Ferry Paulus Pimpin Persija Hingga 2019
A
A
A
JAKARTA - Persija Jakarta kembali dipimpin Ferry Paulus. Lewat Rapat Umum Anggota Persija yang digelar di Hotel Century, Jakarta, Sabtu (12/12/2015) Ferry dinyatakan sah sebagai ketua untuk periode 2015-2019.
Dalam pemilihan, Ferry berdiri tanpa perlawanan. Hal demikian bisa terjadi sebab empat calon lainnya dianggap tidak memenuhi persyaratan.
"Kami selaku Tim Komite Pemilihan Ketua Umum Persija Jakarta sempat menerima lima calon yang akan menjadi Ketua Umum Persija diantaranya Ar Rofiq, Effendi Gazali, Almarhum Kusheri, Dede Sulaiman dan Ferry Paulus. Di antara calon tersebut yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Ketua Umum Persija Jakarta hanya Ferry Paulus, calon yang lain belum memenuhi persyaratan dari kami selaku Tim Komite Pemilihan Persija Jakarta," ucap Biner Tobing selaku Ketua Panitia Pemilihan Umum Persija.
"Secara aklamasi seluruh 30 anggota tim Persija Jakarta menunjuk, mengangkat dan menyetujui untuk Ferry Paulus menjadi Ketua Umum Persija Jakarta," tambahnya.
Setelah terpilih lagi, Ferry mengaku senang dan seolah mendapatkan tantangan baru. Meski pernah bermasalah soal penunggakan gaji pemain, ia tetap optimistis bisa membawa Macan Kemayoran meraih prestasi lagi.
"Terima kasih untuk pemilik suara yang mendukung secara penuh kepada saya untuk menjadi Ketua Umum Persija Jakarta. Ini merupakan tantangan baru memasuki era sepak bola yang penuh dengan permasalahan, ditambah suatu tantangan baru memasuki industrialisasi sepak bola yang mengedepankan etika," ucapnya yang dikutip dari situs resmi klub.
"Saya selaku Ketua Umum Persija Jakarta periode 2015-2019 akan selalu berinteraksi dengan pemerintah DKI Jakarta, pihak sponsor, kepada pihak-pihak terkait sehingga dapat memberikan dampak yang positif untuk perkembangan Persija Jakarta yang berhubung dengan hasil dan prestasi kedepannya. Dalam beberapa waktu kedepan kami akan melengkapi struktur kepengurusan yang ada serta akan merancang memulai kegiatan yang baru sebagai awal kegiatan Persija di periode ini dengan Trofeo Persija," pungkasnya.
Dalam pemilihan, Ferry berdiri tanpa perlawanan. Hal demikian bisa terjadi sebab empat calon lainnya dianggap tidak memenuhi persyaratan.
"Kami selaku Tim Komite Pemilihan Ketua Umum Persija Jakarta sempat menerima lima calon yang akan menjadi Ketua Umum Persija diantaranya Ar Rofiq, Effendi Gazali, Almarhum Kusheri, Dede Sulaiman dan Ferry Paulus. Di antara calon tersebut yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Ketua Umum Persija Jakarta hanya Ferry Paulus, calon yang lain belum memenuhi persyaratan dari kami selaku Tim Komite Pemilihan Persija Jakarta," ucap Biner Tobing selaku Ketua Panitia Pemilihan Umum Persija.
"Secara aklamasi seluruh 30 anggota tim Persija Jakarta menunjuk, mengangkat dan menyetujui untuk Ferry Paulus menjadi Ketua Umum Persija Jakarta," tambahnya.
Setelah terpilih lagi, Ferry mengaku senang dan seolah mendapatkan tantangan baru. Meski pernah bermasalah soal penunggakan gaji pemain, ia tetap optimistis bisa membawa Macan Kemayoran meraih prestasi lagi.
"Terima kasih untuk pemilik suara yang mendukung secara penuh kepada saya untuk menjadi Ketua Umum Persija Jakarta. Ini merupakan tantangan baru memasuki era sepak bola yang penuh dengan permasalahan, ditambah suatu tantangan baru memasuki industrialisasi sepak bola yang mengedepankan etika," ucapnya yang dikutip dari situs resmi klub.
"Saya selaku Ketua Umum Persija Jakarta periode 2015-2019 akan selalu berinteraksi dengan pemerintah DKI Jakarta, pihak sponsor, kepada pihak-pihak terkait sehingga dapat memberikan dampak yang positif untuk perkembangan Persija Jakarta yang berhubung dengan hasil dan prestasi kedepannya. Dalam beberapa waktu kedepan kami akan melengkapi struktur kepengurusan yang ada serta akan merancang memulai kegiatan yang baru sebagai awal kegiatan Persija di periode ini dengan Trofeo Persija," pungkasnya.
(bep)