Azarenka Sudah Cium Aroma Trofi Australia Terbuka 2016
A
A
A
BRISBANE - Victoria Azarenka sudah tak sabar untuk memulai aksinya di Australia Terbuka. Ia makin haus gelar setelah di Brisbane International 2016 merasa permainan terbaiknya sudah kembali dan aroma trofi Australia Terbuka 2016 pun sudah tercium oleh petenis Belarusia tersebut.
Tak beralasan jika Azarenka merasa sudah kembali bermain baik. Ini adalah gelar pertamanya sejak Agustus 2013 lalu. Ia pun sempat dibuat kesal dengan kondisi cedera yang kerap menganggu penampilan.
Semua kerja keras dan tekad berhasil mengembalikan Azarenka ke persaingan petenis top dunia. Dan Angelique Kerber menjadi tumbal pertamanya setelah ditumbangkan di babak final Brisbane International akhir pekan lalu dua set langsung 6-3, 6-1.
Sekarang bidikan Azarenka tertuju ke Australia Terbuka yang mulai digelar 18 Januari nanti. Petenis yang sekarang ada di peringkat 427 dunia itu begitu berambisi. Maklum, ia punya mimpi meraih gelar ketiganya di seri pertama grand slam itu setelah memperolehnya pada 2012 dan 2013.
Sebenarnya sebelum bisa meraih gelar di Brisbane, Azarenka tidak begitu yakin dengan penampilannya. Ia belum merasa sudah kembali lagi. Tapi, game demi game yang dimainkan membuat kepercayaan dirinya tumbuh dan akhirnya motivasi besar kini menyesaki dirinya.
"Fokus saya masih ada di Melbourne (Australia Terbuka). Saya akan melakukan apapun untuk melakukan persiapan sampai pekan depan. Saya ingin menikmati pertandingan," ungkapnya dilansir Reuters, Minggu (10/1/2016).
Apa yang terjadi sekarang ini disyukuri oleh Azarenka. Setahun lalu ia sempat stres dan terpukul setelah kakinya mengalami cedera. Prestasi yang sudah dibangunnya hancur seketika setelah ia tidak bisa berlaga di beberapa turnamen. Alhasil peringkat pun melorot ke angka tiga digit.
Azarenka pun sempat berpikir akan gantung raket tahun lalu. Persinya di September 2015 ketika ia gagal bermain apik di Wuhan, China.
"Saya sebenarnya sepanjang tahun merasaka sakit. Tidak ada momen di mana saya bisa merasa baik dan tidak merasa sakit. Banyak obat-obatan membuat saya seperti gila. Saya tidak merespon dengan baik semua pengobatan," ceritanya.
Lalu apa yang jadi rahasia kembalinya Azarenka? "Saya mencoba menghilangkan rasa sakit itu melalui pikiran. Saya berperang melawan rasa sakit. Dan saya tak mau rasa itu datang lagi. Jadi semuanya saya memutuskan, termasuk ketika saya berpikir untuk berhenti bermain."
Tak beralasan jika Azarenka merasa sudah kembali bermain baik. Ini adalah gelar pertamanya sejak Agustus 2013 lalu. Ia pun sempat dibuat kesal dengan kondisi cedera yang kerap menganggu penampilan.
Semua kerja keras dan tekad berhasil mengembalikan Azarenka ke persaingan petenis top dunia. Dan Angelique Kerber menjadi tumbal pertamanya setelah ditumbangkan di babak final Brisbane International akhir pekan lalu dua set langsung 6-3, 6-1.
Sekarang bidikan Azarenka tertuju ke Australia Terbuka yang mulai digelar 18 Januari nanti. Petenis yang sekarang ada di peringkat 427 dunia itu begitu berambisi. Maklum, ia punya mimpi meraih gelar ketiganya di seri pertama grand slam itu setelah memperolehnya pada 2012 dan 2013.
Sebenarnya sebelum bisa meraih gelar di Brisbane, Azarenka tidak begitu yakin dengan penampilannya. Ia belum merasa sudah kembali lagi. Tapi, game demi game yang dimainkan membuat kepercayaan dirinya tumbuh dan akhirnya motivasi besar kini menyesaki dirinya.
"Fokus saya masih ada di Melbourne (Australia Terbuka). Saya akan melakukan apapun untuk melakukan persiapan sampai pekan depan. Saya ingin menikmati pertandingan," ungkapnya dilansir Reuters, Minggu (10/1/2016).
Apa yang terjadi sekarang ini disyukuri oleh Azarenka. Setahun lalu ia sempat stres dan terpukul setelah kakinya mengalami cedera. Prestasi yang sudah dibangunnya hancur seketika setelah ia tidak bisa berlaga di beberapa turnamen. Alhasil peringkat pun melorot ke angka tiga digit.
Azarenka pun sempat berpikir akan gantung raket tahun lalu. Persinya di September 2015 ketika ia gagal bermain apik di Wuhan, China.
"Saya sebenarnya sepanjang tahun merasaka sakit. Tidak ada momen di mana saya bisa merasa baik dan tidak merasa sakit. Banyak obat-obatan membuat saya seperti gila. Saya tidak merespon dengan baik semua pengobatan," ceritanya.
Lalu apa yang jadi rahasia kembalinya Azarenka? "Saya mencoba menghilangkan rasa sakit itu melalui pikiran. Saya berperang melawan rasa sakit. Dan saya tak mau rasa itu datang lagi. Jadi semuanya saya memutuskan, termasuk ketika saya berpikir untuk berhenti bermain."
(bbk)