Menang KO, Wilder Kirim Szpilka ke Rumah Sakit
A
A
A
NEW YORK - Deontay Wilder mempertahankan gelar sabuk juara kelas berat WBC usai mencetak kemenangan KO di ronde kesembilan dengan mengalahkan Artur Szpilka di Barclays Center, New York, Minggu (17/1/2016) siang WIB. Ini merupakan kemenangan ketiga buat petinju berjuluk Bronze Bomber (36-0, 35KOs) sejak menggelar pertarungan mempertahankan gelar dalam satu tahun terakhir.
Pada pertarungan ini, Szpilka tampil agresif di ronde pertama. Gerakan serta pukulan cepat diperagakannya selama ronde pembuka tersebut. Tak heran jika petinju yang lebih kurus ketimbang Wilder tampil gesit di pertarungan ini, sebab ia ingin mencetak sejarah sebagai petinju pertama Polandia yang berhasil memegang sabuk juara kelas berat WBC. (Baca juga: Wilder Lebih Gemuk ketimbang Artur Szpilka)
Wilder baru bisa melakukan serangan di ronde keempat. Melalui jab kanannya, juara bertahan itu beberapa kali berhasil melukai wajah Szpilka. Di ronde berikutnya, ia mulai merasa nyaman dan petinju jangkung tersebut bahkan berhasil melepaskan pukulan hook kanannya diarah Szpilka.
Namun demikian, Szpilka berhasil keluar dari tekanan. Wilder terus membombardir pertahanan lawannya sampai hidung petinju berusia 26 tahun mengeluarkan darah setelah menerima jab kanan. Petaka datang di ronde kesembilan.
Wilder sukses mendaratkan pukulan hook kanannya yang menempatkan Szpilka terkapar di kanvas dan wasit langsung mengambil inisiatif menghentikan pertarungan setelah petinju berkepala plontos tersebut tak sadarkan diri. Para dokter pun berlarian ke atas ring untuk melihat kondisi Szpilka.
Setelah Szpilka mulai sadarkan diri, tim dokter mengambil inisiatif untuk membawanya ke rumah sakit. Istri Szpilka yang menyaksikan pertarungan itu tak kuasa menahan tangisnya.
"Sekarang saya berada di New York, untuk membuktikan bakat saya. Dan saya berhasil membuat debut saya dengan membuat sejarah. Belum ada satu gelar juara kelas berat dunia yang bertahan di sini dalam 115 tahun, namun saya berhasil mencetak sejarah itu," ujar Wilder, pasca pertarungan.
Pada pertarungan ini, Szpilka tampil agresif di ronde pertama. Gerakan serta pukulan cepat diperagakannya selama ronde pembuka tersebut. Tak heran jika petinju yang lebih kurus ketimbang Wilder tampil gesit di pertarungan ini, sebab ia ingin mencetak sejarah sebagai petinju pertama Polandia yang berhasil memegang sabuk juara kelas berat WBC. (Baca juga: Wilder Lebih Gemuk ketimbang Artur Szpilka)
Wilder baru bisa melakukan serangan di ronde keempat. Melalui jab kanannya, juara bertahan itu beberapa kali berhasil melukai wajah Szpilka. Di ronde berikutnya, ia mulai merasa nyaman dan petinju jangkung tersebut bahkan berhasil melepaskan pukulan hook kanannya diarah Szpilka.
Namun demikian, Szpilka berhasil keluar dari tekanan. Wilder terus membombardir pertahanan lawannya sampai hidung petinju berusia 26 tahun mengeluarkan darah setelah menerima jab kanan. Petaka datang di ronde kesembilan.
Wilder sukses mendaratkan pukulan hook kanannya yang menempatkan Szpilka terkapar di kanvas dan wasit langsung mengambil inisiatif menghentikan pertarungan setelah petinju berkepala plontos tersebut tak sadarkan diri. Para dokter pun berlarian ke atas ring untuk melihat kondisi Szpilka.
Setelah Szpilka mulai sadarkan diri, tim dokter mengambil inisiatif untuk membawanya ke rumah sakit. Istri Szpilka yang menyaksikan pertarungan itu tak kuasa menahan tangisnya.
"Sekarang saya berada di New York, untuk membuktikan bakat saya. Dan saya berhasil membuat debut saya dengan membuat sejarah. Belum ada satu gelar juara kelas berat dunia yang bertahan di sini dalam 115 tahun, namun saya berhasil mencetak sejarah itu," ujar Wilder, pasca pertarungan.
(sha)