Menara Kembar PSM Makassar Butuh Proses Adaptasi
A
A
A
MAKASSAR - Duet menara kembar PSM Makassar, Jajang Maulana dan Jean Philipe Dutra, membutuhkan proses agar solid mengawal pertahanan saat mengarungi Indonesia Super Competition (ISC) 2016. Kedua pemain jangkung tersebut memang baru mengikuti beberapa kali latihan Juku Eja. Sehingga, keduanya belum terlalu mengetahui karakter masing-masing.
Hanya saja, mereka cukup maksimal jika diduetkan. Terlebih lagi, postur tubuh mereka cukup menopang untuk mengawal jantung pertahanan tim tertua di Indonesia ini. Dalam beberapa kali latihan, Jajang yang direkrut dari Sriwijaya FC dan mantan pemain tim nasional U-23 ini diharap bisa mengganti peran Agung Prasetyo yang tidak dipanggil oleh manajemen.
Sementara, Jean diharap bisa memenuhi ekspektasi manajemen dan masyarakat Makassar, lantaran pemain ini diboyong langsung oleh pelatih kepala PSM Makassar Luciano Leandro dari Negeri Samba.Jajang Maulana mengatakan, dirinya masih butuh proses agar bisa memberikan yang terbaik untuk tim ini. "Saya dan Jean baru beberapa kali latihan, makanya masih butuh waktu untuk saling mengenal karakter main,"kata dia saat dikonfirmasi.Jajang mengatakan, selain persoalan ini kondisi cuaca juga membuat dirinya sulit beradaptasi, karena tempat domisili pria kelahiran 1993 ini berada di Bandung yang cuacanya cukup dingin. "Tahu lah Bandung gimana cuacanya. Pas sampai di Makassar cukup panas,"ungkapnya.Kedua pemain ini bakal menjadi andalan tim asuhan Luciano Leandro saat mengarungi sejumlah pertandingan. Terlebih lagi, manajemen tidak akan merekrut pemain bertahan setelah sebelumnya lamaran Hamka Hamzah ditolak.
Jajang mengatakan, alasan dirinya membela PSM tidak terlepas karena nama besar tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini. "Untuk target, saya akan berupaya memberikan yang terbaik buat tim ini," jelasnya.Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan mengatakan, dirinya berharap duet lini belakang tim Juku Eja ini bisa dimaksimalkan. "Mereka ini masih sangat muda, karena Jajang dan Jean tahun kelahirannya sama," kata dia.Dia berharap, lini belakang tim bisa lebih baik dari sebelumnya. Karena, kata dia dua turnamen yang lalu, tim Juku Eja selalu kalah dengan bola heading. "Postur mereka cukup tinggi, jadi bisa mengantisipasi bola atas,"jelasnya.
Hanya saja, mereka cukup maksimal jika diduetkan. Terlebih lagi, postur tubuh mereka cukup menopang untuk mengawal jantung pertahanan tim tertua di Indonesia ini. Dalam beberapa kali latihan, Jajang yang direkrut dari Sriwijaya FC dan mantan pemain tim nasional U-23 ini diharap bisa mengganti peran Agung Prasetyo yang tidak dipanggil oleh manajemen.
Sementara, Jean diharap bisa memenuhi ekspektasi manajemen dan masyarakat Makassar, lantaran pemain ini diboyong langsung oleh pelatih kepala PSM Makassar Luciano Leandro dari Negeri Samba.Jajang Maulana mengatakan, dirinya masih butuh proses agar bisa memberikan yang terbaik untuk tim ini. "Saya dan Jean baru beberapa kali latihan, makanya masih butuh waktu untuk saling mengenal karakter main,"kata dia saat dikonfirmasi.Jajang mengatakan, selain persoalan ini kondisi cuaca juga membuat dirinya sulit beradaptasi, karena tempat domisili pria kelahiran 1993 ini berada di Bandung yang cuacanya cukup dingin. "Tahu lah Bandung gimana cuacanya. Pas sampai di Makassar cukup panas,"ungkapnya.Kedua pemain ini bakal menjadi andalan tim asuhan Luciano Leandro saat mengarungi sejumlah pertandingan. Terlebih lagi, manajemen tidak akan merekrut pemain bertahan setelah sebelumnya lamaran Hamka Hamzah ditolak.
Jajang mengatakan, alasan dirinya membela PSM tidak terlepas karena nama besar tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini. "Untuk target, saya akan berupaya memberikan yang terbaik buat tim ini," jelasnya.Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan mengatakan, dirinya berharap duet lini belakang tim Juku Eja ini bisa dimaksimalkan. "Mereka ini masih sangat muda, karena Jajang dan Jean tahun kelahirannya sama," kata dia.Dia berharap, lini belakang tim bisa lebih baik dari sebelumnya. Karena, kata dia dua turnamen yang lalu, tim Juku Eja selalu kalah dengan bola heading. "Postur mereka cukup tinggi, jadi bisa mengantisipasi bola atas,"jelasnya.
(aww)