WADA: Lamine Diack Jadi Dalang Skandal Doping Rusia
A
A
A
PARIS - Lamine Diack kian terpojok soal tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya. Mantan Presiden Atletik Internasional (IAAF) itu diminta bertanggung jawab oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA) atas kasus yang sedang menimpanya.
Dilansir Eurosport, Kamis (14/1/2016), Komisi Independen WADA memaparkan laporan keduanya terkait skandal doping yang melilit Federasi Atletik Rusia. Mereka menyebut Diack adalah sosok yang mesti bertanggung jawab sebab membiarkan doping merajalela.
Diack disebut mengetahui kasus doping Rusia namun sengaja menutup mata. Bahkan ia disebut menerima uang suap agar praktik kotor itu tak diketahui. Saat ini Diack sedang diselidiki Kepolisian Perancis terkait kasus tersebut. (Baca Juga: Mantan Presiden Atletik Dunia Terkena Kasus Korupsi)
Laporan ini adalah yang kedua yang dikemukakan WADA. Sebelumnya pada November lalu, mereka meminta Atletik Rusia dibekukan setelah terbukti membiarkan atletnya mengonsumsi zat aditif untuk berlaga di Olimpiade.
Sementara itu, Atletik Rusia masih belum bisa ikut kompetisi internasional akibat skandal tersebut. Negeri Beruang Merah memasang target pada Februari mereka sudah bisa kembali berlaga.
Dilansir Eurosport, Kamis (14/1/2016), Komisi Independen WADA memaparkan laporan keduanya terkait skandal doping yang melilit Federasi Atletik Rusia. Mereka menyebut Diack adalah sosok yang mesti bertanggung jawab sebab membiarkan doping merajalela.
Diack disebut mengetahui kasus doping Rusia namun sengaja menutup mata. Bahkan ia disebut menerima uang suap agar praktik kotor itu tak diketahui. Saat ini Diack sedang diselidiki Kepolisian Perancis terkait kasus tersebut. (Baca Juga: Mantan Presiden Atletik Dunia Terkena Kasus Korupsi)
Laporan ini adalah yang kedua yang dikemukakan WADA. Sebelumnya pada November lalu, mereka meminta Atletik Rusia dibekukan setelah terbukti membiarkan atletnya mengonsumsi zat aditif untuk berlaga di Olimpiade.
Sementara itu, Atletik Rusia masih belum bisa ikut kompetisi internasional akibat skandal tersebut. Negeri Beruang Merah memasang target pada Februari mereka sudah bisa kembali berlaga.
(bbk)