sepak bola yang dihadiri Presiden Prancis Francois Hollande.
Dalam sebuah wawancara dengan iTele, Sabtu (14/11/2015) WIB, Sylvestre mengaku kepalanya bisa saja tertembus oleh peluru jika ia tidak menggenggam smartphone. Pria berkulit legam itu memperlihatkan bagaimana kondisi ponsel berwarna putih yang penyok akibat teror yang terjadi di luar Stadion Stade de France selama pertandingan persahabatan Prancis versus Jerman.
Dengan nada gemetar Sylvestre berkata: "Begini, ini ponsel saya yang menyelamatkan hidup saya. Jika tidak, kepala saya sudah tertembus peluru," bebernya seperti dikutip Sydney Morning Herald.
Kendati selamat dari peristiwa mencekam tersebut, Sylvestre diketahui menderita luka tembak pada bagian kaki dan tulang rusuknya. Namun dewi keberuntungan masih menyelimuti lantaran jaket tebalnya itu sedikit memperlambat, sehingga peluru itu hanya menyerempet tulang rusuknya.
"Saya tidak ingin hal itu terjadi pada siapa pun," pesan Sylvestre.
Sekadar informasi, Entah apa yang terbesit dalam pikiran 80.000 penonton ketika mereka mendengar sebuah ledakan yang terjadi di luar Stadion Stade de France atau saat mereka menyaksikan pertandingan persahabatan timnas Prancis versus Jerman, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. Satu diantara puluhan ribu penggemar mengira tiga suara ledakan tersebut adalah kembang api. (Baca juga: Penonton Kira Kembang Api Bukan Bom)
"Saya pikir itu hanya kembang api, kemudian teman-teman saya mengatakan kepada saya apa yang terjadi di Paris," kata penggemar Prancis berusia 20-an seperti dikutip YahooSports.
Serangkaian serangan teror melanda Paris, Prancis, sepanjang Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. Setidaknya ada enam tempat yang menjadi sasaran serangan itu, termasuk sebuah stadion tempat digelarnya pertandingan sepak bola yang dihadiri Presiden Prancis Francois Hollande.
(akr)