Tingkatkan Kualitas Juri, Perbafi Gelar Penataran
A
A
A
BANDUNG - Sukses mengirimkan atlet Indonesia dan berjaya di level internasional, tak membuat Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (Perbafi) melupakan pembinaan atlet. Melalui Kejuaraan NABBA/WFF Kemal Trophy 2016, Sabtu, 12 Maret di Bandung, diharapkan akan muncul lebih banyak bibit potensial.
Saat didirikan pada 15 Desember tahun lalu, salah satu program kerja Perbafi adalah fokus pada pembinaan usia dini. Hanya lewat kejuaraan berjenjang dan sehat, atlet berkualitas bisa dihasilkan. Masyarakat pun akan semakin mengenal dan menggemari olahraga ini.
Jelang Kemal Thropy, digelar penataran juri nasional di BTC Hotel Bandung, Kamis (10/3/2916). Sebanyak 22 petugas pertandingan terlibat dalam kegiatan ini. Dipandu langsung Wakil Presiden NABBA/WFF Asia, Dennis Tew.
“Karena pembinaan yang terabaikan selama ini, kita pun mengalami krisis juri berkualitas. Makanya penataran ini digelar jelang Kemal Trophy. Bukan hanya untuk menyamakan persepsi dalam penilaian, tapi juga untuk menambah jam terbang mereka. Kelak kita tidak akan kekurangan juri lagi, kualitas kejuaraan pun ikut terdongkrak,” jelas Ketua Umum PB Perbafi, Kemalsyah Nasution.
Sejumlah binagarawan senior dipercaya menjadi juri pada Kemal Trophy. Pengalaman mereka sangat dibutuhkan untuk membuat penilaian benar-benar fair. Sebagai turnamen resmi pertama Perbafi, Kemal Trophy benar-benar dikemas sesuai standar yang ditetapkan NABBA/WFF.
“Tak hanya atlet. Mental seorang juri benar-benar diuji saat lomba. Mereka mampu mengatasi keadaan dan berkonsentrasi penuh saat penilaian,” lanjut Kemal.
Sementara itu, Dennis yang melantik para juri nasional setelah penataran, mengaku senang dengan makin positifnya perkembangan binaraga di Indonesia. Hasil kejuaraan dunia menjadi tolak ukur. Selain itu, pembinaan mulai hidup dengan hadirnya Perbafi.
“Kami sudah hadir di lebih 145 negara. Saat ini Indonesia salah satu yang paling serius membina atlet. Tidak tertutup kemungkinan Kejuaraan Dunia NABBA/WFF akan digelar di sini,” sebut mantan binaragawan asal Singapura tersebut.
Saat didirikan pada 15 Desember tahun lalu, salah satu program kerja Perbafi adalah fokus pada pembinaan usia dini. Hanya lewat kejuaraan berjenjang dan sehat, atlet berkualitas bisa dihasilkan. Masyarakat pun akan semakin mengenal dan menggemari olahraga ini.
Jelang Kemal Thropy, digelar penataran juri nasional di BTC Hotel Bandung, Kamis (10/3/2916). Sebanyak 22 petugas pertandingan terlibat dalam kegiatan ini. Dipandu langsung Wakil Presiden NABBA/WFF Asia, Dennis Tew.
“Karena pembinaan yang terabaikan selama ini, kita pun mengalami krisis juri berkualitas. Makanya penataran ini digelar jelang Kemal Trophy. Bukan hanya untuk menyamakan persepsi dalam penilaian, tapi juga untuk menambah jam terbang mereka. Kelak kita tidak akan kekurangan juri lagi, kualitas kejuaraan pun ikut terdongkrak,” jelas Ketua Umum PB Perbafi, Kemalsyah Nasution.
Sejumlah binagarawan senior dipercaya menjadi juri pada Kemal Trophy. Pengalaman mereka sangat dibutuhkan untuk membuat penilaian benar-benar fair. Sebagai turnamen resmi pertama Perbafi, Kemal Trophy benar-benar dikemas sesuai standar yang ditetapkan NABBA/WFF.
“Tak hanya atlet. Mental seorang juri benar-benar diuji saat lomba. Mereka mampu mengatasi keadaan dan berkonsentrasi penuh saat penilaian,” lanjut Kemal.
Sementara itu, Dennis yang melantik para juri nasional setelah penataran, mengaku senang dengan makin positifnya perkembangan binaraga di Indonesia. Hasil kejuaraan dunia menjadi tolak ukur. Selain itu, pembinaan mulai hidup dengan hadirnya Perbafi.
“Kami sudah hadir di lebih 145 negara. Saat ini Indonesia salah satu yang paling serius membina atlet. Tidak tertutup kemungkinan Kejuaraan Dunia NABBA/WFF akan digelar di sini,” sebut mantan binaragawan asal Singapura tersebut.
(bbk)