Asa Sriwijaya FC: Tim Ad Hoc Akhiri Kisruh Sepak Bola Indonesia
A
A
A
PALEMBANG - Sriwijaya FC menggantungkan asa kepada Tim Ad Hoc Reformasi untuk mengakhiri kisruh sepak bola di Indonesia. Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid menjelaskan, semua klub, pemain sepak bola, pelatih dan insan sepak bola membentuk Tim Ad Hoc reformasi untuk mengatasi konflik.
Itu menjadi angin segar Sriwijaya FC (SFC) bisa kembali berlaga di kompetisi di tahun mendatang. ''Tim Ad Hoc reformasi menjadi harapan kami terakhir agar kondisi kita sekarang menjadi jelas. Nasib klub sekarang terombang- ambing tidak mungkin hanya turnamen saja yang harus kita jalankan. Semua sponsor juga sudah mulai mengeluh jadi bagaimana nasib sepakbola kita,”kata Faisal.
Dilanjutkannya, Tim Ad Hoc terakhir bertemu pada Minggu, (13/12) untuk mencari solusi. Namun Faisal menilai masih saja kendala ditemui oleh tim tersebut. Lantaran perwakilan pemerintah seperti BOPI dan Kemenpora tidak mau bergabung dalam tim yang digadang-gadang untuk menyelamatkan sepak bola Tanah Air.
''Seperti ada kendala, karena hanya perwakilan pemerintah yang belum bergabung di tim tersebut. Itu menjadi kendala besar bagaimana bisa menyelesaikan konflik kalau semua kalangan tidak berhasil berkumpul menjadi satu tim,''keluh Faisal.
Harapan Faisal di tahun depan akan ada agenda-agenda besar sepak bola internasional. Namun hingga sekarang tim nasional yang dihimpun dari klub-klub juga tidak jelas.
''Kompetisi harus berjalan tahun depan karena ada agenda Piala Suzuki. Agar tim nasional juga bisa dihimpun. Kalau tidak ada kompetisi bagaimana Indonesia bisa menjalankan agenda tersebut,”tuturnya.
Disinggung turnamen yang akan diikuti, Faisal juga mengaku masih belum jelas kiblatnya. Karena semua turnamen itu juga harus mendapatkan izin dari PSSI dan BOPI apabila ingin terselenggara dan diikuti oleh klub-klub peserta ISL.
''Turnamen juga belum jelas! Itu yang menjadi kami bingung apa kiblat tim nanti di tahun depan,”pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris mengatakan, selain evaluasi jajaran manajemen masih memantau perkembangan sepak bola di Indonesia. Dengan demikian pihaknya belum mau memberikan komentar pasti tentang perkembangan tim saat ini.
"Kami masih evauasi dan berbincang-bincang dulu apa yang harus kami perbuat. Makanya sulit untuk memberikan komentar pasti tentang tim,"tuturnya.
Itu menjadi angin segar Sriwijaya FC (SFC) bisa kembali berlaga di kompetisi di tahun mendatang. ''Tim Ad Hoc reformasi menjadi harapan kami terakhir agar kondisi kita sekarang menjadi jelas. Nasib klub sekarang terombang- ambing tidak mungkin hanya turnamen saja yang harus kita jalankan. Semua sponsor juga sudah mulai mengeluh jadi bagaimana nasib sepakbola kita,”kata Faisal.
Dilanjutkannya, Tim Ad Hoc terakhir bertemu pada Minggu, (13/12) untuk mencari solusi. Namun Faisal menilai masih saja kendala ditemui oleh tim tersebut. Lantaran perwakilan pemerintah seperti BOPI dan Kemenpora tidak mau bergabung dalam tim yang digadang-gadang untuk menyelamatkan sepak bola Tanah Air.
''Seperti ada kendala, karena hanya perwakilan pemerintah yang belum bergabung di tim tersebut. Itu menjadi kendala besar bagaimana bisa menyelesaikan konflik kalau semua kalangan tidak berhasil berkumpul menjadi satu tim,''keluh Faisal.
Harapan Faisal di tahun depan akan ada agenda-agenda besar sepak bola internasional. Namun hingga sekarang tim nasional yang dihimpun dari klub-klub juga tidak jelas.
''Kompetisi harus berjalan tahun depan karena ada agenda Piala Suzuki. Agar tim nasional juga bisa dihimpun. Kalau tidak ada kompetisi bagaimana Indonesia bisa menjalankan agenda tersebut,”tuturnya.
Disinggung turnamen yang akan diikuti, Faisal juga mengaku masih belum jelas kiblatnya. Karena semua turnamen itu juga harus mendapatkan izin dari PSSI dan BOPI apabila ingin terselenggara dan diikuti oleh klub-klub peserta ISL.
''Turnamen juga belum jelas! Itu yang menjadi kami bingung apa kiblat tim nanti di tahun depan,”pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris mengatakan, selain evaluasi jajaran manajemen masih memantau perkembangan sepak bola di Indonesia. Dengan demikian pihaknya belum mau memberikan komentar pasti tentang perkembangan tim saat ini.
"Kami masih evauasi dan berbincang-bincang dulu apa yang harus kami perbuat. Makanya sulit untuk memberikan komentar pasti tentang tim,"tuturnya.
(aww)