Pelatih PSM Sebut Stamina Pemain Indonesia Hanya Bertahan 60 Menit
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak menyoroti stamina pemain sepak bola di Indonesia. Menurut pelatih berkepala plontos itu, stamina pemain Indonesia jauh tertinggal dari pemain sepak bola Eropa.
Menurut Bojan, pemain Indonesia sangat baik dalam berlari, namun stamina para pemain hanya bertahan hingga 60 menit. Setelah itu kata Bojan, para pemain akan kelelahan.
"Secara fisik jauh dari liga Eropa. Mereka (pemain sepak bola Indonesia) banyak berlari, tetapijatuh setelah 60 menit," beber Hodak dalam sebuah wawancara bersama media Kroasia, Jutarnji beberapa waktu lalu.
Hodak yang pernah melatih di Malaysia menyebut, stamina pemain lokal di Negeri Jiran itu lebih baik dibanding Indonesia. Hodak membandingkan, pemain Malaysia dapat bermain di liga utama Kroasia, sementara pemain Indonesia hanya cocok bermain di liga kedua Kroasia.
"Malaysia sedikit lebih baik, klub-klub top bisa bermain di First HNL (liga utama Kroasia). Klub di Indonesia memiliki kualitas HNL ke-2," kata Hodak.
"Bagi para pemain lokal, tekniknya adalah, untuk saya katakan, sedikit disfungsional, untuk menghibur penonton di babak pertama," sambung Hodak yang bersama PSM Makassar baru menjalani tiga pertandingan Liga 1 2020.
Kendati begitu, Hodak cukup mengapresiasi atmosfer sepak bola di Indonesia. Ia mengaku takjub dengan semangat para suporter. Seperti halnya saat dia baru pertama kali melatih di stadion Andi Mattalatta Mattoanging, markas PSM Makassar.
"Orang-orang suka sepak bola, di Indonesia mereka sedikit lebih gila. 8.000 penggemar datang ke sesi latihan pertama saya, mereka memakai Bengals, petasan dan drum untuk sesi pelatihan berikutnya," kata Bojan.
Menurut Bojan, pemain Indonesia sangat baik dalam berlari, namun stamina para pemain hanya bertahan hingga 60 menit. Setelah itu kata Bojan, para pemain akan kelelahan.
"Secara fisik jauh dari liga Eropa. Mereka (pemain sepak bola Indonesia) banyak berlari, tetapijatuh setelah 60 menit," beber Hodak dalam sebuah wawancara bersama media Kroasia, Jutarnji beberapa waktu lalu.
Hodak yang pernah melatih di Malaysia menyebut, stamina pemain lokal di Negeri Jiran itu lebih baik dibanding Indonesia. Hodak membandingkan, pemain Malaysia dapat bermain di liga utama Kroasia, sementara pemain Indonesia hanya cocok bermain di liga kedua Kroasia.
"Malaysia sedikit lebih baik, klub-klub top bisa bermain di First HNL (liga utama Kroasia). Klub di Indonesia memiliki kualitas HNL ke-2," kata Hodak.
"Bagi para pemain lokal, tekniknya adalah, untuk saya katakan, sedikit disfungsional, untuk menghibur penonton di babak pertama," sambung Hodak yang bersama PSM Makassar baru menjalani tiga pertandingan Liga 1 2020.
Kendati begitu, Hodak cukup mengapresiasi atmosfer sepak bola di Indonesia. Ia mengaku takjub dengan semangat para suporter. Seperti halnya saat dia baru pertama kali melatih di stadion Andi Mattalatta Mattoanging, markas PSM Makassar.
"Orang-orang suka sepak bola, di Indonesia mereka sedikit lebih gila. 8.000 penggemar datang ke sesi latihan pertama saya, mereka memakai Bengals, petasan dan drum untuk sesi pelatihan berikutnya," kata Bojan.
(luq)