PBR Jadi Madura United FC, Janji Lebih Profesional
A
A
A
MADURA - Publik sepak bola Madura semakin bergairah dengan kehadiran klub anyar Madura United FC (MU FC). MU FC berdiri setelah Achsanul Qosasi -mantan manajer Persepam Madura United- dikabarkan mengambil alih kepemilikan Persipasi Bandung Raya (PBR) dan mengganti nama PBR menjadi Madura United FC.
Proses tanda tangan akuisisi PBR menjadi Madura United diketahui terjadi pada 10 Januari 2016. Kesepakatan melibatkan pemilik lama Arie Sutedy dengan Achsanul Qosasi, disaksikan pendiri Pelita Jaya, Nirwan Bakrie. Kesepakatan juga termasuk tak mencantumkan nama Pelita di Madura United.
”Kami bangga dengan nama Madura United, apalagi tanpa embel-embel Pelita. Ini suatu anugerah untuk masyarakat, suporter, dan para penggemar sepak bola di Madura. Semoga Madura United menjadi tim profesional yang berkualitas dan kompetitif," kata Achsanul melalui pesan pendek.
Achsanul sudah memposting soal keberadaan klub Madura United tersebut di akun Twitter-nya. Postingan tersebut langsung mendapat respons dari publik bola Pulau Garam tersebut.
"Madura United FC (d/h Pelita Bandung Raya), akan melakukan seleksi pemain dalam waktu dekat, untuk persiapan kompetisi," demikian kicau Achsanul di akun twitternya (@AchsanulQosasi).
Madura United bahkan sudah menunjuk pelatih yakni Gomes de Oliviera yang pernah menangani Persela Lamongan. Achsanul berposisi sebagai CEO Madura United dan akan memboyong klub tersebut ke Madura, pulau di mana politisi itu berasal.
Di Madura pun sudah beredar selebaran yang meminta dukungan untuk Madura United. Namun belum ada keterangan lebih detail di mana nantinya Madura United akan berkandang, akankah di Gelora Bangkalan atau di Stadion A Yani Sumenep. Dua stadion itu menjadi pilihan paling logis.
Achsanul pernah menjadi sosok sentral di Persepam Madura United ketika berjibaku di ISL. Dia akhirnya tersingkir setelah Persepam terdegradasi ke Divisi Utama dan dikelola pihak lain. Rupanya politisi ini masih menyimpan ambisi di sepak bola dengan munculnya Madura United.
Madura united akan menjadi pesaing Persepam Madura Utama yang selama ini dikenal sebagai wakil klub dari Madura. Klub tersebut pernah berlaga di Indonesia Super League (ISL), dan terdegradasi ke Divisi Utama pada 2014 silam.
Proses tanda tangan akuisisi PBR menjadi Madura United diketahui terjadi pada 10 Januari 2016. Kesepakatan melibatkan pemilik lama Arie Sutedy dengan Achsanul Qosasi, disaksikan pendiri Pelita Jaya, Nirwan Bakrie. Kesepakatan juga termasuk tak mencantumkan nama Pelita di Madura United.
”Kami bangga dengan nama Madura United, apalagi tanpa embel-embel Pelita. Ini suatu anugerah untuk masyarakat, suporter, dan para penggemar sepak bola di Madura. Semoga Madura United menjadi tim profesional yang berkualitas dan kompetitif," kata Achsanul melalui pesan pendek.
Achsanul sudah memposting soal keberadaan klub Madura United tersebut di akun Twitter-nya. Postingan tersebut langsung mendapat respons dari publik bola Pulau Garam tersebut.
"Madura United FC (d/h Pelita Bandung Raya), akan melakukan seleksi pemain dalam waktu dekat, untuk persiapan kompetisi," demikian kicau Achsanul di akun twitternya (@AchsanulQosasi).
Madura United bahkan sudah menunjuk pelatih yakni Gomes de Oliviera yang pernah menangani Persela Lamongan. Achsanul berposisi sebagai CEO Madura United dan akan memboyong klub tersebut ke Madura, pulau di mana politisi itu berasal.
Di Madura pun sudah beredar selebaran yang meminta dukungan untuk Madura United. Namun belum ada keterangan lebih detail di mana nantinya Madura United akan berkandang, akankah di Gelora Bangkalan atau di Stadion A Yani Sumenep. Dua stadion itu menjadi pilihan paling logis.
Achsanul pernah menjadi sosok sentral di Persepam Madura United ketika berjibaku di ISL. Dia akhirnya tersingkir setelah Persepam terdegradasi ke Divisi Utama dan dikelola pihak lain. Rupanya politisi ini masih menyimpan ambisi di sepak bola dengan munculnya Madura United.
Madura united akan menjadi pesaing Persepam Madura Utama yang selama ini dikenal sebagai wakil klub dari Madura. Klub tersebut pernah berlaga di Indonesia Super League (ISL), dan terdegradasi ke Divisi Utama pada 2014 silam.
(sha)