APPI #MenolakTurnamen agar PSSI dan Menpora Akhiri Konflik
A
A
A
PALEMBANG - Rencana Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk menolak turnamen coba diluruskan manajemen Sriwijaya FC. Asisten Manajer Sriwijaya FC Muchendi Mahzareki menilai ada kesalahpahaman.
Menurut Muchendi, APPI #MenolakTurnamen tidak bermaksud agar klub memboikot turnamen. Dia bisa menjelaskan kesalahpahaman tersebut setelah menelepon Presiden APPI Ponaryo Astaman.
"Mereka (APPI) hanya ingin mendobrak PSSI dan Menpora menyelesaikan konflik agar tidak hanya turnamen saja. Kompetisi harus berjalan agar Divisi Utama juga bisa bangkit kembali. Artinya tidak ada kendala hanya salah paham saja,"ucapnya.
Dilanjutkannya, manajemen Sriwijaya FC juga tidak takut merugi apabila turnamen ternyata mundur terlalu lama. Baginya apabila memang harus merugi itu sudah menjadi risiko yang harus dihadapi oleh pihaknya. "Itu sudah jadi risiko kami,"jelasnya singkat.
Menurut Muchendi, manajemen Laskar Wong Kito tetap mengacu kepada kontrak. Manajemen baru mengambil langkah mengistirahatkan tim apabila turnamen tidak jelas sampai kontrak berakhir.
"Seandainya turnamen juga belum jelas sampai kedepan.Semua pemain tetap melakukan aktivitas seperti biasa latihan dan menjalankan persiapan hingga kontrak mereka selesai,"katanya.
Dilanjutkannya semua pemain terikat kontrak selama empat bulan terhitung Februari sampai Mei. Artinya Laskar Wong Kito tetap mendapatkan gaji, walapun hanya melakukan aktivitas latihan saja.
"Kita tidak mau pusing memikirkan turnamen. Terpenting semua pemain tetap latihan saja. Setelah kontrak sampai Mei selesai baru akan kita bahas apa yang akan dilaksanakan kedepan,"ujarnya.
Terkait langkah apa yang akan diambil Sriwijaya FC, Muchendi masih belum bisa memberikan gambaran. Lantaran pihaknya masih berharap turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur tetap berlangsung walaupun jadwal melenceng.
"Memang sampai sekarang belum ada kejelasan. Informasinya Persib Bandung dan Persija Jakarta mundur. Tetapi akan diganti dan turnamen diusahakan tetap berjalan. Semoga saja berjalan karena untuk tim tetap eksis klub butuh turnamen,"paparnya.
Sejauh ini, semua pemain dikatakan, Muchendi masih tetap semangat menjalani latihan ketimbang off atau statis dan tidak melakukan apa pun di rumah. Setidaknya berlatih dan berkumpul di Palembang, bisa menunjang kebutuhan hidup pemain untuk keluarga mereka.
Menurut Muchendi, APPI #MenolakTurnamen tidak bermaksud agar klub memboikot turnamen. Dia bisa menjelaskan kesalahpahaman tersebut setelah menelepon Presiden APPI Ponaryo Astaman.
"Mereka (APPI) hanya ingin mendobrak PSSI dan Menpora menyelesaikan konflik agar tidak hanya turnamen saja. Kompetisi harus berjalan agar Divisi Utama juga bisa bangkit kembali. Artinya tidak ada kendala hanya salah paham saja,"ucapnya.
Dilanjutkannya, manajemen Sriwijaya FC juga tidak takut merugi apabila turnamen ternyata mundur terlalu lama. Baginya apabila memang harus merugi itu sudah menjadi risiko yang harus dihadapi oleh pihaknya. "Itu sudah jadi risiko kami,"jelasnya singkat.
Menurut Muchendi, manajemen Laskar Wong Kito tetap mengacu kepada kontrak. Manajemen baru mengambil langkah mengistirahatkan tim apabila turnamen tidak jelas sampai kontrak berakhir.
"Seandainya turnamen juga belum jelas sampai kedepan.Semua pemain tetap melakukan aktivitas seperti biasa latihan dan menjalankan persiapan hingga kontrak mereka selesai,"katanya.
Dilanjutkannya semua pemain terikat kontrak selama empat bulan terhitung Februari sampai Mei. Artinya Laskar Wong Kito tetap mendapatkan gaji, walapun hanya melakukan aktivitas latihan saja.
"Kita tidak mau pusing memikirkan turnamen. Terpenting semua pemain tetap latihan saja. Setelah kontrak sampai Mei selesai baru akan kita bahas apa yang akan dilaksanakan kedepan,"ujarnya.
Terkait langkah apa yang akan diambil Sriwijaya FC, Muchendi masih belum bisa memberikan gambaran. Lantaran pihaknya masih berharap turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur tetap berlangsung walaupun jadwal melenceng.
"Memang sampai sekarang belum ada kejelasan. Informasinya Persib Bandung dan Persija Jakarta mundur. Tetapi akan diganti dan turnamen diusahakan tetap berjalan. Semoga saja berjalan karena untuk tim tetap eksis klub butuh turnamen,"paparnya.
Sejauh ini, semua pemain dikatakan, Muchendi masih tetap semangat menjalani latihan ketimbang off atau statis dan tidak melakukan apa pun di rumah. Setidaknya berlatih dan berkumpul di Palembang, bisa menunjang kebutuhan hidup pemain untuk keluarga mereka.
(aww)