Lorenzo: MotoGP 2016 Bakal Lebih Lambat
A
A
A
PALMA - Jorge Lorenzo memprediksi MotoGP 2016 bakal lebih lambat dari segi kecepatan motor. Perangkat elektronik baru dianggapnya malah menyulitkan pembalap untuk memaksimalkan tunggangannya.
Dilansir Motoscene, pembalap Yamaha tersebut mengungkapkan kekhawatirannya usai menjalani tes di Valencia beberapa waktu lalu. Penggunaan ECU (Electronic Control Unit) yang berbeda dari musim lalu jadi momok tersendiri untuk menatap musim balap 2016.
"Sekarang jelas bahwa perangkat elektronik kurang canggih dibanding yang kami gunakan. Saya pikir waktu putaran jadi setengah detik lebih lambat di awal musim. Jujur, di hari pertama saya takut mencoba motor dengan elektronik baru. Software tidak mencapai keinginan saya di tiap sektor. Roda belakang cenderung mengunci sesuatu di mesin dan kadang-kadang traksi kontrol juga tidak keluar di setiap gerakan," ucapnya.
"Para insinyur telah berusaha menenangkan saya dengan menjelaskan bahwa itu hanya efek di hari pertama, semua sistem dianggap perlu menyatu dan di hari kedua diharapkan perkembangan mesin sudah mencapai 70 persen dari tingkat motor sebelumnya. Namun ternyata tidak mencapai 70 persen, melainkan hanya 50 persen, tapi kami terus bekerja dan kami harus mencapainya," jelasnya.
Kekhawatiran soal ECU bukan hanya dirasakan Lorenzo. Hampir semua pembalap seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi mengeluhkan perangkat anyar tersebut. (Baca Juga: Yamaha Deja Vu ke Musim Gemilang Rossi)
Dilansir Motoscene, pembalap Yamaha tersebut mengungkapkan kekhawatirannya usai menjalani tes di Valencia beberapa waktu lalu. Penggunaan ECU (Electronic Control Unit) yang berbeda dari musim lalu jadi momok tersendiri untuk menatap musim balap 2016.
"Sekarang jelas bahwa perangkat elektronik kurang canggih dibanding yang kami gunakan. Saya pikir waktu putaran jadi setengah detik lebih lambat di awal musim. Jujur, di hari pertama saya takut mencoba motor dengan elektronik baru. Software tidak mencapai keinginan saya di tiap sektor. Roda belakang cenderung mengunci sesuatu di mesin dan kadang-kadang traksi kontrol juga tidak keluar di setiap gerakan," ucapnya.
"Para insinyur telah berusaha menenangkan saya dengan menjelaskan bahwa itu hanya efek di hari pertama, semua sistem dianggap perlu menyatu dan di hari kedua diharapkan perkembangan mesin sudah mencapai 70 persen dari tingkat motor sebelumnya. Namun ternyata tidak mencapai 70 persen, melainkan hanya 50 persen, tapi kami terus bekerja dan kami harus mencapainya," jelasnya.
Kekhawatiran soal ECU bukan hanya dirasakan Lorenzo. Hampir semua pembalap seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi mengeluhkan perangkat anyar tersebut. (Baca Juga: Yamaha Deja Vu ke Musim Gemilang Rossi)
(bbk)