Urung Tuan Rumah 8 Besar, Ini Sikap Singo Edan

Kamis, 03 Desember 2015 - 14:15 WIB
Urung Tuan Rumah 8 Besar,...
Urung Tuan Rumah 8 Besar, Ini Sikap Singo Edan
A A A
MALANG - Arema Cronus menyikapi pembatalan menjadi tuan rumah babak 8 Besar Piala Jenderal Sudirman dengan legawa. Mereka bisa menerima keputusan penyelenggara yang menetapkan venue babak 8 Besar di Solo dan Sleman.

Menyikapi keputusan itu, Arema mencoba berpikir positif dan tidak mau terganggu dengan batalnya menjadi salah satu tuan rumah. Tim berjuluk Singo Edan menyatakan siap bertarung di mana saja dan akan memberikan upaya terbaik hingga partai puncak.

Pelatih Arema Cronus Joko Susilo mengatakan, tim tidak boleh memikirkan di mana bakal bertanding. "Fokus tim adalah bermain sebagus mungkin dengan target kemenangan. Soal di mana bertanding, siapa pun lawannya, bukan masalah yang harus dikhawatirkan," ungkap Joko.

Ungkapan itu menurutnya bukan bernada sombong, karena sebagai salah satu kontestan tetap harus tunduk pada keputusan penyelenggara. Selain itu, dia juga menyodorkan fakta bahwa selama memenangi turnamen sepanjang 2015, semuanya diperoleh di luar Malang.

"Arema mendapat trofi SCM Cup sampai Sunrise of Java Cup semuanya tidak digelar di Malang. Di SCM Cup hanya menjadi tuan rumah di babak penyisihan saja. Dari situ sudah jelas bahwa Arema siap bertanding di mana pun," lanjut pelatih berusia 44 tahun.

Joko juga mengatakan persiapan Arema harus lebih intensif sebelum berangkat ke delapan besar. Setelah berujicoba pada Rabu (2/12) kontra Tim PON Kaltim, tim Singo Edan rencananya bakal dibawa ke Pantai Balekambang, Malang Selatan, untuk menjalani pemusatan latihan mulai Jumat (4/12).

Sementara, kerugian dari dibatalkannya status tuan rumah Arema Cronus mungkin dari sisi pemasukan. Bukan rahasia lagi, di turnamen PJS Stadion Kanjuruhan mendatangkan keuntungan besar karena selalu dijejali suporter Aremania maupun fans tim tamu.

Bahkan saat laga Arema kontra Persija Jakarta, pemasukan dari tiket penonton mencapai Rp1,4 miliar karena tiket ludes terjual. Padahal babak delapan besar diyakini akan lebih menarik animo suporter karena meningkatnya tensi persaingan menuju fase puncak.

General Manager Arema Ruddy Widodo sebenarnya juga kadung berharap Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu venue delapan besar. "Kan semula memang direncanakan begitu (jadi tuan rumah). Ternyata Mahaka Sports memutuskan di tempat netral, ya harus kami terima," ungkapnya.

Seandainya tetap di Kanjuruhan, keuntungan juga berpihak pada tim Singo Edan sendiri. Arema terbukti sudah menunjukkan ketangguhannya selama fase penyisihan PJS dengan memenangi semua laga di stadion berkapasitas 40.000 penonton tersebut.
(aww)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.24)