Hangtuah Sumsel Korban Kedua Satya Wacana di Seri II Malang
A
A
A
MALANG - Tim Satya Wacana Salatiga kembali memakan korban. Kali ini giliran Hangtuah Sumsel yang harus merasakan keberingsan tim polesan Efri Meldi di kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) Seri II Malang, dengan skor 70-65.
Taktik mematikan pergerakan pemain andalan Hangtuah Sumsel (HTS) Andrie Ekayana dan Ary Sapto dijalankan dengan sangat baik oleh anak-anak SWS. Sebaliknya, HTS pun memberikan ekstra penjagaan bagi Ragil dan Firman Nugroho yang selama ini bertugas menjadi pendulang angka bagi timnya.
Efri menjelaskan pertandingan ini merupakan perang strategi antar pelatih. Namun ia merasa beruntung memiliki Budi Sucipto, karena ia mampu mengontrol permainan dengan baik.
"Pertandingan ini merupakan perang strategi antar dua tim. Mereka berusaha untuk mengunci Ragil dan Firman, sedangkan kami mencoba untuk mematikan Andrie Ekayana dan Ary Sapto. Beruntung, strategi kami berjalan dengan baik dan anak-anak juga menampilkan fighting spirit yang luar biasa. Pada game ini, Budi Sucipto mampu mengontrol permainan dengan baik karena ia memiliki pengalaman yang banyak dan jiwa kepemimpinan yang baik," kata Efri Meldi.
Dua pemain Satya Wacana lain juga tampil gemilang dengan raihan double digit poins, yaitu Respati Ragil Pamungkas (21 points), serta Budi Sucipto (13 poins). Sementara, Fadlan Minallah menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Hangtuah dengan 17 points.
Di sisi lain, pelatih Hangtuah Tondi Raja Syailendra mengakui bahwa mereka kalah dalam segi pertahanan. Terutama di kuarter pertama dimana anak asuhnya tidak mampu membaca situasi di lapangan.
"Kami kalah di sisi defensive rebounds dan second chance. Pada kuarter pertama dan kedua para pemain kurang bisa membaca situasi di lapangan," ungkap pelatih Hangtuah, Tondi Raja Syailendra mengomentari kekalahan timnya.
Pada pertandingan selanjutnya, Satya Wacana akan bertemu JNE Bandung Utama pada hari Senin (01/02/2016). Sementara, Hangtuah berhadapan dengan Garuda Bandung pada hari Minggu (31/01/2016).
Taktik mematikan pergerakan pemain andalan Hangtuah Sumsel (HTS) Andrie Ekayana dan Ary Sapto dijalankan dengan sangat baik oleh anak-anak SWS. Sebaliknya, HTS pun memberikan ekstra penjagaan bagi Ragil dan Firman Nugroho yang selama ini bertugas menjadi pendulang angka bagi timnya.
Efri menjelaskan pertandingan ini merupakan perang strategi antar pelatih. Namun ia merasa beruntung memiliki Budi Sucipto, karena ia mampu mengontrol permainan dengan baik.
"Pertandingan ini merupakan perang strategi antar dua tim. Mereka berusaha untuk mengunci Ragil dan Firman, sedangkan kami mencoba untuk mematikan Andrie Ekayana dan Ary Sapto. Beruntung, strategi kami berjalan dengan baik dan anak-anak juga menampilkan fighting spirit yang luar biasa. Pada game ini, Budi Sucipto mampu mengontrol permainan dengan baik karena ia memiliki pengalaman yang banyak dan jiwa kepemimpinan yang baik," kata Efri Meldi.
Dua pemain Satya Wacana lain juga tampil gemilang dengan raihan double digit poins, yaitu Respati Ragil Pamungkas (21 points), serta Budi Sucipto (13 poins). Sementara, Fadlan Minallah menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Hangtuah dengan 17 points.
Di sisi lain, pelatih Hangtuah Tondi Raja Syailendra mengakui bahwa mereka kalah dalam segi pertahanan. Terutama di kuarter pertama dimana anak asuhnya tidak mampu membaca situasi di lapangan.
"Kami kalah di sisi defensive rebounds dan second chance. Pada kuarter pertama dan kedua para pemain kurang bisa membaca situasi di lapangan," ungkap pelatih Hangtuah, Tondi Raja Syailendra mengomentari kekalahan timnya.
Pada pertandingan selanjutnya, Satya Wacana akan bertemu JNE Bandung Utama pada hari Senin (01/02/2016). Sementara, Hangtuah berhadapan dengan Garuda Bandung pada hari Minggu (31/01/2016).
(bep)