Lolos Susah Payah, Ini Penjelasan Laskar Wong Kito
A
A
A
TENGGARONG - Sriwijaya FC (SFC) menuntaskan misi lolos ke babak Trofeo Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016 berbekal menahan seri Mitra Kukar 1-1, Sabtu (5/3). Laskar Wong Kito lolos dari lubang jarum dengan predikat runner-up Grup B. Anak asuh Benny "Bendol" Dollo hanya mampu memperoleh 4 poin dari 1 kali menang, 1 kali kalah dan 1 kali seri.
Sedangkan Madura United keluar sebagai juara grup B dengan raihan 7 poin, dari 2 kali menang dan 1 kali imbang. Alhasil, kedua tim akan memasuki Trofeo perwakilan dua klub terbaik dari tiga grup dibentuk menjadi dua grup baru format 3×45 menit dan menggunakan sistem penalti. Pembentukan grup akan dilakukan proses drawing kembali oleh panitia Turnamen Piala Gubernur Kaltim.
Baca juga: Imbangi Mitra Kukar, Sriwijaya FC Susul MU Ke Semifinal
Asisten Hartono Ruslan SFC mengatakan, sangat senang tim berhasil menuntaskan babak penyisihan di fase grup ke babak Trofeo. Hasil seri disebutnya tidak menjadi soal, terpenting tim berhasil lolos dari kemelut. "Yang pertama kami bersyukur karena sudah lolos, ini kerja keras pemain dan suporter SFC. Terutama juga untuk seluruh masyarakat Sumsel,"ucap mantan pelatih Persis Solo ini.
Dilanjutkannya, adanya pemain absen yakni Bayu Gatra diisi Yohanis Nabar dari menit awal hingga babak akhir. Dan penampilan Hapit Ibrahim menggantikan Firman Utina adalah sebuah strategi rotasi. "Semua karena rotasi bukan karena kualitas Bayu Gatra buruk. Kalau Hapit sedikit demam panggung saja, karena ia masih butuh jam terbang,"jelasnya.
Soal kecolongan gol perdana Hartono, menjawab semua karena kurangnya konsentrasi pemain belakang saja. Namun, semuanya berhasil ditebus oleh Achmad Jupriyanto di menit ke-97 menghalau bola nyaris lolos dari Dian Agus Prasetyo."Pemain hanya kurang konsentrasi saja. Di babak berikutnya kita akan lakukan yang terbaik,"pungkasnya.
Sementara itu, Kapten Kedua SFC Asri Akbar mengakui, semua pemain berlaga dengan penuh beban. Lantaran harus fokus menghadapi tuan rumah yang terkesan bermain lebih enjoy. "Kami sedikit terbebani karena harus lolos, apalagi melawan tuan rumah yang tampil tanpa beban,"jelasnya singkat.
Sedangkan Madura United keluar sebagai juara grup B dengan raihan 7 poin, dari 2 kali menang dan 1 kali imbang. Alhasil, kedua tim akan memasuki Trofeo perwakilan dua klub terbaik dari tiga grup dibentuk menjadi dua grup baru format 3×45 menit dan menggunakan sistem penalti. Pembentukan grup akan dilakukan proses drawing kembali oleh panitia Turnamen Piala Gubernur Kaltim.
Baca juga: Imbangi Mitra Kukar, Sriwijaya FC Susul MU Ke Semifinal
Asisten Hartono Ruslan SFC mengatakan, sangat senang tim berhasil menuntaskan babak penyisihan di fase grup ke babak Trofeo. Hasil seri disebutnya tidak menjadi soal, terpenting tim berhasil lolos dari kemelut. "Yang pertama kami bersyukur karena sudah lolos, ini kerja keras pemain dan suporter SFC. Terutama juga untuk seluruh masyarakat Sumsel,"ucap mantan pelatih Persis Solo ini.
Dilanjutkannya, adanya pemain absen yakni Bayu Gatra diisi Yohanis Nabar dari menit awal hingga babak akhir. Dan penampilan Hapit Ibrahim menggantikan Firman Utina adalah sebuah strategi rotasi. "Semua karena rotasi bukan karena kualitas Bayu Gatra buruk. Kalau Hapit sedikit demam panggung saja, karena ia masih butuh jam terbang,"jelasnya.
Soal kecolongan gol perdana Hartono, menjawab semua karena kurangnya konsentrasi pemain belakang saja. Namun, semuanya berhasil ditebus oleh Achmad Jupriyanto di menit ke-97 menghalau bola nyaris lolos dari Dian Agus Prasetyo."Pemain hanya kurang konsentrasi saja. Di babak berikutnya kita akan lakukan yang terbaik,"pungkasnya.
Sementara itu, Kapten Kedua SFC Asri Akbar mengakui, semua pemain berlaga dengan penuh beban. Lantaran harus fokus menghadapi tuan rumah yang terkesan bermain lebih enjoy. "Kami sedikit terbebani karena harus lolos, apalagi melawan tuan rumah yang tampil tanpa beban,"jelasnya singkat.
(aww)