Bongkar Doping Atletik Rusia, IAAF Siap Beri Kejutan
A
A
A
MONACO - Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) menjanjikan akan ada 'kejutan' saat merilis laporan terkait skandal doping di Rusia. Ketua Komisi Independen, Dick Pound menyebut hal itu akan menjawab spekulasi banyak pihak bagaimana skandal kotor ini bisa terjadi.
"Orang-orang banyak bertanya bagaimana ini bisa terjadi. Ketika kami merilis informasi ini, akan ada 'wow faktor'. Ini adalah pengkhianatan dari orang yang mestinya bertanggung jawab pada olah raga," ungkap Pound dilansir BBC, Rabu (25/11/2015).
Laporan sendiri fokus membahas temuan IAAF yang sebelumnya menyatakan Rusia terbukti melegalkan pengunaan doping kepada atlet yang akan berlaga di Olimpiade 2012. Rencananya, mereka akan memaparkan laporannya pada Januari 2016 nanti. (Baca Juga: Valentine 2016, Target Rusia Bersihkan Doping)
"Salah satu kekhawatiran jika kami mengeluarkannya pada Jumat sebelum Natal, tidak akan ada yang melihatnya. Kami ingin itu punya dampak yang maksimal dan membuat jera," tambahnya.
Skandal doping di Rusia membuat federasi atletiknya dibekukan IAAF sehingga terancam absen di Olimpiade 2016 nanti. Kini, skandal tersebut masih dalam pengusutan di mana Menteri Olah Raga Rusia Vitaly Mutko berharap sanksi bisa gugur pada Februari 2016. (Baca Juga: Menpora Rusia Tuding Tekanan Publik di Balik Pembekuan Atletik Rusia)
Pound melanjutkan, dirinya cukup prihatin dengan kondisi atletik di Rusia. Ia pun menyindir jika korban dari skandal ini adalah atlet yang bersih. "Saya pikir atlet yang bersih harus menerima ganjaran setelah jadi bagian dalam sistem yang secara fundamental sangat korup. Sayangnya, itu jadi kerusakan dan itulah cinta yang sulit," tutupnya. (Baca Juga: Terbukti Doping, Rusia Tetap Berpeluang Ikut Olimpiade 2016)
"Orang-orang banyak bertanya bagaimana ini bisa terjadi. Ketika kami merilis informasi ini, akan ada 'wow faktor'. Ini adalah pengkhianatan dari orang yang mestinya bertanggung jawab pada olah raga," ungkap Pound dilansir BBC, Rabu (25/11/2015).
Laporan sendiri fokus membahas temuan IAAF yang sebelumnya menyatakan Rusia terbukti melegalkan pengunaan doping kepada atlet yang akan berlaga di Olimpiade 2012. Rencananya, mereka akan memaparkan laporannya pada Januari 2016 nanti. (Baca Juga: Valentine 2016, Target Rusia Bersihkan Doping)
"Salah satu kekhawatiran jika kami mengeluarkannya pada Jumat sebelum Natal, tidak akan ada yang melihatnya. Kami ingin itu punya dampak yang maksimal dan membuat jera," tambahnya.
Skandal doping di Rusia membuat federasi atletiknya dibekukan IAAF sehingga terancam absen di Olimpiade 2016 nanti. Kini, skandal tersebut masih dalam pengusutan di mana Menteri Olah Raga Rusia Vitaly Mutko berharap sanksi bisa gugur pada Februari 2016. (Baca Juga: Menpora Rusia Tuding Tekanan Publik di Balik Pembekuan Atletik Rusia)
Pound melanjutkan, dirinya cukup prihatin dengan kondisi atletik di Rusia. Ia pun menyindir jika korban dari skandal ini adalah atlet yang bersih. "Saya pikir atlet yang bersih harus menerima ganjaran setelah jadi bagian dalam sistem yang secara fundamental sangat korup. Sayangnya, itu jadi kerusakan dan itulah cinta yang sulit," tutupnya. (Baca Juga: Terbukti Doping, Rusia Tetap Berpeluang Ikut Olimpiade 2016)
(akr)