Gaji Pemain Surabaya United Diganti Bantuan Kemanusiaan

Senin, 11 Januari 2016 - 15:08 WIB
Gaji Pemain Surabaya United Diganti Bantuan Kemanusiaan
Gaji Pemain Surabaya United Diganti Bantuan Kemanusiaan
A A A
SURABAYA - Manajemen Surabaya United mengubah draf kontrak pemain musim ini. Tim yang bermarkas di Jemursari, Surabaya itu hanya mampu memberikan dana "bantuan kemanusiaan".

Manajer Operasional Surabaya United Rahmad Sumanjaya mengakui jika ada perubahan sistem kontrak yang akan diberlakukan musim ini. "Sifatnya bukan lagi kontrak, tapi bisa disebut beasiswa. Karena sampai saat ini kompetisi resmi belum juga ada kepastian,"ujarnya.

Jika dibuat rata-rata, setiap pemain lama maupun baru yang akan direkrut Surabaya United akan menerima bantuan dana 25 persen dari nilai kontrak musim lalu. Nilai 25 persen ini sebenarnya sudah diberlakukan setelah Indonesia Super League (ISL) 2015 (QNB League) dihentikan PSSI menyusul konflik dengan Kemenpora, Juli lalu.
"Kalau disebut gaji juga tidak tepat karena kerjanya tidak pasti dan tidak resmi. Tidak ada kompetisi resmi, kami hanya ikut turnamen yang tidak beda dengan tarkam sebenarnya. Namun secara administratif, catatan keuangannya terinci layaknya perusahaan sebenarnya," ucap Sumanjaya.

Dijelaskan Sumanjaya, gaji pemain sementara bersifat bantuan kemanusiaan karena berasal dari dana pribadi CEO Gede Widiade. Sedangkan dari sponsor, sangat sulit didapatkan tanpa ada kejalesan kompetisi resmi.

"Pak Gede tidak tega para pemainnya tidak berpenghasilan. Itulah mengapa mereka diminta untuk tetap membela klub ini dengan kompensasi bantuan dana setiap bulan. Jadi sifatnya bantuan kemanusiaan, " kata Sumanjaya.

Selain dana bantuan, lanjut Sumanjaya, para pemain juga mendapat tambahan dari match fee saat Surabaya United mengikuti turnamen. "Dana tersebut diberikan ke pemain setiap pertandingan dengan besaran yang sudah ditentukan sebelumnya,''ujarnya.

Meski tidak dijelaskan detail, namun berdasarkan pengalaman sebelumnya, mekanisme pembagiannya adalah 60-70 persen dana subsidi dari panitia turnamen untuk pemain, sementara 30-40 persen untuk kebutuhan dan operasional tim.

"Jumlah itu belum termasuk bonus pribadi dari Pak Gede Widiade kalau menang atau lolos ke babak berikutnya di sebuah turnamen. Sistem seperti ini juga akan diberlakukan pada pemain baru yang akan kita rekrut,"tandasnya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6589 seconds (0.1#10.140)