Demi Rio Haryanto, Kemenpora-IMI DKI Jakarta Siapkan Relawan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) DKI Jakarta melakukan pertemuan untuk merancang strategi dalam menutupi kekurangan biaya Rio Haryanto selama terjun di ajang balap Formula 1 bersama tim Manor Racing. Dalam waktu dekat ini akan menggalang dukungan dana dengan melibatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu kekurangan dana yang dialami pembalap kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 22 Januari 1993.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang Komuikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto bersama Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti, Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Sakhyan Asmara, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, dan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Djoko Pekik Irianto di Media Center Kemenpora, Jakarta, Selasa (1/3/2016) sore. Hadir pada konfrensi pers tersebut Ibu Rio Haryanto, Indah Pennywati dan Ketua IMI DKI Jakarta Alfonsus Judiarto.
Menurut Sakhyan, Rio merupakan atlet berprestasi dengan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Rio merupakan pemuda prestasi yang mengharumkan mana bangsa di kancah internasional. Melalui mobil balap jet darat tersebut, bendera merah putih akan berkibar dan dilihat banyak pasang mata.
"Untuk itu, jangan biarkan Rio berfikir mengenai dia akan mendapatkan sisa dana dari apa dan bagaimana. Biarkan Rio fokus dan konsentrasi dalam menyiapkan semuanya dalam menyambut balapan F1 yang akan datang," beber Sakhyan seperti dikutip situs resmi Kemenpora.
Sebagai bentuk partisipasi dan kepedulian terhadap Rio Haryanto, maka jajaran pimpinan Deputi Kemenpora akan membentuk kepanitiaan dalam mencarikan dana serta sponsorship untuk mantan pilot jet darat Campos Racing tersebut.
"Ini merupakan aksi solidaritas. Tujuannya untuk bahu membahu membantu Rio. Kita akan mengadakan pelbagai macam cara. Bisa penggalangan dana, dan menyiapkan relawan untuk menjual stiker dan merchandise Rio Haryanto di kereta api, bandara, mal, dan fasilitas publik lainnya," kata Ketua IMI DKI Alfonsus Judiarto.
Sementara menurut Gatot S Dewa Broto, Kemenpora akan terus lakukan upaya-upaya dalam mencari alaternatif bantuan dana untuk Rio Haryanto. "Melalui APBN, kementerian lain seperti Kemenpar, BUMN-BUMN, atau pihak swasta," katanya.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang Komuikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto bersama Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti, Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Sakhyan Asmara, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, dan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Djoko Pekik Irianto di Media Center Kemenpora, Jakarta, Selasa (1/3/2016) sore. Hadir pada konfrensi pers tersebut Ibu Rio Haryanto, Indah Pennywati dan Ketua IMI DKI Jakarta Alfonsus Judiarto.
Menurut Sakhyan, Rio merupakan atlet berprestasi dengan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Rio merupakan pemuda prestasi yang mengharumkan mana bangsa di kancah internasional. Melalui mobil balap jet darat tersebut, bendera merah putih akan berkibar dan dilihat banyak pasang mata.
"Untuk itu, jangan biarkan Rio berfikir mengenai dia akan mendapatkan sisa dana dari apa dan bagaimana. Biarkan Rio fokus dan konsentrasi dalam menyiapkan semuanya dalam menyambut balapan F1 yang akan datang," beber Sakhyan seperti dikutip situs resmi Kemenpora.
Sebagai bentuk partisipasi dan kepedulian terhadap Rio Haryanto, maka jajaran pimpinan Deputi Kemenpora akan membentuk kepanitiaan dalam mencarikan dana serta sponsorship untuk mantan pilot jet darat Campos Racing tersebut.
"Ini merupakan aksi solidaritas. Tujuannya untuk bahu membahu membantu Rio. Kita akan mengadakan pelbagai macam cara. Bisa penggalangan dana, dan menyiapkan relawan untuk menjual stiker dan merchandise Rio Haryanto di kereta api, bandara, mal, dan fasilitas publik lainnya," kata Ketua IMI DKI Alfonsus Judiarto.
Sementara menurut Gatot S Dewa Broto, Kemenpora akan terus lakukan upaya-upaya dalam mencari alaternatif bantuan dana untuk Rio Haryanto. "Melalui APBN, kementerian lain seperti Kemenpar, BUMN-BUMN, atau pihak swasta," katanya.
(aww)