Raphael Maitimo Merapat, Sukadana Terancam Out
A
A
A
Jendela transfer Arema Cronus mulai terbuka pasca gagal menembus final Piala Jenderal Sudirman 2015. Pemain yang dikabarkan kuat menjalin komunikasi dan selangkah lagi berkostum Arema adalah gelandang Raphael Maitimo.
Kabar bakal datangnya Maitimo sebenarnya sudah tercium beberapa pekan lalu, yakni saat pemain tersebut mengakui ingin bergabung Singo Edan. Namun belakangan namanya semakin kencang berembus setelah dia menegaskan tidak akan bergabung Pusamania Borneo FC.
Pusamania sebelumnya mengklaim Maitimo bakal bergabung dengan mereka di Piala Gubernur Kalimantan Timur. Tapi Maitimo secara terbuka menampiknya dan mengakui sudah menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan klub lain. Klub yang dimaksud kemungkinan besar adalah Arema.
Apalagi Maitimo sempat terlihat di Malang pada pertengahan Januari lalu. Salah satu sumber di internal Arema juga mengatakan ada kedekatan dengan pemain tersebut. "Ya, ada komunikasi. Tapi soal bergabung atau tidak, tunggu saja perkembangan selanjutnya,"kata sumber tersebut.
Kendati sudah tidak muda lagi alias 31 tahun, performa eks pemain Mitra Kukar dan Persija Jakarta itu bisa dibilang cukup stabil di sepak bola Indonesia. Selain itu, Maitimo bisa memainkan beberapa posisi berbeda, baik di posisi bertahan maupun menyerang.
Sementara, bersamaan dengan kabar semakin dekatnya Maitimo dengan Arema, juga berembus rumor kabar hengkangnya gelandang bertahan Gede Sukadana. Rumor tersebut sejauh ini baru berdasar akun media sosial milik pemain asal Bali tersebut.
"Kutitipkan sebagian ceritaku disini, kutitipkan setengah hatiku disini, kota dingin yang akan selalu kurindukan, Malang," demikian cuitan Sukadana melalui akun twitternya. Walau Sukadana menampik rencana hengkang, namun tetap tak membendung Aremania berspekulasi.
Terutama dihadapkan pada fakta bahwa persaingan di lini tengah Singo Edan sudah sangat sesak. Memang hanya Juan Revi yang berposisi asli gelandang bertahan seperti Sukadana, tapi terkadang Ahmad Bustomi, Ferry Aman Saragih, Hendro Siswanto, hingga pemain asing, memengaruhi kans bermain dia.
Apalagi Arema tidak benar-benar paten dalam menurunkan skuad di tiap pertandingan, sehingga memang tak ada jaminan tempat permanen bagi seorang pemain. Sukadana misalnya, beberapa kali harus menghilang dari posisi starter di Piala Presiden maupun Piala Jenderal Sudirman
Kabar bakal datangnya Maitimo sebenarnya sudah tercium beberapa pekan lalu, yakni saat pemain tersebut mengakui ingin bergabung Singo Edan. Namun belakangan namanya semakin kencang berembus setelah dia menegaskan tidak akan bergabung Pusamania Borneo FC.
Pusamania sebelumnya mengklaim Maitimo bakal bergabung dengan mereka di Piala Gubernur Kalimantan Timur. Tapi Maitimo secara terbuka menampiknya dan mengakui sudah menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan klub lain. Klub yang dimaksud kemungkinan besar adalah Arema.
Apalagi Maitimo sempat terlihat di Malang pada pertengahan Januari lalu. Salah satu sumber di internal Arema juga mengatakan ada kedekatan dengan pemain tersebut. "Ya, ada komunikasi. Tapi soal bergabung atau tidak, tunggu saja perkembangan selanjutnya,"kata sumber tersebut.
Kendati sudah tidak muda lagi alias 31 tahun, performa eks pemain Mitra Kukar dan Persija Jakarta itu bisa dibilang cukup stabil di sepak bola Indonesia. Selain itu, Maitimo bisa memainkan beberapa posisi berbeda, baik di posisi bertahan maupun menyerang.
Sementara, bersamaan dengan kabar semakin dekatnya Maitimo dengan Arema, juga berembus rumor kabar hengkangnya gelandang bertahan Gede Sukadana. Rumor tersebut sejauh ini baru berdasar akun media sosial milik pemain asal Bali tersebut.
"Kutitipkan sebagian ceritaku disini, kutitipkan setengah hatiku disini, kota dingin yang akan selalu kurindukan, Malang," demikian cuitan Sukadana melalui akun twitternya. Walau Sukadana menampik rencana hengkang, namun tetap tak membendung Aremania berspekulasi.
Terutama dihadapkan pada fakta bahwa persaingan di lini tengah Singo Edan sudah sangat sesak. Memang hanya Juan Revi yang berposisi asli gelandang bertahan seperti Sukadana, tapi terkadang Ahmad Bustomi, Ferry Aman Saragih, Hendro Siswanto, hingga pemain asing, memengaruhi kans bermain dia.
Apalagi Arema tidak benar-benar paten dalam menurunkan skuad di tiap pertandingan, sehingga memang tak ada jaminan tempat permanen bagi seorang pemain. Sukadana misalnya, beberapa kali harus menghilang dari posisi starter di Piala Presiden maupun Piala Jenderal Sudirman
(aww)