Niat Ahok Beri Bonus Rp2 M bagi Peraih Emas PON 2016 Rusak Pembinaan Olahraga

Rabu, 10 Februari 2016 - 01:36 WIB
Niat Ahok Beri Bonus Rp2 M bagi Peraih Emas PON 2016 Rusak Pembinaan Olahraga
Niat Ahok Beri Bonus Rp2 M bagi Peraih Emas PON 2016 Rusak Pembinaan Olahraga
A A A
SURABAYA - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan mengguyur bonus Rp2 Miliar kepada atlet peraih medali emas di PON XIX/2016 menuai kecaman. Pasalnya, jorjoran pemberian bonus Rp2 miliar itu bisa merusak pembinaan olahraga secara nasional.

Ketua Harian KONI Jawa Timur M Nabil mengungkapkan, pemberian bonus besar akan berdampak buruk pada pembinaan olahraga. "Saya rasa ini tidak sehat untuk ke depannya. Banyak dampak negatifnya, salah satunya pembinaan di daerah yang sedang berkembang akan terancam. Karena atlet bisa memilih daerah yang kaya,"kecamnya.

Selain itu, lanjut Nabil, sudah banyak daerah-daerah yang membina atletnya dengan baik. Bahkan sudah mampu menyumbangkan atlet untuk nama Indonesia. "Atlet-atlet ini membawa nama dan kebanggaan daerah. Kalau daerah mereka tidak mampu memberikan bonus seperti DKI, malah bisa-bisa tidak ada atlet yang mau dibina di daerahnya sendiri," sindirnya.

Sebenarnya, KONI Jawa Timur tidak terlalu percaya jika gubernur DKI Jakarta yang akrab dipanggil Ahok itu benar-benar akan memberikan bonus Rp 2 miliar per medali emas. "Kami sendiri sebernanya tidak terlalu percaya dan tidak terlalu panik dengan kabar itu. Tapi jika memang benar, menjadi preseden buruk bagi olahraga kita,"ujar Nabil.

Terkait keresahan Jawa Barat akan terjadi jual beli medali emas jika DKI memberikan bonus Rp2 Miliar, Nabil menanggapi berbeda, "Kalau Jawa Timur sangat percaya dengan atlet kami. Selama ini kami sudah cukup memberikan yang terbaik buat atlet-atlet Jatim. Meski kami belum memberikan pengumaman resmi berapa bonus PON nanti,"ucap pria yang baru menggantikan posisi Dhimam Abror ini.

KONI Jatim, lanjut Nabil, tetap berharap KONI Pusat segera bertindak untuk menyelamatkan pembinaan olahraga dengan membuat regulasi pembatasan bonus agar tidak terjadi kesenjangan terlalu jauh antar provinsi. "Saya rasa KONI Pusat bisa melakukan, saya tidak tahu payung hukumnya bagaimana. Yang penting ada kemuan dari pusat untuk menghentikan rencana DKI, " tandasnya.

Pada PON Riau 2012 lalu, Jatim sendiri memberikan bonus sebesar Rp 150 juta bagi tiap peraih medali emas. Kabarnya, PON 2015 ini bonus dinaikkan berkisar Rp 200 juta. "Belum ada keputusan karena bonus beregu dan ganda juga beda. Kalaupun ada kenaikan tidak terlalu jauh dari PON kemarin,"ucapnya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5718 seconds (0.1#10.140)