Poncharal Nilai Marquez seperti Setan di Trek
A
A
A
LONDON - Bos Yamaha Tech 3 Herve Poncharal kesengsem dengan penampilan Marc Marquez selama tampil di kelas utama MotoGP. Menurutnya, sikap berani yang ditunjukkan joki Repsol Honda dalam bermanuver telah mempengaruhi karakter pemilik nomor 93.
"Saya suka menonton Marquez dan saya rasa ia seperti setan di trek. Dia selalu menampilkan gaya balap yang ekstrem tanpa memperdulikan keselamatan pembalap lain. Jika saya merupakan seorang pembalap maka saya akan menempatkan dia dalam persaingan, karena Marquez tidak merasa takut apa-apa," kata Poncharal, dalam wawancara khusus dengan Motorsport, Minggu (14/2/2016).
Poncharal menambahkan jika Marquez tidak mengalami beberapa insiden kecelakaan di musim lalu. Kemungkinan, tambah dia, juara dunia dua kali itu bisa bertarung melawan duo Movistar Yamaha yakni Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
"Marc menemukan dirinya dalam posisi yang menentukan (persaingan Lorenzo / Rossi). Dia hanya ingin melakukan balapan sendiri seperti yang diinginkannya, mengingat bahwa secara matematis ia telah keluar dari pertarungan gelar juara," tambah Poncharal.
Sejak masuk di kelas utama tak sedikit pembalap yang mengeluh tentang gaya balap Marquez. Kakak kandung Alex Marquez ini sering dianggap membahayakan keselamatan pembalap ketika ia mulai bermanuver. Bahkan mantan mekanik Rossi, Jeremy Burgess, mengklaim jika pembalap berusia 22 tahun itu belajar banyak dari The Doctor. Terutama bagaimana bermanuver di lintasan balap.
"Marc telah meniti karir dari kelas junior, dengan demikian dia sudah mengumpulkan banyak pengalaman. Terutama belajar bagaimana mengendarai motor yang baik seperti Valentino Rossi. Lihatlah aksi bermanuvernya sewaktu menikung di Laguna Seca, bisa dikatakan itu hampir sama seperti yang dilakukan seniornya saat menyalip Casey Stoner," beber Burgess, sewaktu masih jadi kepala mekanik Rossi.
"Saya suka menonton Marquez dan saya rasa ia seperti setan di trek. Dia selalu menampilkan gaya balap yang ekstrem tanpa memperdulikan keselamatan pembalap lain. Jika saya merupakan seorang pembalap maka saya akan menempatkan dia dalam persaingan, karena Marquez tidak merasa takut apa-apa," kata Poncharal, dalam wawancara khusus dengan Motorsport, Minggu (14/2/2016).
Poncharal menambahkan jika Marquez tidak mengalami beberapa insiden kecelakaan di musim lalu. Kemungkinan, tambah dia, juara dunia dua kali itu bisa bertarung melawan duo Movistar Yamaha yakni Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
"Marc menemukan dirinya dalam posisi yang menentukan (persaingan Lorenzo / Rossi). Dia hanya ingin melakukan balapan sendiri seperti yang diinginkannya, mengingat bahwa secara matematis ia telah keluar dari pertarungan gelar juara," tambah Poncharal.
Sejak masuk di kelas utama tak sedikit pembalap yang mengeluh tentang gaya balap Marquez. Kakak kandung Alex Marquez ini sering dianggap membahayakan keselamatan pembalap ketika ia mulai bermanuver. Bahkan mantan mekanik Rossi, Jeremy Burgess, mengklaim jika pembalap berusia 22 tahun itu belajar banyak dari The Doctor. Terutama bagaimana bermanuver di lintasan balap.
"Marc telah meniti karir dari kelas junior, dengan demikian dia sudah mengumpulkan banyak pengalaman. Terutama belajar bagaimana mengendarai motor yang baik seperti Valentino Rossi. Lihatlah aksi bermanuvernya sewaktu menikung di Laguna Seca, bisa dikatakan itu hampir sama seperti yang dilakukan seniornya saat menyalip Casey Stoner," beber Burgess, sewaktu masih jadi kepala mekanik Rossi.
(sha)