Curhat Pennetta Soal Perselingkuhan dan Sosok Rossi
A
A
A
ROMA - Juara AS Terbuka 2015 Flavia Pennetta mencetak sejarah dengan mencapai peringkat terbaiknya di posisi enam dunia. Setelah sampai di puncak kariernya, Penneta mengaku terinspirasi sosok pembalap MotoGP Valentino Rossi.
Peneta yang memenangkan gelar juara grand slam pertama sepanjang kariernya itu, diketahui sangat mengagumi sosok Rossi. Pembalap berjuluk The Doctor dianggap menularkan semangat bertempur di lapangan kendati banyak masalah menghadang.
Dalam autobiografi yang berjudul Straight to the Heart, Penneta berkisah tentang hubungan percintaannya yang kandas lantaran perselingkuhan. Saat itu kekasihnya yang juga petenis, Carlos Moya, berselingkuh dengan aktris Spanyol Carolina Cerezuela.
Peristiwa memilukan yang terjadi delapan tahun lalu nyatanya tidak menghalangi Penneta merajut mimpinya memenangkan gelar paling prestisius di dunia tenis, grand slam. Pada Oktober lalu, Penneta meraih gelar tersebut usai mengalahkan rekan senegaranya, Roberta Vinci melalui stright sets.
"Saya mengambil inspirasi dari bintang MotoGP Valentino Rossi yang mengatasi luka dan menghilangkan traumatis setelah kematian rekannya sendiri, Marco Simoncelli. Rossi terus berupaya memburu gelar lain," kata Penetta dalam autobiografi-nya, dikutip Gazetta. (Baca juga : Serena Tumbang, AS Terbuka Dikuasai Petenis Italia)
Peneta yang memenangkan gelar juara grand slam pertama sepanjang kariernya itu, diketahui sangat mengagumi sosok Rossi. Pembalap berjuluk The Doctor dianggap menularkan semangat bertempur di lapangan kendati banyak masalah menghadang.
Dalam autobiografi yang berjudul Straight to the Heart, Penneta berkisah tentang hubungan percintaannya yang kandas lantaran perselingkuhan. Saat itu kekasihnya yang juga petenis, Carlos Moya, berselingkuh dengan aktris Spanyol Carolina Cerezuela.
Peristiwa memilukan yang terjadi delapan tahun lalu nyatanya tidak menghalangi Penneta merajut mimpinya memenangkan gelar paling prestisius di dunia tenis, grand slam. Pada Oktober lalu, Penneta meraih gelar tersebut usai mengalahkan rekan senegaranya, Roberta Vinci melalui stright sets.
"Saya mengambil inspirasi dari bintang MotoGP Valentino Rossi yang mengatasi luka dan menghilangkan traumatis setelah kematian rekannya sendiri, Marco Simoncelli. Rossi terus berupaya memburu gelar lain," kata Penetta dalam autobiografi-nya, dikutip Gazetta. (Baca juga : Serena Tumbang, AS Terbuka Dikuasai Petenis Italia)
(bbk)